Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PIlpres 2024

Survei Pemilih Bimbang Pilpres 2024, CSIS: 25,6 Juta Suara Tunggu Debat Capres-Cawapres

Sebanyak 12,5 persen dari 204,8 juta pemilih atau 25,6 juta suara masih menunggu hasil akhir debat capres-cawapres untuk menentukan pilihan di Pilpres

Editor: Lodie Tombeg
Kolase Tribun Manado
Survei CSIS periode Desember 2023. Sebanyak 12,5 persen dari 204,8 juta pemilih atau 25,6 juta suara masih menunggu hasil akhir debat capres-cawapres untuk menentukan pilihan pada Pilpres 2024. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Sebanyak 12,5 persen dari 204,8 juta pemilih atau 25,6 juta suara masih menunggu hasil akhir debat capres-cawapres untuk menentukan pilihan pada Pilpres 2024.

Demikian alasan utama pemilih masih mungkin berubah pilihannya hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) periode 13 - 18 Desember 2023.

Masih di survei yang sama, alasan berikut masih menunggu arahan tokoh masyarakat seperti RT, RW dan kepala desa untuk menentukan pilihan. Ada 3,8 persen pemilih.

Selanjutnya 1,2 persen menunggu pembagian uang (money politics), 1,2 persen menunggu arahan tokoh agama dan 0,5 persen menunggu pembagian sembako.

Jajak pendapat ini juga menemukan sebanyak 10,2 persen baru akan menentukan pilihan pada hari pencobolosan 14 Februari 2024.

Ada 5,8 persen baru akan menentukan pilihan setelah menonton debat capres-cawapres. Kemudian 4,8 persen menentukan pilihan paslon seminggu sebelum pemilihan.

Dan 4 persen akan menentukan pilihan paslon pada sebulan sebelum pemilihan atau Januari 2024.

Menurut data rilis CSIS yang dikutip tribunmanado.co.id pada Jumat (29/10/2023), sebesar 75,2 persen pemilih sudah mantap dengan pilihan saat survei dilakukan.

Artinya pemilih bimbang, rahasiakan pilihan atau golongan putih masih di kisaran 24,8 persen.

Populasi survei adalah penduduk Indonesia yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Populasi sasaran adalah penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah saat survei dilakukan.

Penarikan sample sepenuhnya dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sample mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample pada setiap provinsi, proporsi perempuan dan laki-laki dan kategori daerah urban dan rural. Primary sampling unit (PSU) berada pada level desa/kelurahan.

Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh enumerator yang telah mendapatkan pelatihan sebelum survei dimulai.

Jumlah sample sebesar 1.300 orang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Menggunakan 1.300 sample, margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,7 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved