Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

SPBU Ringroad Manado

Pengawas SPBU Ringroad Manado Buka Suara Terkait Isu Mark Up Solar Subsidi: Itu Tidak Benar!

Pengawas SPBU Sario Christian Musak memberikan keterangan terkait pemberitaan dugaan mark up BBM subsidi.

|
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Antrian solar di SPBU Ringroad Manado, Selasa 5 Desember 2023. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -- Kabar tentang dugaan mark up BBM subsidi di SPBU Ringroad Manado, Sulawesi Utara, akhirnya dibantah.

Pengawas SPBU Christian Musak memberikan keterangan terkait pemberitaan tersebut.

Kepada Tribunmanado.co.id, Christian mengatakan kabar tersebut tak benar.

"Tidak benar itu," kata dia via telepon.

Menurutnya, pihak SPBU Ringroad Manado sudah melakukan pemeriksaan langsung ke para operator.

Dan semua penjualan sesuai dengan harga.

"Setiap pagi kami selalu briefing dengan para operator untuk mengingatkan hal itu," ungkapnya.

"Ada beberapa aturan tentang antrian yang kami terapkan bahkan untuk truk modifikasi tidak kami Izinkan masuk," ungkapnya.

Baca juga: SPBU di Sulawesi Utara Diduga Mainkan Harga Solar, Polresta Manado Lakukan Penyelidikan

Tian menambahkan kabar tersebut mungkin datang dari orang yang tak suka dengan kinerja operator di SPBU Ringroad Manado.

"Mungkin ini orang-orang yang tidak kami Izinkan ambil BBM disini, jadi mereka memberikan informasi yang tidak benar," tegas dia.

Sebelumnya diketahui, harga BBM jenis Solar subsidi seharusnya dijual Rp 6.800 perliternya.

Namun, praktek mark up berhembus kencang dari Satuan Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Ringroad Manado dengan nomor 74.953.12.

Yah, SPBU yang bersebelahan dengan IAIN Manado tersebut diduga menjual harga solar subsidi lebih mahal.

Dari informasi yang diperoleh Tribunmanado.co.id, Selasa 5 Desember 2023, para operator di SPBU Ringroad tersebut diduga menjual solar dengan harga Rp 7.500 perliternya.

Baca juga: Terkait Mark Up Harga Solar di SPBU Ringroad Manado, GTI Sulut : Itu Seperti Korupsi

Salah supir truk yang sering mengantri solar di SPBU Ringroad mengatakan praktek tersebut sudah sejak lama dilakukan.

"Sudah lama mereka jual seperti itu," ujar supir yang berinisial R tersebut.

Ia menuturkan harga nozzle SPBU memang masih tertulis Rp 6.800.

Tapi yang dibayarkan ke operator hitungannya lain.

"Di mesin nozzle memang masih harga normal, tapi yang dibayar ke operator itu lebih mahal," ungkapnya.

Ia pun membeberkan sering kali para supir kedapatan mengisi sendiri kendaraan mereka.

Baca juga: Soal Dugaan Mark Up Solar Subsidi di SPBU Manado, Ini Tanggapan Wagub Sulut Steven Kandouw

"Kadang kalau sudah ada hubungan dekat, ada beberapa supir yang isi kendaraan mereka sendiri," ungkapnya.

Dirinya menduga praktek ini aman karena aparat penegak hukum juga sudah menerima setoran dari SPBU tersebut.

"Mereka (APH) pasti tahu. Tapi kan tidak pernah bertindak, mungkin sudah terima juga," ungkapnya.

Meskipun begitu, ia berharap pihak aparat penegak hukum bisa menindaktegas praktek tersebut.

"Kalau boleh ditertibkan. Karena keuntungannya sangat besar," ungkapnya. (Nie)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved