Sains
Kehidupan di Laut Mati, Ada Bakteri hingga Alga
Karena kadar garamnya yang tinggi, makhluk hidup di sana terlihat mengapung. Selain itu, Laut Mati juga merupakan tempat paling asin di dunia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Laut Mati merupakan salah satu tempat menarik di bumi.
Karena kadar garamnya yang tinggi, makhluk hidup di sana terlihat mengapung.
Selain itu, Laut Mati juga merupakan tempat paling asin di dunia.
Disebut Laut Mati karena tampak tidak ada makhluk yang hidup.
Bahkan, tak tampak ikan hidup di Laut Mati.
Namun, apakah benar-benar tidak ada kehidupan di laut mati?
Kehidupan bakteri di Laut Mati
Dilansir dari laman Sciencing.com, Senin (24/4/2017), ikan yang sampai ke laut mati dari Sungai Jordan memang akan mati mendadak. Akan tetapi, ternyata ada makhluk hidup yang mampu bertahan di sana.
Makhluk hidup itu adalah bakteri dan alga.
National Geographic dalam laman resminya, Sabtu (1/10/2011) menyebutkan bahwa bakteri ditemukan di antara lubang dan celah di dasar laut mati.
Baca juga: Chord Kemberahen Luar Biasa - Narta Siregar, serta Lirik Lagu, Kunci Gitar Dasar C
Baca juga: Chord Mabuk Tah Sadar - Narta Siregar, serta Lirik Lagu, Kunci Gitar Dasar C
Lubang-lubang itu terletak di kedalaman 30 meter dari dasar laut dengan lebarnya sekitar 10 meter dan kedalaman lubang 13 meter.
Danny Ionescu, ahli mikrobiologi laut dari Jerman menjelaskan bahwa bakteri membentuk lapisan di dinding lubang. Koloni bakteri ini hidup di sekitar mata air di dasar laut yang mengeluarkan air tawar.
Lapisan bakteri ini baru dapat terlihat ketika air tawar keluar dari mata air sehingga kawah terlihat jernih. Bakteri bisa hidup karena memiliki kemampuan unik untuk beradaptasi di lingkungan ekstrem.
Banyak bakteri yang bisa bertahan hidup pada kondisi ekstrem alinnya, seperti suhu yang sangat dingin ataupun panas. Dalam hal ekosistem laut mati, bakteri ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan salinitas atau kadar garam sangat tinggi.
Bukti Kehidupan Alga di Laut Mati

Sementara itu, dalam laman Sciencing.com yang sama, disebutkan bahwa alga di laut mati pernah ditemukan ketika banjir melanda laut mati pada tahun 1980.
Alga bisa hidup di sana karena adanya penurunan kadar garam akibat banjir. Saat itu, laut mati berubah warna jadi merah karena alga bernama Dunaliella memicu berkembangnya bakteri berwarna merah.
Kehidupan makhluk lainnya di laut mati tidak bisa ditemukan karena kadar garam laut mati sangat tinggi. Tingginya garam membuat gangguan pada keseimbangan cairan tubuh makhluk hidup sehingga bisa sel bisa pecah atau rusak.
Kandungan garam yang ekstrem di laut mati terjadi karena tidak adanya jalur air untuk mengalir keluar dari sana. Dengan demikian, volume air menyesuaikan secara alami hanya melalui penguapan dan garam yang tersisa semakin menumpuk.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Ada Kehidupan di Laut Mati?".
Kenapa Langit Malam Tak Terang Seperti Siang? Ilmuwan Ungkap Jawaban Mengejutkan |
![]() |
---|
Fakta-Fakta Rafflesia Arnoldii, Bunga Terbesar di Dunia |
![]() |
---|
Jenis-Jenis Hewan yang Bisa Menghasilkan Listrik, Kebanyakan Ikan |
![]() |
---|
Dipenuhi Berbagai Jenis Limbah, Berikut Daftar Sungai Terkotor di Dunia, Ada 1 di Indonesia |
![]() |
---|
Berlangsung 5 Menit, Warga Amerika Berbondong-bondong Lihat Gerhana Matahari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.