Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Kamis 18 dan Jumat 19 Januari 2024, Daftar Wilayah Waspada Hujan Lebat

Sejumlah wilayah di Indonesia mendapatkan peringatan dini. Ada beberapa wilayah diperkirakan mengalami cuaca ekstrem.

|
Tribun Manado/Gryfid Joysman
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Kamis 18 dan Jumat 19 Januari 2024, Daftar Wilayah Alami Hujan Lebat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini merupakan peringatan dini cuaca untuk hari ini Kamis 18 Januari 2024 dan Jumat 19 Januari 2024.

Peringatan dini ini dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dalam rilisnya, BMKG memberikan peringatan terkait cuaca ekstrem melalui laman resminya bmkg.go.id.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk, Diduga karena Jalan Minim Penerangan

Dikutip dari laman resmi BMKG, Siklon Tropis Anggrek terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Sumatera dengan kecepatan angin maksimum 35 knot, tekanan 995 hPa, dan pergerakan ke arah selatan.

Siklon tropis ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudra Hindia barat Lampung dan barat daya Banten, disekitar bibit siklon tropis, serta menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Samudra Hindia barat Bengkulu hingga barat daya Banten.

Intensitas Siklon Tropis Anggrek diprakirakan meningkat dalam 24 jam kedepan.

Kemudian, Bibit Sikon Tropis 99s terpantau berada di Daratan Australia bagian utara.

Kecepatan angin maksimum sistem ini mencapai 20 knot dengan tekanan minimum 992 hPa dan pergerakan ke arah timur.

Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Banda dan laut Timor hingga Australia bagian utara.

Potensi bibit untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori kecil.

Selain itu, sirkulasi siklonik juga terpantau di Kalimantan Barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Laut Natuna dan dari Laut Sulu hingga Brunei Darussalam.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terpantau berada di Malaysia dan Kalimantan Selatan.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Laut Cina Selatan hingga Semenanjung Malaysia, dari Samudra Hindia selatan banten hingga Jawa Timur, dari laut Jawa hingga Laut Flores, dari Selat Makassar bagian utara hingga Sulawesi Tenggara, dari Samudra Pasifik timur Filipina hingga Sulawesi Utara, dari Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua Barat, dan dari Papua hingga Papua Nugini.

Lalu, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada di Samudra Hindia selatan Bali, di NTB, dan di Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved