Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas

Bentara Budaya Hadirkan Pameran Seni Dua Petarung Karya Amrus Natalsya dan Misbach Tamrin

Seniman Amrus Natalsya dan Misbach Tamrin merupakan aktivis seni yang tergabung dalam Sanggar Bumi Tarung.

Editor: Rizali Posumah
Bentara Budaya
Pameran seni bertajuk Dua Petarung karya Amrus Natalsya dan Misbach Tamrin, di Bentara Budaya Yogyakarta, Jalan Suroto No 2, Kotabaru, Yogyakarta, pada Kamis (14/12/2023). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pameran seni bertajuk Dua Petarung karya Amrus Natalsya dan Misbach Tamrin digelar di Bentara Budaya Yogyakarta, Jalan Suroto No 2, Kotabaru, Yogyakarta, pada Kamis (14/12/2023).

Berdasarkan rilis yang diterima Tribun Manado, pada Kamis (14/12/2023), pameran seni ini dibuka sejak Rabu 13 Desember 2023. Berlangsung dari tanggal 14 Desember hingga 19 Desember 2023, dari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB.

Diketahui, seniman Amrus Natalsya dan Misbach Tamrin merupakan aktivis seni yang tergabung dalam Sanggar Bumi Tarung.

Amrus dan Misbach memiliki peran dalam perjalanan seni rupa Indonesia.

Di usianya yang sudah tidak muda lagi, semangat mereka untuk berkarya terus berkobar.

Pameran seni ini bertujuan agar para penikmat seni dapat mengingat kembali kelompok seni yang pernah mewarnai perjalanan seni di Indonesia, khususnya pada masa awal kemerdekaan. 

Pameran seni bertajuk Dua Petarung karya Amrus Natalsya dan Misbach Tamrin.09
Pameran seni bertajuk Dua Petarung karya Amrus Natalsya dan Misbach Tamrin, di Bentara Budaya Yogyakarta, Jalan Suroto No 2, Kotabaru, Yogyakarta, pada Kamis (14/12/2023).

Jejak perjalanan seni di Indonesia

Perjalanan seni Indonesia sudah ada sebelum masa kemerdekaan. Setiap masa meninggalkan jejaknya masing-masing. Begitu juga dengan masa awal kemerdekaan.

Pasca kemerdekaan, bangsa Indonesia mulai memasuki kehidupan baru termasuk pada bidang kesenian.

Semarak kehidupan berkesenian dari era revolusi tetap membara.

Salah satu kesenian yang memiliki peran penting sejak masa revolusi adalah seni rupa.

Seni rupa selalu memberi warna, bahkan pada saat perang memperebutkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Kemudian, secara lebih luas seni rupa hadir pada ruang-ruang tertentu untuk mendukung kemerdekaan negeri ini.

Pasca kemerdekaan, tepatnya setelah berakhirnya perang-perang di tanah ibu pertiwi, negeri ini bak anak yang baru lahir.

Dari sini, peran seni rupa pun mengalami pergeseran. Tidak sekedar sanggar atau komunitas, namun seni rupa juga hadir dalam dunia pendidikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved