Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Jika Menang Pilpres 2024, Cak Imin Janji Rakyat Tak Lagi Makan Mie Instan, Anies Singgung Cawe-Cawe

Jika menang Pilpres 2024, Cawapres Cak Imin berjanji rakyat tak algi makan mie instan.

Editor: Frandi Piring
Warta Kota/Alfian Firmansyah
Jika menang Pilpres 2024, Cawapres Cak Imin berjanji rakyat tak algi makan mie instan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memberikan pesan sebelum masa kampanye Pilpres 2024 dimulai.

Anies sempat menyinggung potensi para pejabat yang tak netral saat masa kampanye.

Di sisi lain, Cak Imin berjanji masyarakat tidak lagi makan mie instan apabila menang di Pilpres 2024 mendatang.

Diketahui, masa kampanye calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dimulai hari ini, Selasa (28/11/2023).

Anies dan Cak Imin bakal memulai kampanye dari dua titik berbeda.

Anies di sekitar Jabodetabek dan Muhaikin di Surabaya, Jawa Timur.

Sehari sebelumnya, keduanya mengikuti acara deklarasi pemilu dan kampanye damai yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Dalam momen itu, Anies meminta pejabat negara tak cawe-cawe dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Anies lantas menyinggung pakta integritas Pj Bupati Sorong yang berjanji akan memenangkan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.

Pakta integritas yang diteken pada Agustus 2023 itu juga dibubuhi tandatangan Kepala BIN Papua Barat Brigjen TNI TSP Silaban.

"Kita kan enggak tau ada berapa banyak lagi yang seperti itu ada, (tapi) tidak muncul ke permukaan,

nah tanda-tanda ini yang menurut saya harus diberikan sanksi yang tegas sehingga tidak kemudian (menjadi) sesuatu yang dianggap boleh," ujar Anies saat ditemui di Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Pemilu 2024, Anies meminta para pimpinan lembaga mengawasi gerak gerik anak buahnya.

Baginya, ada kemungkinan bawahan bergerak diluar perintah pimpinan.

“Kita memberikan arahan jalan lurus, tapi ada satu anak buah, satu dua yang memilih belok, memilih belok kanan milih belok kiri.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved