Manado Nightlife
Kisah Terapis Wanita di Manado, Lembur hingga Subuh Demi Hadiah Natal Anak
Tribunmanado menelusuri kehidupan para terapis dan ketemu Mimi, bukan nama sebenarnya, di salah satu tempat Spa di Kecamatan Mapanget, Manado.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bagi sejumlah terapis wanita di Manado, Sulawesi Utara, hidup adalah terang dan gelap sekaligus.
Terang karena mereka berjasa membebaskan pasiennya dari rasa lelah lewat pijatan.
Gelap karena pijatan tersebut biasanya disusul transaksi 'lain' yang terselubung rapat.
Tribunmanado menelusuri kehidupan para terapis ini dan ketemu Mimi, bukan nama sebenarnya, di salah satu tempat Spa di Kecamatan Mapanget, Manado.
Kala itu jarum jam sudah menunjuk pukul 02.00 Wita, Minggu (17/12/2023).
Tak ada lagi showing girl. Yang mangkal tinggal Mimi.
"Biasanya ada sembilan wanita dan mereka akan saya bariskan di depan bapak, tapi tinggal Mimi yang stay," kata seorang kasir pria.
Dia menuntun tribun ke lantai dua. Ada deretan kamar di sana.
Tribun dibawa di kamar paling tengah.
Di dalam keremangan kamar yang diterangi lampu kecil berwarna hijau kemerahan, tampak Mimi duduk di pembaringan sofa.
Ia seorang gadis cantik berambut sebahu dengan postur yang proporsional.
Dia menyapa hangat. Setelah basa-basi sejenak, pijat pun dimulai.
Mimi pantas disebut terapis. Keahliannya bukan basa basi. Pijatannya pas, apalagi yang berlangsung di tulang belakang.
Tindihan tangannya menyebabkan bunyi krek di rusuk.
"Sebelum masuk kemari kami di training dulu, sampai ahli baru bisa pijat," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.