Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rafael Alun

Tangis Rafael Alun Pecah saat Jelaskan Kondisi Keuangan Keluarga di Persidangan

Tangis matan pejabat pajak ini pecah terlebih saat menceritakan kisah anaknya Christofer Dhyaksa, seorang pemuda berdarah Manado, Sulawesi Utara.

Editor: Rizali Posumah
HO
Rafael Alun Trisambodo tak kuasa membendung air matanya saat menceritakan kondisi keungan keluarganya di persidangan (foto kiri). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Rafael Alun Trisambodo tak kuasa membendung air matanya saat menceritakan kondisi keungan keluarganya di Persidangan Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Tangis matan pejabat pajak ini pecah terlebih saat menceritakan kisah anaknya Christofer Dhyaksa, seorang pemuda berdarah Manado, Sulawesi Utara.

Christofer Dhyaksa salah satu anak Rafael Alun ini mewarisi darah Manado dari ibunya Ernie Meike Torondek.

Rafael Alun menuturkan, Christofer Dhyaksa sempat mendatanginya ke Rutan. 

Kala itu, kata Rafael Alun, Christofer Dhyaksa meminta sokongan modal buka warung makan tenda di pinggir jalan. 

"Christofer pernah datang mengunjungi saya di Rutan meminta bantuan 12 juta untuk membeli tenda, katena restoran kami yang di Jogja (Bilik Kayu) sudah tutup, Yang Mulia," terang dia kepada Majelis Hakim sambil terisak dan suara bergetar.

Rafael Alun kemudian menitikkan air mata, saat mengatakan bahwa Christofer Dhyaksa tinggal dibantu modal usaha oleh kakak Rafael Alun. 

Meski begitu, Rafael Alun juga menuturkan bahwa dagangan ayam goreng di pinggir jalan milik anaknya laku keras.

Penasehat Hukum dari Rafael Alun lantas bertanya, "Tenda itu terbeli?"

"Dibantu oleh kakak saya," ujar Rafael Alun sembari terisak. 

"Dan sekarang Yang Mulia, Puji Tuhan dagangannya laris. Mereka hanya berjualan dua jam sudah habis," kata Rafael Alun dengan nafas tersendat-sendat karena tangis.

Tak hanya restorannya ditutup, akibat terjerat perkara hukum, seluruh rekening yang terafiliasi dengan Rafael Alun juga diblokir.

Bahkan saldonya habis tak bersisa.

"Rekening semua diblokir. Tapi kemudian saya tahu dari istri saya kalau saldonya semuanya sekarang kosong," katanya.

Selain itu, usaha kos-kosan milik Rafael Alun juga tak luput dari penyitaan.

Meski disita, kos-kosan tersebut masih beroperasi.

Hanya saja, uang hasil sewanya mesti disetorkan ke KPK.

"Mohon ijin menjelaskan Yang Mulia. Jadi tempat kos kami di Jalan Melawai hasilnya juga harus disetorkan ke KPK. Jadi istri saya untuk biaya hidup dibantu oleh anak mantu saya," ujarnya.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved