Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional Pemerintahan

Berani Kritik Presiden Jokowi, Gielbran Ketua BEM UGM Ternyata Sudah Smester 9, Tuai Sorotan

Status kemahasiswaan Gielbran, Ketua Bem Universitas Gajah Mada (UGM) yang vokal memberikan kritik pada Jokowi, disorot oleh warganet.

Editor: Alpen Martinus
Instagram @gielbranmnoor
Ketua BEM UGM Gielbran Muhammad Noor. Gielbran adalah mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Sosok Gielbran merupakan mahasiswa penerima beasiswa, aktivis dan berprestasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sempat viral dan menjadi perbincangan di Medsos, seorang mahasiswa memberi kritik kepada Presiden Joko Widodo.

Ia adalah Gielbran, Ketua Bem Universitas Gajah Mada (UGM).

Dengan lantang ia memberi kritikan kepada Presiden Jokowi dan menuai sorotan.

Baca juga: Sosok Mahasiswa Kritik Jokowi Alumni UGM yang Memalukan, Ternyata Penerima Beasiswa dan Berprestasi

Namun rupanya, kritikan yang ia berikan rupanyatak sebanding dengan prestasi yang ia miliki.

Banyak yang mengira bahwa ia berprestasi di kampusnya.

Nyatanya, ia dalah seorang mahasiswa smester akhir.

Setelah ditelusuri, ternyata ia adalah mahasiswa smester 9.

Baca juga: Pengamat Politik UGM Ingatkan agar Kontestasi Pilpres 2024 Tetap Dilandasi Etika dan Moralitas

Hitajan netizen pun sontak memenuhi media sosial.

Status kemahasiswaan Gielbran, Ketua Bem Universitas Gajah Mada (UGM) yang vokal memberikan kritik pada Jokowi, disorot oleh warganet.

Untuk diketahui, beberapa waktu Gielbran menghebohkan publik dengan memberikan predikat pada Presiden Joko Widodo sebagai alumnus paling memalukan.

Hal itu rupanya sebagai bentuk kekecewaan Gielbran terhadap kepemimpinan Jokowi selama dua periode, yang tak menyelesaikan beberapa masalah besar.

Dalam orasinya, Gielbran menggambarkan Jokowi sebagai pemimpin yang culas dengan kapasitas otak yang kecil hingga mengakui merasa jijik karena satu alumni dengan Presiden Jokowi.

Tentu saja hal ini menjadi sorotan tajam hingga menuai berbagai hujatan dari publik.

Gielbran mengatakan, penobatan untuk Jokowi ini adalah bentuk kekecewaan.

Menurutnya, sudah hampir dua periode Joko Widodo memimpin Indonesia, tapi masih ada banyak masalah penting yang belum diselesaikan.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved