Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Potret Warga Temukan 11 Jenazah di Puncak Gunung Merapi

Mak Jo bersama 12 warga Batu Palano, Kabupaten Agam membantu evakuasi dua pendaki yang terjebak erupsi Gunung Merapi

Editor: Indry Panigoro
(Dok. Pribadi)
Edi Sutan Marajo yang karib disapa Mak Jo dan 12 warga Batu Palano saat mengevakuasi korban terdampak erupsi Gunung Marapi. 

"Kemudian sesampainya di bawah kami kasih tahu ke tim gabungan," ujar Mak Jo kepada TribunPadang.com, Selasa (5/12/2023).

Kata dia, warga mengevakuasi dengan penerangan seadanya, yakni senter handphone.

Edi Sutan Marajo yang karib disapa Mak Jo diwawancarai TribunPadang.com di posko pendakian Gunung Marapi Batu Palano Kabupaten Agam Sumatera Barat, Selasa (5/12/2023).
Edi Sutan Marajo yang karib disapa Mak Jo diwawancarai TribunPadang.com di posko pendakian Gunung Marapi Batu Palano Kabupaten Agam Sumatera Barat, Selasa (5/12/2023). (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Akhirnya, dua korban berhasil di evakuasi hingga ke pos pendakian Batu Palano sekitar pukul 22.00 WIB. Kedua korban yang disebut sudah meninggal itu kemudian langsung ditunggu ambulans.

Mak Jo mengatakan, dua orang korban yang dievakuasi itu ditemukan sekitar cadas, atau sekira 300 meter dari tugu Abel di puncak Marapi.

"Kondisi korban umumnya luka bakar, di muka dan tangan. Sudah meninggal dunia," ujarnya.

Lebih lanjut, Mak Jo mengatakan, saat warga mengevakuasi erupsi masih terus terjadi.

"Masih erupsi, kami entah bagaimana tak memikirkan itu, pokoknya secepatnya kami bawa ke bawah," tambah dia.

Ia melanjutkan, saat mengevakuasi korban, ia tetap memikir risiko.

"Tapi biasanya kalau Marapi meletus kalau sudah mengeluarkan material itu setelahnya erupsi sesudahnya cuma abu, yang diwaspadai abu panas," imbuh Mak Jo.

"Sementara kami juga dari dulu secara ilmu alamnya, lihat arah angin. Kalau arah angin ke utara kami naik, kalau ke barat kami cari perlindungan dulu," lanjut dia.

Terakhir kata Mak Jo, ia dan 13 warga menuju puncak melalui jalur lama yang hanya diketahui warga Batu Palano dan komunitas trail adventure. Jalur ini hemat waktu sekitar satu setengah jam. (*)

Artikel diolah dari TribunPadang.com

Penulis: Wahyu Bahar

Sumber: Tribun Padang

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Baca Berita Lainnya di: Google News

 

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved