Kabar Israel Palestina
PM Israel Netanyahu Klaim Tentaranya Bantu Evakuasi Bayi di RS Gaza, Ini Tanggapan Warga dan Dokter
Penembakan justru terus berlangsung di luar rumah sakit di mana inkubator terbengkalai tanpa listrik, dan persediaan penting semakin menipis.
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyebut pasukannya membantu bayi dan mengevakuasi warga di RS AL Shiga Gaza pada hari Minggu, (12/11/2023).
Namun klaim Bibi, sapan Netanyahu itu dibantah warga, perawat dan dokter yang terjebak di rumah sakit Al-Shifa Gaza.
Disebutkan, penembakan justru terus berlangsung di luar rumah sakit di mana inkubator terbengkalai tanpa listrik, dan persediaan penting semakin menipis.
PM Israel Benjamin Netanyahu juga diketahui menolak desakan untuk gencatan senjata dengan pengecualian pembebasan semua hampir 240 sandera yang ditangkap Hamas dalam serangan 7 Oktober yang memicu perang.
Diketahui, bahwa sehari setelah Netanyahu mengatakan Israel menghantam dengan "kekuatan penuh" untuk menghabisi kelompok Hamas yang 16 tahun memerintah Gaza, warga melaporkan serangan udara dan tembakan berat, termasuk di Rumah Sakit Shifa.
Tanpa bukti, Israel menuduh Hamas menyembunyikan pos komando di dalam dan di bawah rumah sakit.
Tudingan Israel ini dibantah oleh Hamas dan staf rumah sakit.
"Mereka berada di luar, tidak jauh dari gerbang," kata Ahmed al-Boursh, seorang warga yang berlindung di sana.
Generator terakhir rumah sakit kehabisan bahan bakar pada hari Sabtu, menyebabkan kematian tiga bayi prematur dan empat pasien lainnya, menurut Kementerian Kesehatan. Dikatakan ada 36 bayi lain yang berisiko meninggal.
Militer Israel mengklaim telah menempatkan 300 liter bahan bakar dekat rumah sakit Shifa hari Minggu malam, (12/11/2023) untuk generator darurat yang memberi daya listrik pada inkubator bayi prematur dan mengkoordinasikan pengiriman dengan pejabat rumah sakit.
Namun, militer Israel mengatakan Hamas mencegah rumah sakit menerima bahan bakar itu.
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qidra, membantah keterangan Israel dan juga memberi tahu Al Jazeera bahwa bahan bakar itu tidak cukup untuk mengoperasikan generator selama satu jam, "Ini cemoohan terhadap pasien dan anak-anak," kata Al-Qidra seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Senin, (13/11/2023).
Berbicara dengan CNN, Netanyahu menegaskan sekitar "100 orang lebih" telah dievakuasi dari RS Shifa dan Israel telah menciptakan koridor aman.
Tetapi Wakil Menteri Kesehatan Munir al-Boursh mengatakan penembak jitu Israel ditempatkan di sekitar rumah sakit Al Shifa, menembak pada setiap gerakan, "Ada yang terluka di rumah, dan kami tidak bisa mencapainya," katanya kepada Al Jazeera. "Kami bahkan tidak bisa menengok keluar dari jendela."
Militer Israel mengatakan pasukan akan membantu memindahkan bayi pada hari Minggu. Tetapi Medical Aid for Palestinians, badan amal berbasis di Inggris yang mendukung unit perawatan intensif neonatal Shifa, mengatakan memindahkan bayi yang sakit kritis itu rumit.
Popularitas Benjamin Netanyahu Menyusut, Warga Israel Berunjuk Rasa Menuntut Pemilu Darurat Digelar |
![]() |
---|
Kejamnya Agresi Militer Israel, 20.000 Lebih Anak Palestina di Gaza Meninggal Dunia |
![]() |
---|
PM Italia: Israel Masuk Jebakan Hamas dan Rencananya Berjalan Mulus |
![]() |
---|
Israel Usulkan Gencatan Senjata kepada Hamas, Presiden Biden Sebut Perang di Gaza Segera Berakhir |
![]() |
---|
Israel di Ambang Kehancuran, Hamas Palestina Pegang Penuh Kendali di Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.