Minut Sulawesi Utara
Ajak Kaum Muda Hadapi Perubahan Iklim, YAPEKA Gelar Workshop di Desa Bahoi Minut
Organisasi nirlaba yang bergerak di bidang lingkungan, YAPEKA, menggelar Workshop for the Future Climate Heroes.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Organisasi nirlaba yang bergerak di bidang lingkungan, YAPEKA, menggelar Workshop for the Future Climate Heroes.
Workshop tersebut merupakan diskusi lintas generasi dan institusi yang membahas soal perubahan iklim di pesisir dan pulau-pulau kecil.
Bertempat di Desa Bahoi, Minahasa Utara, kegiatan yang diikuti oleh sekitar 20 peserta ini membahas soal isu perubahan lingkungan yang ada di kawasan Indonesia Timur termasuk di Sulawesi Utara.
Baca juga: Presiden Jokowi Berikan Kuliah Umum di Stanford University AS, Bahas Topik Perubahan Iklim
Dalam workshop kali ini, banyak isu di Indonesia Timur yang dibahas.
Direktur Konservasi dan Keberlanjutan YAPEKA, Agustinus Wijayanto, mengatakan bahwa isu di Indonesia Timur penting untuk dibahas karena letaknya berada di kawasan Wallacea yang memiliki keanekaragaman hayati melimpah.
Sama seperti wilayah lainnya, Indonesia Timur juga mendapatkan berbagai tekanan seperti pembukaan lahan untuk perkebunan, pertanian, hingga pembangunan industri.
Selain itu di pesisir dan laut, ada pengambilan sumber daya alam dengan cara destruktif dan penangkapan ikan secara ilegal untuk kepentingan jangka pendek.
Tak hanya itu, perubahan iklim turut menggerus sumber daya alam khususnya di laut seperti kawasan mangrove, padang lamun, hingga terumbu karang.
Tak hanya kualitas alam yang turun, faktor-faktor di atas turut mempengaruhi kehidupan dan mata pencaharian masyarakat khususnya yang ada di wilayah terdampak.
"Untuk itu perlu upaya nyata guna mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim," jelas Agus, Senin (11/12/2023).
Dalam workshop kali ini, terlihat instansi terkait, universitas, LSM, dan masyarakat memiliki perspektif bervariasi terkait permasalahan yang ada di daerahnya sendiri.
Namun yang sama, mereka merasakan dampak perubahan iklim.
"Misalnya ketika kondisi cuaca buruk untuk melaut, maka perlu alternatif mata pencaharian," tambah Agus.
Untuk itu, pemerintah perlu membuat kebijakan lebih kuat dalam pengendalian dan penanganan perubahan iklim.
Kedepannya, YAPEKA akan terus bekerja sama dengan seluruh pihak untuk memitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim yang tak bisa dielakkan.
Antisipasi Demo, Puluhan Personel Satpol PP Siaga di Kantor Bupati dan DPRD Minut Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Aksi Pembalap Grasstrack Sulut Pukau Penonton di Sirkuit RML Watudambo, Lima Kelas Diperlombakan |
![]() |
---|
Viral Kerangka Manusia Ditemukan di Minut, Keluarga dari Manado Menduga Korban Saudara Mereka |
![]() |
---|
Jalan SBY-Soekarno Minut Bikin Waswas, Lubang Menganga Dekat Kantor Bupati, Begini Respon Pemkab |
![]() |
---|
Rambo 08 Kuda Pacu Milik Gubernur Sulut YSK Juara 1 di Balitka Mapanget Manado |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.