Viral Medsos
Muhaimin Iskandar Nonton Konser Coldplay di Tengah PA 212 dan Para Habib Gencarkan Penolakan
Cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menonton konser Band Coldplay di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
Meski kalangan anak muda sangat antusias menonton konser Coldplay, tapi tak sedikit pula kelompok masyarakat yang menentang perhelatan besar itu.
Penolakan misalnya datang dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas.
Musababnya, mereka menilai band asal London itu mendukung dan mengampanyekan LGBT.
Cak Imin tak sependapat dengan tudingan tersebut. Menurut dia, tidak ada unsur-unsur terkait Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) dalam lagu-lagu Coldplay.
"Semua substansi lagunya tidak ada LGBT," ujarnya.
Dia pun tak mempersoalkan konser tersebut digelar menjelang masa kampanye Pemilu 2024.
"Tidak ada masalah, karena (kita) punya pengalaman pemilu smooth semua, lancar-lancar aja. Welcome Coldplay to Jakarta. Kita siap menjaga dan siap menyukseskan," kata Imin.
Peringatan Novel Bamukmin Terbukti Nyata
Meski mendapatkan penolakan dari sejumlah pihak, konser Coldplay perdana di Indonesia akhirnya sukses digelar.
Chris Martin dan para personil Coldplay berhasil menggemparkan puluhan ribu penggemarnya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (15/11/2023) malam.
Konser keliling dunia bertajuk Music of the Spheres World Tour itu berlangsung meriah dan spektakuler.
Tata pencahayaan lampu, xylobands berwarna-warni hingga kembang api pelangi menyemarakkan konser tersebut.
Kemeriahan konser Coldplay dimulai dengan aksi panggung Rahmania Astrini.
Selanjutnya, Coldplay yang dikomandoi Chris Martin membuka konsernya dengan memainkan lagu Higher Power tepat pada pukul 21.10 WIB.
Seperti di konser-konser Coldplay sebelumnya, Chris Martin terlihat memakai baju hingga sepatu warna-warni yang menjadi ciri khasnya.
Sejumlah atribut berwarna pelangi pun terlihat di panggung utama.
"Hello, Jakarta!" kata Chris Martin menyapa puluhan ribu penggemarnya yang memenuhi Stadion GBK Senayan.
Setelah menyapa para penggemarnya, Coldplay kemudian memainkan lagu Adventure of A Lifetime, Paradise, The Scientist dan Viva La Vida.
Lagu-lagu itu membuat para pengemar Coldplay bernyanyi bersama hingga menggetarkan Stadion GBK.
Suasana kian semarak lantaran xylobands yang dikenakan di tangan para penggemar berubah warna serentak sesuai dengan tempo lagu.
Tak hanya itu, menutup konsernya, kembang api berwarna warni terlihat diledakkan bersusulan hingga membentuk susunan pelangi.
"Terima kasih sudah datang, selamat malam Jakarta," kata Chris Martin menutup konsernya.
Kekhawatiran Novel Bakmumin
Kemeriahan konser Coldplay dengan tata pencahayaan lampu, xylobands hingga kembang api berwarna warni menjadi hal yang dikhawatirkan Novel Bamukmin.
Sebab, warna-warni dan pelangi diungkapkan Juru Bicara Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) itu merupakan simbol dari kaum LGBT.
Simbol tersebut ditegaskannya tidak boleh ditunjukkan oleh Coldplay sepanjang konser di GBK Senayan.
Hal tersebut disampaikan Novel Bamukmin dan ribuan anggota Granati LGBT dalam aksi unjuk rasa di kawasan GBK Senayan pada Rabu (15/11/2023).
Sejumlah orator yang berada di atas mobil komando menyuarakan orasi terkait penolakan LGBT.
Tak hanya itu, orator dan para pengunjuk rasa pun menyoraki para penonton Coldplay yang hendak masuk kawasan GBK Senayan.
Bahkan tak sedikit dari para demonstran, menuduh penonton berasal kalangan LGBT.
"Huuu, awas LGBT," teriak sejumlah demonstran.
Novel Bamukmin menekankan penolakan terhadap konser Coldplay karena dikhawatirkan adanya kampanyekan LGBT.
Mengingat dalam sejumlah konser, Coldplay selalu membawa atribut LGBT yang biasanya disimbolkan dengan pelangi.
"Kami menilai Coldplay di dalamnya ada propaganda LGBT, setiap konser mereka selalu membawa simbol-simbol LGBT," ujar Novel Bamukmin.
"Puncaknya kita akan melakukan aksi besar-besaran, kami langsung bergerak ke GBK, ke Bandara dan kita kepung hotel. Tuntutan kita adalah, untuk membatalkan konser Coldplay yang sama sekali sampai saat ini, tidak ada jaminan untuk tidak ada kampanye LGBT," ungkap Novel Bamukmin.
Kekhawatiran Novel Bamukmin terbukti nyata.
Konser Coldplay di Stadion GBK diwarnai dengan lampu berwarna warni dan kembang api pelangi.
begitu juga dangan pakaian yang dikenakan Chris Martin yang berwarna warni.
Aksi panggung Coldplay memang identik dengan kampanye LBGT dan pelangi.
Merujuk setiap konser dalam Tur Keliling Dunia Coldplay bertajuk 'The Music of the Spheres' di sejumlah negara, Coldplay selalu mengkampanyekan kesetaraan gender dan LGBT.
Seperti dalam konser keduanya di Stadion Nasional Kaohsiung, Taiwan pada Minggu (12/11/2023).
Konser yang menarik sekitar 100.000 penggemar itu diramaikan dengan warna-warni pelangi yang menjadi simbol LGBT.
Lautan manusia yang memenuhi Stadion terbesar di Taiwan itu mengikuti aba-aba Vokalis Coldplay Chris Martin ketika diminta menunjukkan simbol cinta dengan menggunakan kedua tangan mereka.
Momen itu terlihat dalam potret yang dibagikan akun twitter resmi Coldplay @coldplay pada Senin (13/11/2023).
"Show #118, Kaohsiung," tulis Admin @Coldplay diakhiri dengan tagar #MusicOfTheSpheresWorldTour.
Baca juga: Viral Potret Vokalis Coldplay Chris Martin di Jakarta, Jalan ke Waduk Pakai Kaos Lusuh dan Nyeker
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Fenomena Bendera Bajak Laut One Piece Viral, Simbol Perlawanan atau Ekspresi Kreatif? |
![]() |
---|
Sosok Memed yang Dijuluki Thomas Alva Edi Sound Penemu Sound Horeg, Ternyata Bukan Orang Sembarangan |
![]() |
---|
Lutfi Haryono Pengemis di Gorontalo Dikantongi Uang Rp5,7 Juta, Dulu Viral karena Saldo Ratusan Juta |
![]() |
---|
Sosok Connie Francis Penyanyi Pretty Little Baby, Alami Kisah Tragis dan Meninggal di Usia 87 Tahun |
![]() |
---|
Sosok Sahdan Arya Maulana, Ketua RT Termuda yang Viral Cor Jalan Rusak, Ingin Jadi Gubernur Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.