Berita Viral
Bidan Tak Tolong Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan Jember, Terkendala Aturan Jadi Sorotan
Ibu tersebut telah berupaya meminta bantuan dari seorang bidan setempat, namun sayangnya upayanya tidak mendapat respons positif.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang ibu hamil terpaksa melahirkan bayinya di pinggir jalan.
Kejadian tragis ini terjadi pada suatu waktu ketika kondisi sekitar masih sunyi dan gelap gulita.
Ibu tersebut telah berupaya meminta bantuan dari seorang bidan setempat, namun sayangnya upayanya tidak mendapat respons positif.
Kejadian ini menjadi viral setelah tersebar sebuah video yang merekam momen dramatis kelahiran itu di pinggir jalan, tepatnya di Desa Kaliglaga, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur.
Video berdurasi 14 detik itu memperlihatkan seorang ibu bersama bayi mungilnya, melalui detik-detik sulit pada sekitar pukul 03.30 waktu setempat.
Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) Jember, Kamiluddin, membenarkan kejadian tragis tersebut.
Menurutnya, kejadian ini merupakan dampak dari minimnya akses layanan kesehatan di Bumi Pandalungan.
"Tadi kami dikabari anggota kami, dari Desa Kaliglagah dan Desa Jambesari (Kecamatan Sumberbaru), adanya warga yang melahirkan di pinggir jalan," ujarnya melalui voice note di pesen singkat Whatsapp, dikutip dari TribunJatim.com.
Berdasarkan laporan dari Kepala Desa Kaliglagah dan kades Jambesari, katanya, ibu itu sempat meminta tolong kepada bidan setempat, namun tidak digubris.
Hal itu karena bidan setempat tidak ada yang berani menolong.
"Ternyata bidan setempat tidak ada yang berani menolong. Karena khawatir disalahkan oleh Puskesmas setempat," ungkap Kamil, yang juga Kapala Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Jember.
Ia menilai hal ini akan sangat berbahaya bagi para ibu hamil yang mau melahirkan.
Sebab itu adalah masalah kemanusiaan yang harus didahulukan pelayanannya.
"Kalau ada bidan desa yang akhirnya disalahkan oleh Puskasmas, ini kan bahaya. Artinya menajemen kesehatan di Kabupaten Jember ini sangat lemah," urai pria yang akrab disapa Mas Kades ini.
Kondisi seperti ini perlu dievaluasi segera.
Menurutnya, layanan kesehatan yang menyangkut nyawa seseorang harus didahulukan.
Untuk masalah administrasi, itu nomer sekian," tutur Mas Kades Kamil.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kabupaten Jember dr Hendro Soelistijono mengaku masih melakukan investigasi soal, peristiwa tersebut.
"Sedang proses investigasi dari Dinkes," katanya melalui pesan singkat Whatsapp.
Sebatas informasi, keberadaan Desa Kaliglagah dan Jambesari Kecamatan Sumberbaru Jember tergolong pegunungan, dan mayoritas akses jalan di daerah ini cukup terjal.
Kisah Lainnya - Viral Kisah Ibu di Pasaman Melahirkan di Tengah Jalan usai Ditandu 3 Km, Terkendala Biaya Puskesmas
Kisah seorang wanita bernama Reni (25) yang melahirkan di tengah jalan tengah ramai menjadi sorotan.
Reni adalah warga Jorong Rurapatontang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar).
Ibu muda itu terpaksa melahirkan di tengah jalan pada Sabtu (25/11/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Awalnya Reni dibawa ke Puskesmas setempat menggunakan tandu darurat dari rumahnya.
Akan tetapi di tengah perjalanan ekitar 3 Kilometer, Reni merasa hendak melahirkan.
Ia pun terpaksa menjalani persalinan dengan peralatan seadanya.
Kepala Joro Rurapatontang, Sopran mengatakan, membenarkan adanya kejadian itu.
“Sebenarnya pasien ini tidak ada kendala apa-apa. Kata bidan jorong bisa melahirkan normal di Pustu namun pihak Puskesmas mengatakan harus dibawa ke Puskesmas,” katanya, Minggu (26/11/2023) siang, dilansir dari TribunPadang.com,
Reni dibawa bersama-sama oleh masyarakat dengan ditandu secara darurat menggunakan kayu dan kain sarung.
Akan tetapi baru setengah perjalanan, ia melahirkan.
“Belum sempat sampai ke tempat mobil yang menunggu, pasien sudah melahirkan di tengah jalan. Akhirnya pasien dibawa kembali ke kampung,” ujarnya.
Tak punya biaya persalinan
Lebih lanjut, Sopran menyebut Reni terkendalam biaya, sehingag tidak sanggup untuk ke Puskesmas.
“Pasien ini sebenarnya tidak sanggup untuk ke Puskesmas, karena terkendala biaya termasuk biaya keluarga yang menunggu,” ungkapnya.
Bidan Jorong setempat, Khoirina mengatakan, sebenarnya pada Jumat (24/11/2023), dirinya sudah menyampaikan kepada keluarga pasien untuk dirujuk ke Puskesmas, namun pihak keluarga menolak dengan alasan biaya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak keluarga untuk membuat surat pernyataan tidak bersedia untuk di rujuk.
Namun karena aturan yang mengharuskan pelayanan dilakukan di Puskesmas, makanya pasien Sabtu (25/11/2023) dirujuk ke Puskesmas.
“Aturan pelayanan harus dilakukan di fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat pertama yaitu di Puskesmas. Makanya pasien tetap kita bawa di hari Sabtu itu Pak,” katanya, Minggu (26/11/2023) siang.
Akan tetapi, ketika baru di perjalanan menuju Puskesmas pasien mengalami kontraksi hingga akhirnya harus melahirkan di perjalanan.
“Karena pasien sudah kontraksi dan bayi sudah mau keluar, makanya terpaksa kita tangani di perjalanan itu."
"Saat itu saya juga membawa perlengkapan persalinan Pak, makanya tidak ada kendala,” jelasnya.
Setelah bayi lahir, warga kembali menandu pasien untuk dibawa ke rumah keluarganya di Jorong Pegambiran.
“Alhamdulillah ibu dan bayi sehat Pak. Terima kasih juga saya sampaikan kepada masyarakat yang selalu siap sedia membantu kami dalam bertugas,” pungkasnya.
Baca berita lainnya di: Google News
Viral Video Detik-detik Pria Curi Kotak Amal Masjid, Sebelum Lakukan Aksi Sempat Bikin Ini Dulu |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Awal Mula Mahasiswa Ngamuk dan Tendang Meja, Berawal dari Dosen Lempar Skripsi |
![]() |
---|
Sosok Burhanuddin Abdullah, Eks Napi Koruptor yang Dapat Penghargaan Berjasa Luar Biasa dari Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Letjen Suharyanto Kepala BNPB Viral karena Undangan Persiapan Nikah Anaknya Pakai Kop Instansi |
![]() |
---|
Viral Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Ini Fakta Asli dan Bantahan Menteri Keuangan: Hoaks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.