Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah

Profil Putri Intan Permatasari Van Gobel, Kepala Sekolah Cantik di Kotamobagu Sulawesi Utara

Putri Intan Permatasari Van Gobel adalah SMP Maarif Sainstren Kotamobagu Sulawesi Utara.

Kolase/tribunmanado.co.id/Dokumentasi Putri
Putri Intan Permatasari Van Gobel. Kepala Sekolah Cantik di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini profil cewek cantik yang menjabat sebagai kepala sekolah di Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara

Namanya Putri Intan Permatasari Van Gobel.

Dia adalah Kepala Sekolah Menengah Pertama atau SMP Maarif Sainstren Kotamobagu Sulawesi Utara.

SMP Maarif Sainstren Kotamobagu terletak di Kelurahan Mogolaing, Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu

Kepsek cantik ini berusia 27 tahun. 

Putri sapaannya adalah warga Moyongkota Kecamatan Modayag Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur atau Boltim. 

Dari Keluarga yang Biasa

Kepada tribunmanado.co.id, Putri menceritakan tentang keluarganya di Boltim Sulawesi Utara

Kata Putri mereka adalah keluarga yang biasa biasa saja. 

Keluarga dengan ekonomi menengah dan bukan dari kalangan pejabat.

"Ayah saya seorang pedagang di Pasar Poyowa (Kotamobagu) dan ibu seorang ibu rumah tangga.

Saya anak pertama di keluarga saya," kata Putri. 

Jadi Guru Honorer di Boltim Selama 6 Bulan

Sebelum menjadi kepala sekolah, Putri mengatakan bila dirinya terlebih dahulu menjadi guru di kampung halamannya Boltim.

"Sejak lulus tahun 2017 (lulus kuliah) saya memulai karir sebagai guru honorer di  satu SMP Negeri di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) selama 6 bulan.

Kemudian saya pindah ke Kotamobagu di sekolah swasta yaitu di SMP Maarif Sainstren Kotamobagu

Sekolah yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama Cabang Kotamobagu," kata Putri. 

Jadi Guru untuk Mengabdi

Menjadi seorang guru merupakan cita-cita sejak Putri masih kecil.

"Dari awal (kecil) cita-cita saya yaitu menjadi seorang guru," ucap Putri.

Putri mengungkapkan alasan memilih untuk mengabdikan diri sebagai guru di SMP Maarif Sainstren Kotamobagu.

"Alasan saya pindah karena di sekolah tersebut semuanya gratis. 

Karena hampir semua murid mempunyai latar belakang keluarga miskin sehingga saya berharap dapat mengabdikan diri saya untuk mereka.

Saya tertantang untuk mengabdikan diri di sekolah saya saat ini karena di sekolah tersebut seluruh anak tergolong tidak mampu sehingga seluruh biayanya ditanggung oleh sekolah," ujar Putri. 

Jadi Kepala Sekolah di Usia Muda

Perjalanan karirnya sebagai seorang guru penuh dengan kejutan.

Dirinya mengaku tak terpikir bisa menjadi seorang kepala sekolah di usia muda.

"Sebelumnya saya hanya seorang guru biasa yang mengajar di sekolah tersebut.

Lalu kemudian naik menjadi bendahara karena bendahara saat itu sudah mau cuti melahirkan. 

Dan setahun kemudian pada tahun 2020 kepala sekolah saat itu mengundurkan diri dan saya diminta untuk menjadi kepala sekolah," kata Putri. 

Putri mengatakan dirinya menerima tawaran menjadi kepala sekolah karena dia ingin banyak pengalaman. 

"Karena ingin mencoba hal baru yang lebih menantang lagi maka tawaran itu saya terima agar bisa menambah pengalaman saya dalam bidang kepemimpinan," sambung perempuan dengan hobi Travelling ini.

Selain sebagai kepala sekolah, saat ini Putri  juga diketahui merupakan seorang duta digital di 5 desa yang ada di Bolaang Mongondow Timur. Diki)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved