Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Tips Jadi Konten Kreator dari Cowok Manado Kevin Joshua

Awalnya jadi konten kreator saat pandemi covid-19, saya iseng-iseng berhadiah, tidak punya rencana sama sekali, apalagi saat covid.

tribunmanado.co.id
Cowok Manado Kevin Joshua, konten kreator. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Cowok Manado Kevin Joshua, konten kreator asal Sulawesi Utara menceritakan awal mula dirinya menjadi seorang konten kreator.

Ia sampaikan hal tersebut di acara Tribun Podcast, di kantor Tribun Manado, Jalan AA Maramis, Kairagi, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (12/1/2024) lalu.

Dirinya juga membagikan beberapa tips kepada Tribuners yang ingin menjadi seorang konten kreator.

Berikut beberapa kutipan dari podcast tersebut.

Cerita awalnya menjadi konten kreator?

Jadi awalnya jadi konten kreator saat pandemi covid-19, saya iseng-iseng berhadiah, tidak punya rencana sama sekali, apalagi saat covid itu tidak bisa keluar rumah, PSBB dan lainnya.

Awalnya buat konten pakai filter Teletubbies, jadi namanya Teletubbies Manado Rukun Angkateru.

Saya buat konten tersebut karena melihat konten yang serupa tidak ada orang Manado yang buat, jadi sekalian saja saya buat.

Waktu itu saya buat di Instagram dan kemudian ada salah satu followers di Instagram dia repost dan puji Tuhan tiba-tiba viral dalam satu malam, dapat dua juta view.

Ka Kevin Sebelumnya kerja apa?

Saya lulusan Teknik dan bekerja di salah satu perusahaan IT sebagai rekrutmen.

Cari ide buat konten dari mana?

Kalau ide konten biasanya dapat dari hikmat dari atas, pengen punya konten yang ingin memunculkan bahwa inilah yang terjadi di masyarakat Kota Manado.

Sudah berapa banyak yang didapat dari hasil konten kreator?

Puji Tuhan hasil yang didapat dari buat konten saat ini cukuplah untuk kehidupan di Ibu Kota Jakarta.

Ada tawaran dari entertainment?

Ada beberapa yang menawarkan, tapi kalau dari kita belum, karena mau fokus dulu dari yang kecil kalau sudah waktunya pasti juga akan mencoba, tapi untuk saat ini belum

Proses pembuatan konten satu video seperti apa?

Ada dua yang konten yang saya buat saat ini, yang pertama buat konten jadi 2-3 karakter, yang kedua buat konten monolog jadi saya bercerita pakai bahasa Manado.

Orang tua Ka kevin asalnya dari mana?

Papa saya orang Langowan, Desa Karondoran, mama asal Cina Maluku

Apa teman-teman mendukung membuat konten?

Mereka biasanya membantu, kasih masukan juga untuk saya buat konten, biasanya juga soal kehidupan pribadi mereka, ingin saya buat jadi konten.

Tapi saya harus filter juga mana yang bisa, mana yang tidak.

Seberapa meyakinkan menjadi seorang konten kreator?

Selagi ada kesempatan, kenapa tidak.

Tapi kalau ditanya seberapa meyakinkan itu tidak bisa ditentukan, karena semuanya sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa, jadi kita jalani saja semuanya pasti Tuhan sudah atur.

Perkembangan apa yang ka Kevin lihat di Kota Manado ini yang paling berubah drastis?

Saya tinggal di area Paniki. Di sana waktu 11-12 tahun lalu, masih tanah, banyak rumpu gatal dan jalan masih rusak.

Pertama kali pulang pada 2021 pulang ke Manado sudah ada jalan Ringroad yang dimana sempat kaget juga, setidaknya bisa pangkas waktu dari Paniki ke Kota Manado bisa lebih cepat, kalau dulu kan harus putar lumayan jauh ikut paal dua lalu turun ke area 45.

Budaya dimanado menurut ka Kevin ada yang berubah?

Budaya sih yang pasti masih ada, apalagi kalau basosere (cerita orang) itu masih kental sekali.

Kalau generasi Z sudah mulai berani ya, dibandingkan dengan generasi sebelumnya juga yang lebih segan, kalau culture sekarang ini kebanyakan Gen Z so lebe berani.

Cara membagi waktu sebagai konten kreator dan pekerjaan seperti apa?

Puji Tuhan semua berjalan dengan baik, kita mengenal apa itu daring, itu juga dapat kesempatan bekerja dengan baik.

Seperti sistem Hybrid masih bisa mengatur manajemen waktu.

Apa pesan yang disampaikan ka Kevin lewat konten yang dibuat?

Pengennya dengan adanya konten tersebut pastinya memberikan kesadaran kepada masyarakat khususnya Kota Manado bahwa seperti inilah kondisi sekarang, tapi kalau digarisbawahi kepada masyarakat luas saya ingin memperkenalkan budaya serta bahasa Manado.

Tapi kebanyakan-banyak orang Manado yang mengajarkan orang luar itu kebanyakan soal kata kasar (makian) makanya masyarakat luar Sulut berpikir kota Manado ini tidak ramah.

Makanya saya usahakan lewat konten tersebut bisa menyampaikan hal positif untuk masyarakat, berikan konten hiburan tanpa kata makian.

Pesan-pesan bagi Tribuners?

Jangan takut untuk mengambil kesempatan, jujur saya merasa tidak lucu bisa buat konten seperti itu, apalagi teman-teman yang sangat jago juga bercerita atau punya kreatif yang tinggi, tetap berjuang dan tetap semangat.

Promo Tahun Baru Sentra Medika Hospital Minahasa Utara, Ini Daftar Harga dan Pemeriksaan MCU

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved