Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 62 63 dan 72 73 Kurikulum Merdeka, Cerdas Cergas

Berikut ini kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 halaman 62 63 dan 72 73 Kurikulum Merdeka, kegiatan 3 pada buku karya Budi Darma.

Editor: Glendi Manengal
Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas XI
Cover Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas 11 Semester 1 Kurikulum Merdeka. (Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 11 Kurikulum Merdeka) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 halaman 62 63 dan 72 73 Kurikulum Merdeka, kegiatan 3 pada buku karya Budi Darma.

Lantas bagi para siswa kelas 11 bisa artikel ini bisa digunakan untuk mengoreksi hasil belajar.

Dimana didalam artikel ini terdapat kunci jawaban kemudian bisa digunakan mengoreksi pekerjaan dari para murid.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 halaman 62 63 dan 72 73 terdapat pada Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 11 Kurikulum Merdeka Semester 1 untuk SMA/SMK, Bab 3 Menggali Nilai Sejarah Bangsa lewat Cerita Pendek.

Buku Bahasa Indonesia Kelas 11 halaman 62 63 dan 72 73 Kurikulum Merdeka Semester 1 tersebut merupakan karya dari Heny Marwati dan K. Waskitaningtyas.

Kunci jawaban Buku Bahasa Indonesia Kelas 11 halaman 62 63 dan 72 73 Kurikulum Merdeka Semester 1 ini dapat ditujukan kepada orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar.

Sebelum menengok hasil kunci jawaban pastikan siswa harus terlebih dahulu menjawab soal yang disiapkan.

Lalu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 halaman 72 73 Kurikulum Merdeka Semester 1

Kegiatan 3: Menganalisis unsur-unsur intrinsik pada cerpen "Tukang Cukur" karya Budi Darma.

 

Setelah kalian membaca cerpen tersebut di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Temukan arti kosakata di bawah ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Kunci Jawaban:

a. reyot = sudah sangat rusak dan hampir roboh

b. compang-camping = sudah sangat rusak biasanya untuk pakaian

c. remah-remah = sisa makanan dan sebagainya yang ketinggalan di tempat makan.

d. wenter = serbuk pewarna (untuk pakaian)

e. bungkil = ampas (kacang, kedelai, kelapa) yang sudah diambil minyaknya

f. udeng = destar, ikat kepala

g. memaki-maki = marah-marah

h. dug = ikat kepala

i. semak-semak = tumbuhan perdu

j. fajar = waktu sebelum matahari terbit

k. mendesing = mengeluarkan bunyi peluru yang ditembakkan dan sebagainya

l. berkeliaran = berjalan (terbang dan sebagainya) ke mana-mana; bertualang

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk menggali unsur-unsur intrinsik yang ada dalam cerpen cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma.

a. Tema adalah gagasan utama suatu cerita. Tema dapat ditemukan dengan melihat pikiran­-pikiran pokok dari cerpen tersebut.

Sebutkan dan jelaskan tema utama dan tema tambahan dari cerpen “Tukang Cukur”!

Kunci Jawaban:

Tema cerpen “Tukang Cukur” adalah tentang manusia yang oportunis karena dalam cerita tersebut tokoh Tukang Cukur selalu mengikuti kelompok yang sedang menang.

Tema tambahan dari cerpen “Tukang Cukur” adalah penggambaran kemiskinan pada zaman itu. Hal ini seperti tokoh Gito yang makan seadanya dengan pakaian yang tidak pantas dipakai.

b. Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terus­-menerus atau paling sering diceritakan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali saja dalam sebuah cerita.

Identifikasilah siapa yang menjadi tokoh utama dan siapa saja yang menjadi tokoh tambahan!

Kunci Jawaban:

Tokoh utama dalam cerpen adalah Tukang Cukur karena ia menjadi pusat perhatian dalam cerita dan banyak hal dalam hidupnya disorot.

Tokoh tambahan yang muncul hanya sesekali, yaitu Gito, ayah, Ibu, Dasuki, Kakek Leman, Ruslan.

c. Penokohan adalah cara penulis menggambarkan tokoh. Dalam cerita, ada tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran.

Tokoh protagonis adalah tokoh yang mewakili sifat­-sifat baik sebagai manusia dan sebaliknya adalah tokoh antagonis. Adapun tokoh campuran adalah tokoh yang memiliki perwatakan baik dan buruk.

Identifikasilah siapa saja tokoh yang merupakan tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran! Berikan bukti dengan mengambil kutipan dari cerpen tersebut!

Kunci Jawaban:

Tokoh protagonis (Gito, ayah, dan ibunya). Mereka mewakili kebaikan karena tidak pernah berbuat jahat.

Keduanya merupakan tokoh antagonis (Tukang Cukur yang berpindah-pindah keberpihakan). Kemudian, tokoh campuran. Tokoh campuran (Ruslan)

d. Sudut pandang pencerita, yaitu kedudukan penulis dalam cerita. Sudut pandang pencerita dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama pengarang ikut terlibat dalam cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti ‘aku’. Sudut pandang orang ketiga, yaitu saat pengarang ada di luar cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti “dia”.

Jelaskan dan berikan bukti jenis sudut pandang pencerita yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur”!

Kunci Jawaban:

Sudut pandang pencerita yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga, yaitu sudut pandang dari tokoh Gito.

e. Alur cerita sering pula disebut plot. Alur cerita merupakan rangkaianrangkaian peristiwa rangkaian peristiwa yang memperlihatkan sebuah hubungan sebab akibat.

Dalam cerita terdapat lima tahap alur, yaitu tahap pengenalan (orientasi), tahap kemunculan konflik (rising action), tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks), tahap konflik menurun (Antiklimaks), tahap penyelesaian (resolution).

Tunjukkan dan jelaskan kelima tahap alur yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” dan berikan buktinya!

Kunci Jawaban:

- Tahap pengenalan (exposition atau orientasi), yaitu pada saat diperkenalkan dengan tokoh yang bernama Gito yang mempunyai latar belakang miskin.

- Tahap kemunculan konflik (rising action), yaitu pada saat Kakek Leman menceritakan ada seorang tukang cukur yang melukai kepalanya.

- Tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks) terjadi ketika tokoh Tukang Cukur berganti-ganti memihak kepada pihak-pihak yang sedang meraih kemenangan: dia memihak PKI, kemudian berubah memihak TNI, lalu berpindah memihak Belanda, dan akhirnya memihak NII.

- Tahap konflik menurun (antiklimaks), yaitu pada saat terjadi pertempuran di pabrik rokok Nitisemito dan ditemukan beberapa korban yang telah menjadi mayat.

- Tahap penyelesaian (resolution) yaitu terjadi ketika Gito mengetahui bahwa salah satu mayat yang melakukan pemberontakan NII adalah Tukang Cukur

f. Latar adalah segala keterangan, petunjuk, dan acuan yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam karya sastra.

Identifikasilah latar tempat, waktu, dan suasana dalam cerpen “Tukang Cukur” dan berikan buktinya!

Kunci Jawaban:

Latar tempat, beberapa lokasi disebutkan menjadi latar dari cerpen ini adalah di daerah Kudus. Informasi ini terdapat pada kutipan: “Gito anak Getas Pejaten, kawasan pinggiran kota Kudus…”

Latar waktu pada cerpen ini, yaitu pada September 1948–Desember 1949.

Latar suasana yang terbangun dalam cerpen ini adalah menegangkan dan penuh kejutan. Suasana menegangkan terjadi karena pada latar masa revolusi, yaitu September 1948–Desember 1949. Penuh kejutan karena kegiatan yang dilakukan Tukang Cukur sulit diprediksi.

g. Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang tepat sehingga bisa menampilkan suasana, seperti sedih, gembira, menyeramkan, romantis, atau suasana penuh sindiran.

Penggunaan bahasa yang tepat akan membuat penggambaran suasana yang mendukung jalan cerita.

Analisislah bagaimana gaya bahasa digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” sehingga mampu menggambarkan suasana dalam cerpen dengan baik? Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!

Kunci Jawaban:

Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” ini sangat mewakili suasana dalam cerpen yang penuh ketegangan, seperti penggambaran perang yang memaksa Gito dan ayah ibunya untuk mengungsi.

Hal ini terlihat pada kalimat: Setelah Kudus ditinggal oleh pasukan Siliwangi, pada suatu hari, ketika fajar hampir tiba, seluruh kota Kudus terasa bergetar-getar, langit dilalui pesawat cocor merah yang terbang sangat rendah, datang dan pergi, datang dan pergi lagi.

h. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat biasanya disampaikan oleh penulis secara tersirat.

Jelaskan dengan kalimat yang baik apa amanat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca?

Kunci Jawaban:

Amanat yang disampaikan penulis cerpen "Tukang Cukur" adalah jangan memiliki sifat oportunis seperi Tokoh Tukang Cukur.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 halaman 62 63 Kurikulum Merdeka Semester 1

Kegiatan 3: Berdiskusi dan Menjawab pertanyaan berdasarkan cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” karya Faisal Oddang

 

Setelah kalian membaca cerpen tersebut di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Berdasarkan ciri-ciri sebuah cerpen, jelaskan apakah cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” sudah memenuhi ciri-ciri cerpen?

Jawablah dengan melengkapi tabel di bawah ini!

Kunci Jawaban:

- Ciri Cerita Pendek: Jumlah Kata

Penjelasan dan bukti: Jumlah kata kurang dari 10.000.

- Ciri Cerita Pendek: waktu membaca

Penjelasan dan bukti: diperlukan waktu membaca kurang dari 10 menit.

- Ciri Cerita Pendek: tokoh

Penjelasan dan bukti: tokoh terfokus pada Ustad Samsuri sebagai tokoh utama.

- Ciri Cerita Pendek: jumlah peristiwa atau konfilk

Penjelasan dan bukti: hanya berisi satu kejadian penting yaitu saat Ustad Syamsuri harus kembali mengangkat senjata karena kedatangan Belanda dan pembunuhan oleh Westerling.

2. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia!

Kunci Jawaban:

a. Debat : pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing

b. Merubut : berkumpul

c. Moncong : bagian benda yang mempunyai fungsi dan bentuk seperti mulut yang panjang

d. Popor : tangkai bedil; gagang senapan e. langgar : masjid kecil tempat mengaji atau bersalat, tetapi tidak digunakan untuk salat Jumat; surau; musala

f. Laknatullah : yang dilaknat oleh Tuhan

g. Hijaiyah : aksara Arab

h. Gugur : mati dalam pertempuran

i. Bias : bayangan

j. Ajal : kematian

k. Kekang : berhubungan dengan tali

l. Pendiangan : perapian

m. Kacau balau : sangat kacau

n. Dicampakkan : dibuang begitu saja

o. Syahid : mati di jalan Allah

p. Tuberkulosis : jenis penyakit berkaitan dengan paru-paru

3. Berdasarkan cerpen di atas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

a. Berdasarkan analisis tokoh dan penokohannya, mengapa Ustad Syamsuri disebut tokoh utama dan Rahing adalah tokoh pendukung?

Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!

Kunci Jawaban:

Bukti Ustad Syamsuri dikatakan sebagai tokoh utama karena ia sering muncul dalam cerita dan konflik dalam cerpen terpusat kepadanya.

Tokoh Rahing disebut peran pendukung karena hanya beberapa kali tampil dalam cerita dan pusat konflik tidak terletak padanya.

b. Identifikasilah beberapa latar tempat yang menjadi latar dari cerpen dan cobalah temukan dalam peta dengan menggunakan Google Map! Bagaimana jarak antara satu tempat dan tempat lain?

Kunci Jawaban:

Latar tempat seperti di Makassar, Parepare, dan Wajo.

c. Mengapa latar waktu pada cerpen tersebut terjadi pada seputar peristiwa memperebutkan kemerdekan Indonesia? Jelaskan disertai bukti yang mendukung!

Kunci Jawaban:

Latar waktu dalam cerpen adalah sekitar tahun 1946–1947.

Tahun ini berarti Indonesia masih berumur sekitar 2 tahun.

d. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, “Kita harus sadar diri, Ustad.”

Siapakah yang mengatakan kalimat tersebut dan kepada siapa dia mengatakan hal itu? Jelaskan maksud dari kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita tersebut di atas?

Kunci Jawaban:

Kalimat “Kita harus sadar diri, Ustad.” adalah Rahing kepada Ustad Syamsuri.

Hal ini ia katakan karena secara senjata dan peralatan serta jumlah pasukan laskar Batucicci pimpinan Ustad Syamsuri kalah dibandingkan pasukan DST-KNIL pimpinan Westerling.

e. Pada cerita pendek di atas juga ada kutipan, Matahari tidak akan tenggelam selain di ujung langit, begitu pula hidup takkan berakhir selain oleh ajal.

Siapakah yang mengatakan hal tersebut dan jelaskan maksud kutipan tersebut berdasarkan konteks cerita tersebut di atas?

Kunci Jawaban:

Kalimat “Matahari tidak akan tenggelam selain di ujung langit, begitu pula hidup takkan berakhir selain oleh ajal.” adalah Ustad Syamsuri.

Ia mengatakan hal tersebut karena dia tidak akan menyerah kepada Belanda sebelum maut memisahkan.

f. Mengapa Ustad Syamsuri akhirnya angkat senjata melawan Belanda?

Kunci Jawaban:

Alasan Ustad Syamsuri angkat senjata adalah kematian istri dan anaknya akibat digranat oleh Belanda.

g. Mengapa Westerling disebut sebagai Si Jagal dari Turki?

Kunci Jawaban:

Karena Westerling pimpinan pasukan DST–KNIL dan membunuh banyak rakyat Sulawesi.

h. Bagaimana pendapatmu akan sikap Rahing yang memilih menyelamatkan istrinya dahulu dari pada berangkat melawan Belanda?

Kunci Jawaban:

Jawaban diserahkan sesuai dengan pendapat masing-masing.

i. Pada cerita pendek di atas terdapat kutipan, “Sebaik­baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi sesamanya,” lanjut
Rahing terisak.

Siapakah yang dimaksud oleh Rahing tentang manusia yang baik dan telah memberi manfaat bagi sesamanya itu? Jelaksan alasan Rahing sehingga dia mengatakan hal tersebut!

Kunci Jawaban:

Terdapat kalimat “Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi sesamanya,” lanjut Rahing terisak.

Yaitu Ustad Syamsuri karena sejak hidup sampai kematian selalu berguna untuk orang lain.

j. Bagaimana akhir kisah hidup Ustad Syamsuri?

Kunci Jawaban:

Akhir kisah hidup Ustad Syamsuri adalah dia meninggal di Wajo akibat tuberkulosis

*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved