Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Echa Tampubolon

Kronologi Tewasnya Echa Tampubolon, Janda yang Dibunuh di Indekosnya, Padahal akan Nikah Bulan ini

Adapun Echa diketahui berencana anak menikah pada bulan Desember ini. Hal itu diungkap Novi Simatupang, anak pemilik indekos.

Editor: Indry Panigoro
(TribunMedan / Facebook)
Kolase Foto Echa Tampubolon, warga Balige yang tewas dibunuh di dalam kamar indekos di Jalan Pelajar, Kecamatan Medan Kota. (TribunMedan / Facebook) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di media sosial penemuan jasad seorang wanita di Indekos.

Wanita itu bernama Echa Tampubolon.

Echa Tampubolon ditemukan oleh pacarnya dalam keadaan lemas di dalam kamar kost.

Echa Tampubolon ternyata dibunuh oleh mantan pacarnya.

Sebelum membunuh Echa Tampubolon, pelaku sempat melakukan perbuatan tak senonoh.

Info yang didapat, Echa Tampubolon merupakan seorang janda yang akan menikah Desember ini.

Sayang nasib malang justru menimpanya.

Kolase Foto Echa Tampubolon, warga Balige yang tewas dibunuh di dalam kamar indekos di Jalan Pelajar, Kecamatan Medan Kota.
Kolase Foto Echa Tampubolon, warga Balige yang tewas dibunuh di dalam kamar indekos di Jalan Pelajar, Kecamatan Medan Kota. (TribunMedan / Facebook)

 

Berikut deretan fakta kematian Echa Tampubolon, wanita yang tewas di kamar indekos di Jalan Pelajar nomor 138, Kecamatan Medan Kota.

Diketahui, Echa Tampubolon wanita cantik yang jadi korban pembunuhan di indekos di Jalan Pelajar Kota Medan itu ternyata seorang janda yang memiliki anak.

Berikut Tribun-Medan.com merangkum deretan fakta kematian Echa Tampubolon hingga sosok pelaku.

Echa Tampubolon Rencana Nikah Desember

Echa Tampubolon ternyata seorang janda yang memiliki seorang anak.

Adapun Echa diketahui berencana anak menikah pada bulan Desember ini. Hal itu diungkap Novi Simatupang, anak pemilik indekos.

Kata Novi, Echa Tampubolon sedang menjalin hubungan dengan pria yang akrab dipanggil Ginting, pria yang pertama kali menemukan Echa lemas tergeletak di lantai kamarnya.

Bahkan, keduanya dikabarkan akan menikah pada bulan Desember ini.

Namun, kata Novi, rencana pernikahan mereka ditunda karena keluarga pria tersebut diduga kurang setuju dengan status Echa sebagai janda anak satu.

"Korban ini janda, memiliki anak satu. Sudah mau menikah korban ini sama si Ginting bulan 12 ini ternyata diundur entah masalah apa," kata Novi Simatupang.

Tragis kematian wanita asal Balige, Echa Tampubolon (32).
Tragis kematian wanita asal Balige, Echa Tampubolon (32). (ISTIMEWA)

Meski memiliki seorang anak, Echa disebut tinggal sendirian, bukan sama anaknya.

Namun pihak indekos mengetahui adanya tamu yang kerap datang ke indekos korban mulai dari adik, teman-temannya, hingga pacar.

Kata Novi, korban baru tinggal di indekos tersebut selama hampir dua bulan.

Pengakuan korban ia bekerja sebagai pedagang pakaian online.

"Belum ada dua bulan korban tinggal di sini. Dia menyewa kamar sendirian, katanya jualan pakaian online. Cuma ada teman, keluarganya kadang datang," tandasnya.

Dikabarkan sebelumnya, Echa Tampubolon, warga Kecamatan Balige, Kabupaten Toba menjadi korban pembunuhan di dalam kamarnya di Jalan Pelajar Nomor 138, Kecamatan Medan Kota, Kamis (30/11/2023) malam.

Ia pertama kali ditemukan oleh Ginting, pria yang disebut-sebut sebagai kekasihnya sekitar pukul 21:30 WIB.

Saat itu Ginting langsung berteriak minta tolong kepada pemilik indekos.

Ketika dilihat, kondisi Echa tak mengenakan pakaian.

Bagian pinggang ke bawah hanya ditutup kain, sementara atasan bertelanjang dada.

Namun demikian Echa masih bernyawa saat itu, meski kesusahan bernapas.

Bahkan ketika didudukkan di kursi dan di dalam mobil saat dibawa ke rumah sakit masih bernapas.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa membenarkan bahwa korban dibunuh.

Namun dia belum mau menjelaskan tentang dugaan sosok pelakunya.

"Iya benar, yang bersangkutan merupakan korban pembunuhan," kata Kompol Fathir kepada Tribun-medan.com, Senin (4/12/2023).

Tetangga Sempat Dengar Suara Lirih Minta Tolong

Novi Simatupang, anak pemilik indekost lokasi ditemukannya Echa Tampubolon mengungkap, teman sebelah kamar korban bernama Lia sempat mendengar suara lirih seperti meminta tolong.

Suara itu didengar pada Kamis malam pukul 20:00 WIB, atau beberapa jam sebelum ditemukan lemas.

Suara itu berulang-ulang didengar saksi sampai akhirnya ia memanggil ibu kost berinisial ELB (63) dari dalam rumah.

Namun ketika mereka berdua mendatangi depan kamar Echa, suara itu tidak terdengar lagi.

Di dekat kamar hanya ada sebuah sepeda motor yang diduga milik pelaku.

Meski begitu, dua saksi ini tak berani memanggil atau mengetuk pintu.

Setelah setengah jam pemilik duduk di depan kamar dan tak ada mendengar suara apapun, maka pemilik indekost pergi keluar selama sekitar satu jam.

Diketahui, Echa tewas diduga akibat dibunuh di dalam kamar indekos nya di Jalan Pelajar nomor 138, Kecamatan Medan Kota.

"Pertama kamar kos sebelahnya lari ke mama saya bilang, ada suara macam minta tolong. Suara seperti sesak nafas begitu. Jadi mama saya datang kemari, dekat kamar kos korban tapi senyap,"kata Novi, Senin (4/12/2023).

Lanjut Novi, sepulang ibunya, pemilik kos pun sempat melihat ke arah kamar kos Echa, yang memang berada di paling depan.

Karena tak melihat apapun, ia lantas masuk ke dalam rumah.

Sekitar satu jam kemudian atau sekira pukul 21:30 WIB, pria yang biasa dipanggil Ginting, diduga pacar korban berteriak kalau korban kritis.

Disinilah pemilik kos dan beberapa anak kos lainnya mendatangi kamar korban.

Saat dilihat, korban tergeletak di lantai kamarnya tanpa mengenakan pakaian.

Pembunuh Echa Tampubolon

Sat Reskrim Polrestabes Medan menyatakan telah menangkap pelaku pembunuhan Echa Tampubolon, wanita yang ditemukan tergeletak di lantai kamar indekos nya di Jalan Pelajar nomor 138, Kecamatan Medan Kota.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pelaku bernama Panji Satria.

Menurut informasi, Panji ditangkap pada hari Sabtu (2/12/2023) atau dua hari setelah kejadian.

Namun demikian, Fathir belum menjelaskan apa motif panji membunuh korban.

Katanya, proses pemeriksaan masih terus berlangsung.

"Pelaku atas nama Panji Satria sudah kami tahan. Untuk lengkapnya nanti disampaikan," pungkasnya. (*)

(TRIBUN-MEDAN.com) 

Artikel diolah dari Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved