Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cabai Rawit di Sulut

Penyebab Cabai Rawit Mahal Menurut Kadis Pangan Sulawesi Utara Jemmy Lampus

Kadis Pangan Sulut Jemmy Lampus menuturkan, harga rica naik dikarenakan permintaan rica sangat tinggi pada hari raya Natal.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Jemmy Lampus
Kadis Pangan Sulawesi Utara Jemmy Lampus. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga Rica atau cabai rawit di Sulawesi Utara terus melambung. 

Di Manado telah menyentuh 200 ribu per Kg pada Rabu (27/12/2023).

Kadis Pangan Sulut Jemmy Lampus menuturkan, harga rica naik dikarenakan permintaan rica sangat tinggi pada hari raya Natal.

"Permintaan sangat tinggi, sementara stok kurang," katanya Rabu (27/12/2023).

Ungkap Lampus, konsumsi rica di Sulut pada Natal adalah yang tertinggi di Indonesia.

Lampus menuturkan, pihaknya sudah mencoba berbagai cara menurunkan harga rica

Salah satunya dengan membeli langsung rica dari petani kemudian menjualnya di pasaran.

"Harga belinya di petani pun sudah melonjak, mencapai 100 an ribu per kg, kami jual di warga dengan harga 50 ribu, jadi ada subsidi," kata dia. 

Sebut dia, sejumlah sentra rica di Sulut ternyata telah terikat kontrak penjualan ke wilayah Maluku.

Pemprov Sulut melakukan sejumlah upaya untuk menstabilkan harga rica di Sulut yang melambung tinggi saat Natal 2023.

Kadis Pangan Sulut Jemmy Lampus menuturkan, pihaknya sudah mendatangkan rica dari Surabaya dan Makassar. 

"Sudah kami datangkan dari sana lewat hercules dan penerbangan komersial," kata dia Rabu (27/12/2023).

Menurut dia, rica bisa saja didatangkan lagi dari luar jika kondisi darurat.

Ia menuturkan, harga rica naik karena permintaan sangat tinggi sedang stok berkurang. 

"Permintaan rica di Sulut sangat tinggi di hari natal, mungkin yang tertinggi di Indonesia," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved