Kotamobagu Sulawesi Utara
Kisah Nurhayati Mantali, Pahlawan Kebersihan di Kotamobagu, Punya Anak Sarjana dan Anggota TNI
Inilah kisah petugas kebersihan jalanan atau tukang sapu jalan yang punya anak seorang sarjana dan anggota TNI.
Penulis: Diki Cahya Mulya Gobel | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah kisah petugas kebersihan jalanan atau tukang sapu jalan yang punya anak seorang sarjana dan anggota TNI.
Petugas kebersihan jalanan atau tukang sapu jalan bisa dibilang sebagai pahlawan kebersihan.
Di momentum peringatan hari pahlawan 10 November 2023 ini, patut kiranya mengapresiasi dan menghormati para pahlawan, termasuk pahlawan kebersihan atau tukang sapu jalan.
Dengan keberadaan tukang sapu jalan, jalanan di suatu tempat akan bersih dari sampah dan kotoran.
Mereka punya dedikasi untuk membersihkan jalanan layaknya seorang pahlawan di sektor kebersihan.
Seperti Nurhayati Mantali (60), yang berasal dari kelurahan Pobundayan, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara ini.
Nurhayati sudah menjadi seorang tukang sapu jalan sejak 2013 silam.
"Sudah sepuluh tahun, dari 2013, saya kerja sebagai petugas kebersihan jalan," katanya.
Suka duka Nurhayati menjadi menjadi petugas kebersihan pasti ia rasakan.
Meskipun sering kecapean, Nurhayati mengungkapkan bila pekerjaannya sebagai tukang sapu jalan sangat ia cintai.
"Pasti capek. Enaknya dengan bekerja seperti ini, bisa terhindar dari pikiran yang berujung stres," ungkapnya.
Dengan kegigihan dan ketabahannya, Nurhayati menceritakan bila pekerjaannya bisa menjadikan anak-anaknya bersekolah.
Bahkan, hanya bermodalkan alat sapu yang terbuat dari pelepah kelapa, Nurhayati mengaku anaknya-anaknya bisa lulus kuliah dan ada yang jadi anggota TNI.
"Cuma dengan modal kerja tukang sapu jalan begini, anak-anak bisa disekolahkan," terangnya.
"Yang satu sampai lulus SMA, yang anak kedua sampai sarjana, yang paling bungsu sekarang sudah bertugas jadi tentara," sambung Nurhayati kepada Tribunmanado.co.id, pada Jumat (10/11/2023).
Nurhayati punya suami yang bekerja sebagai tukang atau kuli bangunan.
Meski sudah tidak membiayai anak-anak mereka yang telah berkarir, keduanya masih membiayai sang cucu.
"Sekarang yang saya biayai hanya tinggal cucu SMA kelas 3," katanya.
"Alhamdulillah karena suami juga kerja terus. Suami kerja tukang bangunan," tambah Nurhayati.
Dengan pekerjaannya sebagai pahlawan kebersihan, Nurhayati mendapat upah kerja perbulan dari pemerintah.
Dirinya kemudian berharap agar pemerintah bisa memperhatikan kesejahteraan para petugas kebersihan seperti dirinya.
"Tiap bulan Rp 2 juta gaji," ucapnya.
"Harapan kalau bisa ditambah sedikit gaji kami sebagai petugas kebersihan. Biar tidak banyak," tutup Nurhayati.
Sebagai tambahan, jam kerja petugas jalan biasanya bekerja delapan jam perhari, yang di mulai sejak pukul 04.30 WITA dan sampai 18.00 WITA, dengan pembagian waktu kerja tiga shift.(*)
Baca juga: Pahlawan Nasional yang Wafat di Sulawesi Utara, Tuanku Imam Bonjol dan Kyai Modjo
Baca juga: Potret Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kairagi Manado Sulawesi Utara
Baca berita lainnya di: Google News
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini
71 Kasus DBD Tercatat di Kotamobagu Sulut, Berikut Data dari Dinas Kesehatan |
![]() |
---|
Sebaran Kasus DBD di Kotamobagu Sulawesi Utara, hingga Juli 2025 Tercatat 71 Penderita |
![]() |
---|
Jalan Rusak di Kompleks Pasar 23 Maret Kotamobagu Dikeluhkan, Perbaikan Tunggu Anggaran Tahun Depan |
![]() |
---|
Curi Uang Penumpang Puluhan Juta, Sopir Bentor Asal Gorontalo Diciduk Polres Kotamobagu |
![]() |
---|
Jalan Rusak di Kelurahan Mogolaing Dikeluhkan Warga dan Pengendara, Banyak Lubang dan Genangan Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.