Patung Schwarz
Akhirnya Terungkap Biaya yang Digelontorkan Prabowo untuk Bangun Patung Schwarz di Langowan Minahasa
Belakangan, Prabowo Subianto pun berinisiasi untuk membangun kembali monumen tersebut. patung akan diganti dengan bahan tembaga.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sispa yang membagung Patung Schwarz menjadi bahasan hangat warga Sulawesi Utara ( Sulut ) hingga hari ini Selasa 16 Januari 2024.
Itu setelah beredarnya video orasi Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw yang menyebut kalau yang membangun Patung Schwarz itu adalah Gubernur Sulut.
Permintaan maaf diucapkan Steven Kandouw terkait orasinya dalam kampanye terbatas PDIP di Taman Cita Waya, Langowan, Minahasa, Sabtu (13/1/2024) lalu.
Dalam video yang viral di medsos, Steven mempertanyakan apakah Prabowo pernah ke Langowan.
Ia juga menyebut Patung Schwarz dibuat oleh Olly Dondokambey, bukan orang lain.
Selama ini, publik menganggap patung itu dibuat oleh Prabowo Subianto.
Hal itu viral dan memicu pro kontra.
Publik pun mencari tahu siapa yang sebenarnya membangun patung di Pusat Kota Langowan.
Setelah ditelusuri ternyata yang membangun patung tersebut merupakan Menteri Pertahanan saat ini yakni Prabowo Subianto yang juga merupakan tanah kelahiran dari Ibunya.
Lantas berapa sih biaya pembangunan Patung Schwarz itu?
Kini akhirnya terungkap berapa biaya pembangunanPatung Schwarz di Langowan Minahasa Sulut itu.
Diberitakan sebelumnya Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk membangun Monumen patung Schwarz di Langowan, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Schwarz merupakan seorang penginjil asal Jerman yang menyebarkan ajaran agama dan pendidikan Kristen di Tanah Minahasa. Nama lengkapnya Johann Gottlieb Schwarz.
Patung Schwarz semula memang sudah berdiri kokoh di samping Gereja Sentrum Langowan. patung terbuat dari beton.
Belakangan, Prabowo Subianto pun berinisiasi untuk membangun kembali monumen tersebut. patung akan diganti dengan bahan tembaga.
"Jadi pembangunan kembali monumen ini atas sumbangan pribadi Letjen Purn Prabowo Subianto," kata Kordinator pembangunan/Penanggung Jawab Lapangan, Ferdinand Novi Mewengkang.
Prabowo Subianto tergerak membangun kembali Monumen Schwarz karena latar belakangnya sebagai seorang Putra berdarah Minahasa.

Ibu Prabowo Subianto, Dora Sigar merupakan perempuan asal Langowan.
"Ibu Pak Prabowo berasal dari Langowan, jadi sebagai Putra Minahasa maka beliau ingin memberikan sumbangsih, ketemulah patung Schwarz ini, tokoh yang sangat penting perannya bagi orang Minahasa," ungkap Mewengkang.
Adapun pembangunan ulang monumen tersebut sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu.
Diawali dengan memindahkan patung Schwarz yang lama dari Gereja Sentarum ke lokasi yang lain. Pemindahan menggunakan alat berat dan sejumlah teknisi.
patung yang lama terbuat dari batu itu pun kembali dipasang tak jauh dari Gereja Sentrum, di lokasi yang dulunya menjadi Pastori tempat Sang Penginjil tinggal.
Kemudian, dudukan patung mulai dihancurkan dengan ekskavator.
Novi mengatakan, pembangunan kembali sementara berlangsung, bahkan patung tembaga Schwarz yang baru sementara dibuat di Jogjakarta
"patungnya dibuat di Jogja oleh ahli patung seniman bernama Pak Dumadi," kata dia.
patung tersebut diperkirakan akan dibuat dengan tinggi sekitar 10 meter, belum termasuk dudukan patung, sehingga monumen yang akan jadi nanti akan menjulang lebih tinggi.
Diperkirakan Oktober 2021 patung yang baru itu sudah selesai dibuat, selanjutnya akan diangkut dari Jogjakarta ke Manado.
Sebelum itu, akan dibangun lebih dulu dudukan patung yang baru. Harusnya patung yang baru ini bobotnya lebih berat.
Pengerjaan pembangunan Monumen cukup mencolok karena dilakukan di tengah aktivitas ramai warga Langowan yang hilir mudik di jalan raya.

Sosok Schwarz
Patung Schwarz merupakan ikon Langowan yang dibangun di pusat kota.
Schwarz menjadi satu di antara sosok yang berperan dalam pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen di di tanah Toar Lumimuut .
Bersama Schwarz, ada lagi sosok lainnya yakni Johann Friedrich Riedel.
Pada 12 Juni 1831 kedua warga Jerman itu tiba di Minahasa.
Riedel tiba dan menetap di Tondano pada tanggal 14 Oktober 1831. Sedangkan Schwarz ke Langowan.
Awalnya Schwarz menghadapi para Walian yang pengaruhnya kuat dalam masyarakat. Namun, kehadiran sekolah yang menjadi sarana pembelajaran kekristenan membantu orang Langowan dan sekitarnya menerima pekabaran Injil. Hal ini nyata sesudah tiga tahun pelayanan Schwarz ada empat orang dibaptis, sesudah sembilan tahun bertambah menjadi 300 orang dan lebih dari 1.800 orang sesudah 12 tahun.
Langowan menjadi tempat dimana tubuh Schwarz disatukan dengan tanah. Schwarz yang lahir di Jerman 21 April tahun 1800, meninggal di Langowan pada 1 Februari 1959.
Makamnya kini terletak di Desa Wolaang, tepat bersebelahan dengan lapangan Schwarz Langowan. (Ryo/Art)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id
Baca Berita Lainnya di: Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.