Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kaleidoskop 2023

Kaleidoskop Kejadian Heboh di Sulut Selama 2023 dari Lato-lato, Babi Mati, Preman Manado hingga Rica

Berikut ini adalah Kaleidoskop 11 kejadian paling heboh di Sulut sepanjang 2023 yang berhasil dirangkum Tribunmanado.co.id Sabtu 30 Desember 2023.

|
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribun Manado
Kaleidoskop Kejadian Heboh di Sulut Selama 2023 dari Lato-lato, Babi Mati, Preman Manado hingga Rica 

Tersangka dari kasus ini adalah seorang bocah alias anak di bawah umur. 

Persitiwa ini terjadi pada Sabtu, (4/3/2023).

Dari informasi polisi, kejadian ini berawal ketika korban inisial RL (14) sedang bermain layangan di SMA Touliang bersama kedua orang temannya.

Dikarenakan guyuran hujan, ketiganya kemudian berbincang bersama tersangka.

Pemerintah umumkan ASF atau African Swine Fever atau flu babi Afrika dikabarkan sudah masuk ke Sulawesi Utara (Sulut).
Pemerintah umumkan ASF atau African Swine Fever atau flu babi Afrika dikabarkan sudah masuk ke Sulawesi Utara (Sulut). (Balai Besar Veterinereriner Denpasar)

5. Heboh Temuan Bangkai Babi di Minut, Ini Tanda-tanda Babi Kena Virus ASF dan Cara Mencegah Penularan

Minahasa Utara dihebohkan dengan adanya penemuan bangkai babi yang dibuang sembarangan, yaitu di Desa Matungkas kecamatan Dimembe dan Serawet kecamatan Likupang.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Minahasa Utara (Minut) Wangke Karundeng ketika dihubungi menyampaikan, saat ini babi-babi yang dibuang sudah dikuburkan.

"Sudah dikuburkan, padahal sejak dua bulan lalu saya sudah beri peringatan kepada para peternak jika ada ternak yang mati jangan dibuang sembarangan, tapi harus dikubur atau dibakar," tegas Wangke, Jumat 21 Juli 2023.

Hal itu diperingatkan Wangke, untuk mengantisipasi adanya penyakit ASF yang belum terdeteksi di Sulawesi Utara.

"Memang untuk penyebab matinya babi-babi ini belum diketahui," sebutnya.

Wangke menyebut, sudah ada yang di tes swab, tapi masih menunggu hasilnya.

"Untuk pencegahan agar virus ini tidak menyebar, kuncinya adalah hewan ternak harus di isolasi, sterilisasi dan peningkatan imun dengan pemberian vitamin, karena virus ini belum ada obatnya," ujarnya.

Baginya, di Minut banyak peternak, tapi masih aman-aman, karena mereka melakukan sesuai prosedur sebagaimana kunci pencegahan yang disampaikan tadi.

Wangke menyebutkan kalau untuk daging babi yang dijual kalaupun ada yang terkena ASF dagingnya masih bisa dimakan, karena itu tidak menyerang manusia hanya babi-babi.

"Sekarang sudah aman, hanya karena ada peternak yang membuang bangkai tidak dikuburkan itu yang menjadi heboh di masyarakat," tegasnya lagi.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved