Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Hadapi Nataru, Bank Indonesia Sulawesi Utara Siapkan Uang Kartal Rp 2,36 Triliun

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) menyiapkan uang kartal (tunai) sebesar Rp 2,36 triliun untuk kebutuhan Natal 2023

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
fernando lumowa/tribun manado
Ilustrasi uang tunai pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. BI Sulawesi Utara menyiapkan uang kartal untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sebesar Rp 2,36 triliun. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) menyiapkan uang kartal (tunai) sebesar Rp 2,36 triliun untuk kebutuhan Natal 2023 Tahun Baru 2024.

Kepala Perwakilan BI Sulawesi Utara, Andry Prasmuko melalui Pelaksana Harian, Renold Asri menjelaskan, persediaan uang tunai untuk Natal dan Tahun Baru kali ini turun 43,28 persen dari tahun 2022.

"Persediaan ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru," katanya, Jumat (15/12/2023).

Rincian persediaan uang kartal itu terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) sebanyak Rp 2,284 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) Rp 76 miliar.

Sejalan dengan itu, dari sisi penyetoran perbankan dan masyarakat ke BI juga mengalami penurunan sebesar Rp 1,173 triliun.

"Uang yang masuk ke BI turun sebesar 40,14 persen dibandingkan tahun lalu," jelasnya.

Perhitungan kebutuhan uang kartal ini bersumber dari proyeksi perbankan, kebutuhan belanja daerah, penyaluran bansos pemerintah, kebutuhan perbankan.

Selain itu, termasuk kebutuhan kas titipan BI yang tersebar di empat wilayah di Kepulauan yaitu Siau, Tahuna dan Melonguane serta di Kota Kotamobagu yang juga menopang kebutuhan uang kartal di Bolmong raya.

Total realisasi penyaluran uang kartal sampai dengan 12 Desember 2023 sebesar Rp 1,62 miliar, 68,99 persen dari total estimasi kebutuhan Nataru 2023.

"Sehingga masih terdapat sisa kebutuhan perbankan Rp 732 Miliar akan dibayarkan sampai dengan tanggal 27 Desember 2023 sesuai kebutuhan perbankan dan masyarakat.

Dikatakan, penurunan kebutuhan uang kartal ini selaras dengan meningkatnya penggunaan sistem pembayaran digital atau non tunai.

Sampai dengan Oktober 2023 transaksi non tunai di Sulut dengan menggunakan Uang Elektronik sebesar Rp 160,64 miliar atau meningkat 21,4 persen (yoy).

Sementara APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu)--debit maupun kredit--sebesar Rp 5,53 triliun atau meningkat 6,9 persen (yoy).(ndo)

Baca juga: Wakil Gubernur Sulawesi Utara Kunjungan Kerja ke Pusat Investasi Bank Indonesia di Jepang

Baca juga: Pandemi Covid-19 Berakhir, Bank Indonesia Yakin Ekonomi Sulawesi Utara Melaju Lebih Kencang

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved