Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Torang Samua Basudara

Semboyan Torang Samua Basudara Bikin Warga Sulawesi Utara Saling Menyayangi, Sampai Ada Lagunya

Torang Samua Basudara merupakan semboyan yang menjadi ciri khas masyarakat Sulawesi Utara yang cinta damai dan toleran.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
nielton durado/tribun manado
Lokasi pendistrian di pusat Kota Manado, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Torang Samua Basudara adalah salah satu slogan yang ciri khas masyarakat Sulawesi Utara yang cita damai dan toleran.

Slogan ini telah mendasari kehidupan warga di Sulut secara turun-temurun.

Kondisi kerukunan dan kehidupan masyarakat Sulawesi Utara terjaga dan terpelihara  dengan baik.

Perorangan, organisasi sosial dan kemasyarakatan, tokoh masyarakat dan tokoh agama, semuanya berperan serta berpartisipasi aktif dan bersatu dalam memelihara dan menjaga kerukunan, kebersamaan dan persaudaraan.

Provinsi Sulut yang beribukota Manado merupakan tempat tinggal berbagai etnik, seperti Minahasa, Bolaang Mongondow, Sangihe, Gorontalo, Bantik, Makassar, Bugis, Jawa, Arab, Tionghoa dan lain-lain. 

Umat agama di sini juga beragam, mulai dari Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, hingga Konghucu.

Keberagaman ini terjalin sangat harmonis sebab para penduduk hidup saling menghormati dan menghargai.

Lagu Torang Samua Basudara

Slogan Torang Samua Basudara di tulis dalam sebuah lagu oleh almarhum Rama Aiphama.

Lagu ini muncul di era kepemimpinan Gubernur EE Mangindaan.

Sampai saat ini lagu ini begitu hits di mata warga Sulawesi Utara.

Saat terjadi permasalahan antar warga, lagu ini akan langsung meredam amarah yang ada, mengingatkan jika Torang Samua Basudara.

Berikut Liriknya

Suda so dari dulu
Kitorang memang baku sayang
Opa deng oma so kase contoh
Sampe tua, baku sayang
Uti so kaweng deng, keke
No u so kaweng deng ungke
Kitorang jadi basudara, satu rasa
Rica-rica, deng dabu-dabu
Manado deng gorontalo
Kitorang baku sayang
Sangir deng bolangmongondow
Kitorang samua basudara
Cinta torang baku cinta
Sayang torang baku sayang
Karna torang memang satu
Sulawesi Utara …
Uti so kaweng deng, keke
No u so kaweng deng ungke
Kitorang jadi basudara, satu rasa
Rica-rica, deng dabu-dabu
Manado deng gorontalo
Kitorang baku sayang
Sangir deng bolangmongondow
Kitorang samua basudara
Cinta torang baku cinta
Sayang torang baku sayang
Karna torang memang satu
Sulawesi Utara …
Torang samua baku sayang
Torang samua basudara
Torang samua baku sayang
Torang samua basudara

Awal Mula Torang Samua Basudara

Slogan ini awalnya berasal dari kepedulian warga Minahasa terhadap tujuh orang perkasa yang menjadi tawanan penjajah Belanda pada waktu perang.

Ketujuh orang tersebut berasal dari suku Jawa dan diasingkan oleh penjajah di Sulawesi Utara tepatnya di Manado.

Mula-mula dari pengawasan penjajahan Belanda tersebut timbul kepedulian dan belas kasihan orang-orang Minahasa.

Mereka kemudian mulai mendekati tawanan Belanda itu dengan memberikan makanan dan pakaian.

Atas kepedulian tersebut, para tawanan Belanda yang berasal dari Jawa inipun mulai membaur bersama masyarakat lokal pada waktu itu sehingga mulai terjalin kasih.

Bahkan para tawanan Belanda inipun menikah bersama wanita-wanita asal Minahasa. 

Sebelum menikah biasanya para wanita ini membawa seekor ayam dan dua butir telur pada saat hari raya keagamaan umat Muslim.

Begitu pulah sebaliknya saat hari Natal para lelaki-lelaki ini kemudian mengunjungi keluarga wanita dengan membawa bahan yang sama di waktu Natal

Setelah menikah, mereka kemudian tinggal di suatu tempat di Wilayah Tondano.

Wilayah itu saat ini merupakan ibu Kota Kabupaten Minahasa tepatnya di kampung Jawa Tondano (Jaton).

Dari situlah mulai terjalin persudaraan antara perbedaan suku di masyarakat Minahasa, dan dari situlah mulai dikenal dengan slogan Torang Samua basudara. (*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved