Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel Palestina

Hamas Hampir Capai Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel

Hamas dan Israel bakal lakukan gencatan senjata. Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebut "Kami hampir mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata"

Editor: Frandi Piring
AFP/KHAMENEI.IR
Hamas dan Israel bakal lakukan gencatan senjata. Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebut "Kami hampir mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata". 

Berdasarkan kesepakatan yang diusulkan, sekitar 300 orang Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel, termasuk di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Gedung Putih mengatakan bahwa negosiasi tersebut telah memasuki tahap akhir, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut, dengan alasan bahwa hal tersebut dapat membahayakan hasil yang sukses.

Secara terpisah, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Senin menyampaikan, bahwa presidennya telah melakukan perjalanan ke Qatar

untuk bertemu dengan Haniyeh dari Hamas untuk memajukan isu-isu kemanusiaan yang berkaitan dengan konflik bersenjata di Israel dan Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, organisasi yang berbasis di Jenewa ini mengatakan bahwa pihaknya terus meminta perlindungan mendesak bagi semua korban dalam konflik,

dan untuk meringankan situasi kemanusiaan yang sangat buruk di jalur Gaza.

ICRC itu juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus menyerukan pembebasan sandera dengan segera.

Baca juga: PBB Serukan Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas, Antonio Guterres: Hentikan Penderitaan

Usulan Indonesia untuk Penyelesaian Konflik Israel dan Palestina

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia menolak pemikiran “one state solution” atau solusi binasional dalam penyelesaian konflik di Jalur Gaza antara Israel dan Palestina.

Indonesia menolak solusi binasional untuk mendamaikan kedua pihak yang berkonflik saat ini.

Presiden Jokowi mengajak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar segera memulai kembali perundingan damai dengan pemikiran two state solution.

Hal itu diungkapkan Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Bisa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023) waktu setempat.

“OKI harus mendesak agar perundingan damai dimulai kembali segera, demi terwujudnya two state solution dan menolak pemikiran one state solution, karena pasti Palestina yang dikorbankan,” ujar Jokowi, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (12/11/2023).

Presiden Jokowi mengatakan, jika memang mekanisme kuartet diplomatik sudah tidak dapat diandalkan untuk penyelesaian Israel-Palestina,

OKI harus mendorong proses negosiasi damai lewat format baru.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved