Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Viral Video Detik-detik Kembang Api Meledak di Tangan Pria ini, Jarinya Sampai Putus

Jari tangan pria berinisial J tersebut terpaksa diamputasi setelah kembang api meledak di tangannya.

Editor: Indry Panigoro
via Tribun Style
Jari pria di Merauke terpaksa diamputasi gegara ledakan kembang api 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik kembang api meledak di tangan.

Detik-detik saat pria nyalakan kembang api itu beredar luas di media sosial, salah satunya di akun X @kegblgnunfaedh.

“Kembang api meledak di tangan, dua jari seorang pria di Merauke putus,” isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Dalam video singkat berduarasi 32 detik tersebut, tampak seorang pria yag mengenakan baju putih tengah asyik memainkan kembang api.

Pria tersebut terlihat menyalakan kembang api tersebut lalu di arahkannya ke arah langit.

Awalnya, ledakan kembang api tersebut tamak seperti ledakan kembang api biasa.

Suara yang bersumber dari kembang api tersebut terdengar di lokasi tersebut.

Ya, nasib apes dialami oleh seorang pria asal Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Kembang api tersebut meledak di tangannya ketika dinyalakan pada Jumat (22/12/2024), sekitar pukul 21.00 WIT.

Jari pria di Merauke terpaksa diamputasi gegara ledakan kembang api
Jari pria di Merauke terpaksa diamputasi gegara ledakan kembang api

Namun beberapa detik kemudian, terdengar ledakan yang tak biasa.

Dalam video tersebut terdengar suara ledakan yang cukup besar dari kembang api tersebut.

Ternyata kembang api tersebut meledak di tangan pria itu.

Akibat ledakan kembang api tersebut, pria itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Dikutip Tribun Medan dari berbagai sumber, diduga pria tersebut menyalakan kembang api yang sudah kadaluwarsa.

Saat kembang api meluncur ke atas, pria itu justru menggenggam erat dengan kedua tangannya.

Ledakan kembang api yang keluar dari peluncurnya itu kemudian berhamburan tak beraturan.

Hal itulah yang menyebabkan seluruh jari tangan korban hancur.

Akibat ledakan tersebut, jari-jari pria itu terpaksa diamputasi.

Atas insiden itu, Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, disampaikan melalui Kasi Humas AKP Ahmad Nurung, mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati memperhatikan produk jualan dan tidak membeli kembang api yang sudah kadaluwarsa.

Video yang memperlihatkan detik-detik kembang api meledak di tangan pria itu kini viral di media sosial.

Sontak unggahan itu ramai oleh komentar-komentar warganet.

“Lagian ya, di kembang apinya itu udah ada bacaan gak sih? Dilarang memegang pakai tangan. Resikonya itu emang gak ada yang tau sih bakalan kayal gitu, tapis setidaknya caution itu dibaca...,” tulis @jjaemonade_.

“Reminder nih buat yang kalo mau nyalain petasan, mending di taro dibawah aja, di ganjel pake tanah atau batu gitu. mengurangi hal yang tak di inginkan,” tulis @fakhripratama12.

“Padahal banyak banget kejadian kejadian mengerikan soal kembang api dan petasan. Tapi tidak semua orang mau ambil pelajaran nya, masih aja kembang api digandrungi,” tulis @Babyproms.

“Petasan yang gede ini disaranin jgn dipegang, sih. bisa dibikin berdiri aja udah pasti aman. dulu gw prnh main kek gini tapi petasan yang cungkring, eh ambruk anying :') ngenain pengendara untung gapapa,” tulis @usedtobeafboyy.

Kisah Lainnya - BIADAB! Suami Tega Masukkan Petasan ke Kelamin Istri, Pria Itu Langsung Larikan Istri ke Rumah Sakit

Astagfirullah, biadabnya kelakuan seorang suami terhadap istrinya.

Perilaku sadis ini dilaporkan terjadi di Republik Ceko di mana seorang sauami tega meledakkan petasan di kelamin istrinya.

Polisi Republik Ceko akhirnya menangkap pria warga Ukraina berusia 36 tahun tersebut.

Ulah tersebut membuat istrinya yang berusia 35 tahun menderita luka kritis dan kini dirawat di rumah sakit.

Ledakan tersebut menyebabkan luka dalam yang “sangat serius” dan membuatnya mengalami pendarahan hebat.

Polisi di Pilsen, Republik Ceko, menggelandang pria pegungsi Ukraina bernama Aleksandr (36) yang memasukkan petasan ke dalam vagina istrinya. Dia terancam hukuman 10 tahun atas ulahnya itu.
Polisi di Pilsen, Republik Ceko, menggelandang pria pegungsi Ukraina bernama Aleksandr (36) yang memasukkan petasan ke dalam vagina istrinya. Dia terancam hukuman 10 tahun atas ulahnya itu. (krimi-plzen.cz/russian today)

Pria itu kemudian mengantar istrnya ke Rumah Sakit Universitas Lochotin di Pilsen, tempat dia menjalani operasi penyelamatan nyawa.

Dia masih berada di rumah sakit dalam kondisi kritis, dan dipastikan akan menderita konsekuensi seumur hidup jika dia selamat.

Saat membawa istrinya ke rumah sakit, Aleksandr kepada dokter berkilah cedera istrinya disebabkan oleh pukulan di perut.

Namun staf rumah sakit tidak mempercayainya dan memberi tahu pihak berwenang.

Warga Ukraina tersebut bersama istrinya merupakan pengungsi perang Ukraina setelah negara mereka diinvasi militer Rusia.

Keduanya berasal dari wilayah Odessa. Polisi di wilayah Pilsen, Ceko, menangkapnya karena diduga meledakkan perangkat kembang api di dalam tubuh istrinya, menurut media lokal Krimi-Plzen.

“Itu kejahatan yang sangat mengerikan, yang tidak dapat dipahami oleh manusia,” tulis Krimi-Plzen.

Polisi Ceko telah mengajukan tuntutan pidana Selasa, 3 Oktober 2023 lalu terhadap pria yang diidentifikasi bernama Aleksandr S., tersebut dengan tuduhan menyebabkan “luka tubuh yang menyedihkan.”

Dia dituduh memukuli istrinya, kemudian memasukkan petasan ke area intimnya, lalu meledak dan menyebabkan istrinya terluka parah.

Jika terbukti bersalah, pengungsi Ukraina tersebut terancam hukuman 10 tahun penjara.

Ulah tersebut dia lakukan hari Minggu di sebuah asrama di Kozlany, sebuah desa di sebelah barat Praha.Korban tidak disebutkan namanya, namun polisi mengatakan perempuan tersebut kelahiran Moldova tahun 1988.

350.000 Warga Ukraina Mengungsi ke Ceko

Invasi militer Rusia ke Ukraina telah menyebabkan jutaan warga Ukraina telah meninggalkan negaranya sejak Februari 2022, ketika konflik dengan Rusia meningkat.

Republik Ceko saat ini menampung hampir 350.000 pengungsi, jumlah terbesar per kapita di Uni Eropa.

Pemerintah di Kiev baru-baru ini mengatakan pihaknya menentang perlakuan terhadap pengungsi Ukraina sebagai pengungsi, dan menuntut negara-negara Uni Eropa untuk tidak membuat program integrasi untuk mereka.

Ukraina juga menyerukan ekstradisi terhadap pria yang harus wajib militer dan melarikan diri ke luar negeri. Republik Ceko telah menolak permintaan tersebut, bersama dengan Jerman, Austria, dan Hongaria. (*)

Artikel diolah dari Tribun-Medan.com dan Tribunnews.com

Sumber: Tribun Medan

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved