Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Ayub 11:1-20, Allah Tidak Langsung Menghukum Manusia

Namun, dalam anugerah-Nya, Allah tidak langsung menjatuhkan hukuman atas setiap dosa manusia.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Pixabay.com
Renungan Harian Kristen, Ayub 11:1-20, Allah Tidak Langsung Menghukum Manusia 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setiap manusia pasti pernah melakukan pelanggaran yang disebut dosa.

Jelas, ketika kitab berbuat dosa, hukuman akan diberikan kepada kita.

Renungan harian Kristen kali ini bicara soal Allah Tidak Langsung Menghukum Manusia.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, 2 Raja-raja 16:1-20, Hidup Untuk Tuhan atau Manusia?

Ayat referensi diambil dalam kitab Ayub 11:1-20.
 
Allah yang adil "tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman" (Kel. 34:7).

Namun, dalam anugerah-Nya, Allah tidak langsung menjatuhkan hukuman atas setiap dosa manusia.
 
Jikalau Elifas menganggap Ayub berdosa, walau dosanya tidak besar (4:1-6), dan Bildad menganggap bahwa dosa Ayub serius, walau tidak seserius dosa anak-anaknya (8:1-7), Zofar menuduh Ayub dengan lebih parah lagi.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Amos 3:8, Berani Bertindak Benar

Zofar beranggapan bahwa Ayub tidak seharusnya membual dengan menyatakan dirinya tidak bersalah (1-4).

Ia berharap agar Allah sendiri yang kemudian berfirman kepada Ayub untuk mengatakan bahwa sesungguhnya "Allah tidak memperhitungkan bagimu sebagian dari pada kesalahanmu" (6).
 
Allah tahu bahwa Ayub adalah penipu (11).

Tetapi, jika Ayub mau membuka hatinya dan menjauhkan dirinya dari kejahatan, Ayub dapat dilepaskan dari penderitaan dan menjalani hidup dengan tenang (13-19).
 
Zofar begitu marah terhadap Ayub yang terus membela diri, sehingga ia menganggap bahwa Ayub adalah seorang penipu yang sangat berdosa, dan yang seharusnya bersyukur karena Allah tidak memperhitungkan semua dosanya.

Karena itu, Zofar menyuruh Ayub untuk mengakui dosanya, supaya hidupnya dapat pulih kembali.
 
Walau Zofar salah dalam tuduhannya terhadap Ayub, apa yang dikatakan Zofar sesungguhnya adalah doktrin yang benar.

Dalam kemurahan hati-Nya, Allah sering kali hanya menghukum sebagian dosa kita.

Tetapi, sekalipun Allah memberikan hukuman yang sangat berat ketika kita berdosa, kita tetap perlu bersyukur dan dengan rela menerima hukuman itu.

Ia adalah Allah yang adil, yang tidak mungkin memberikan hukuman lebih berat daripada apa yang pantas kita terima.

Dalam hukuman dan murka-Nya, Allah tetap mengingat kasih sayang-Nya (Hab. 3:2).
 
Mari belajar untuk menerima hukuman yang Allah berikan ketika kita bersalah.

Sebab, di dalam hukuman-Nya, kita dapat tetap berpengharapan bahwa pada akhirnya Allah akan memberikan kelepasan dan ketenangan.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved