Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen, Amsal 17:22, Sumber Semangat dan Kekuatan
Renungan Harian Kristen hari ini mengenai Sumber Semangat dan Kekuatan yang terdapat dalam Amsal 17:22.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Tirza Ponto
TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Harian Kristen hari ini mengenai Sumber Semangat dan Kekuatan yang terdapat dalam Amsal 17:22,
"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."
Kenyataan hidup yang tidak sesuai dengan harapan, keinginan-keinginan yang tertunda/tidak terpenuhi, dan doa-doa yang belum dijawab, serta hubungan antar sesama yang buruk, seringkali membuat hati kita tidak bisa bergembira.
Padahal ayat pokok di atas menegaskan bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur, yang mampu mengatasi segala macam “penyakit dan kekecewaan”.
Terkadang di tengah-tengah masalah persoalan yang kita hadapi, kebutuhan kita yang sesungguhnya adalah hati yang gembira (bersukacita).
Ini yang sering dilupakan oleh banyak orang percaya, sehingga ketika menghadapi tekanan hidup, mereka mencari penyelesaiannya sendiri (salah obat); akibatnya bukan bertambah baik tetapi bertambah buruk keadaannya, bahkan menimbulkan komplikasi yang lebih besar.
Sebagai anak Tuhan, kita harus tetap bersukacita dalam segala keadaan.
Bagaimana memiliki hati yang gembira (bersukacita)?
Bahasa Yunani untuk sukacita adalah chairo, diambil dari kata cairw yang berarti kasih karunia. Jadi sukacita yang dimaksud adalah sukacita yang datangnya dari Tuhan, yang merupakan perwujudan dari kasih karunia Tuhan. Memahami dan mengimani bahwa ada kasih karunia Tuhan yang besar yang diberikan kepada kita itulah yang menjadi semangat dan kekuatan dari dalam hati kita untuk memunculkan sukacita.
Filipi 4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan : Bersukacitalah.
Ini merupakan penegasan kepada kita bahwa setiap hari kita harus bersukacita dalam Tuhan. Untuk itu, mari buat hati kita terus bersukacita karena kasih karunia Tuhan.
Rejoice = kesenangan dari dalam
Bersukacita berarti menaruh kesenangan kita di dalam Tuhan. Filipi 4:11-13 mencatat bagaimana kesaksian Rasul Paulus, meskipun berada dalam penjara, ia tidak pernah kecewa melainkan tetap bersukacita; bahwa ia telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan, baik dalam kekurangan maupun kelimpahan, baik dalam hal kenyang maupun kelaparan; bahkan segala perkara dapat ditanggungnya karena ada Tuhan yang memberi kekuatan.
Sukacita dari Tuhan itu memberi kekuatan. Meskipun menderita dalam penjara, Rasul Paulus bisa bersukacita. Mengapa? Sebab sukacita yang dialami Paulus itu berasal dari dalam, bukan ditentukan oleh keadaan luar. Jadi sukacita itu merupakan kesenangan dari dalam (rejoice) yang keluar dengan menggebu-gebu, yang diekspresikan melalui bahasa tubuh. Kesenangan dari dalam (rejoice) berbeda dengan kesenangan karena dipengaruhi keadaan luar (happy).
Happy = kesenangan dari luar
Renungan Harian Kristen Roma 13:1-7, Ketaatan Orang Merdeka |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Roma 12:9-21, Kasih Orang Merdeka |
![]() |
---|
Obor Pemuda GMIM, Renungan Selasa 26 Agustus 2025, 1 Tesalonika 5:14-15, Usahakanlah yang Baik |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Selasa 26 Agustus 2025, 1 Tesalonika 5:16, Bersukacitalah Senantiasa |
![]() |
---|
Obor Pemuda GMIM, Renungan Senin 25 Agustus 2025, 1 Tesalonika 5:12-13, Penghormatan yang Pantas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.