Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen, Amos 3:8, Berani Bertindak Benar
Dia menyoroti ketidakadilan, ketidaktaatan kepada Tuhan dan berbagai praktik penyembahan berhala oleh raja Israel dan Yehuda.
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Membaca dan merenungkan Firman Tuhan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
Banyak renungan harian Kristen yang saat ini bisa membantu kita untuk merenungkan Firman Tuhan.
Berikut rekomendasi renungan harian Kristen yang berjudul Berani Bertindak Benar
Baca juga: Renungan Harian Kristen Matius 12:34b, Menjaga Mulut, Hati, dan Pikiran
Ayat referensi diambil dalam Amos 3:8
Di zaman Nabi Amos, kehidupan umat Israel dan Yehuda sudah rusak. Kedua raja mereka sudah menjadi "raja kejahatan," masyarakat dan pemimpin agamapun ikut prilaku bejat seperti mereka.
Amazia imam Israel di Betel justeru membela kejahatan rajanya, Yerobeam. Amos yang datang menegur raja Yerobeam, diusir pulang ke Yehuda.
Amos menyampaikan firman Tuhan dengan tegas dan keras.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Ayub 19:25,Harapan yang Tak Tergoyahkan
Dia menyoroti ketidakadilan, ketidaktaatan kepada Tuhan dan berbagai praktik penyembahan berhala oleh raja Israel dan Yehuda.
Bahwa apa yang dilakukan oleh para raja dan semua umatnya adalah jahat di mata Tuhan.
Mereka menyakiti hati Tuhan dan Tuhan akan murka. Teguran keras ini membuat imam Amazia tersinggung.
Dia membela raja Yerobeam dan melaporkan kepada raja perbuatan Amos yang sangat berani menentang kekuasaannya.
Baca juga: Renungan Harian Kristen, 2 Tesalonika 3:11, Berhenti Melakukan Hal yang Tidak Berguna
Suara Amos seperti singa yang mengaum. Dia dengan lantang menyampaikan firman Tuhan, sekalipun ditentang para penguasa, para imam yang sudah terkontaminasi dengan kejahatan para penguasa.
Amos mengatakan mereka akan mati kelaparan dan kehausan, rebah dan jatuh tak berdaya.
Mereka akan dibuang dan ditawan bangsa asing. Memang, akhirnya Israel jatuh ke tangan Asyur, Yehuda ke tangan Mesir, kemudian dibuang ke Babilonia.
Amos dipandang rendah imam Amazia karena status dirinyanya bukan dari kalangan nabi ataupun imam.
Amos mengaku bahwa memang dia bukan berasal dari keturunan para nabi.
Dia adalah peternak dan pemungut buah arah hutan. Tetapi Allah memanggil dan memilih dia menjadi utusan-Nya untuk menyampaikan firman Allah.
Amos tidak takut menyampaikan itu, meski dia ditentang dan dimusuhi para penjahat itu.
Allah berfirman dan memakai Amos sebagai penyambung lidah atau nabi-Nya.
Amos tanpa Tedeng aling-aling menjawab panggilan Allah, menyampaikan nubuatan penghukuman atas Israel dan Yehuda, jika mereka tetap berkanjang dalam dosa.
Firman Allah itu yah dan amin. Pasti akan terjadi, agar ada efek jera (pertobatan) yang sungguh bagi raja Israel dan Yehuda serta seluruh penguasa lainnya, pimpinan agama dan umat atau bangsa itu, tanpa kecuali.
Allah memiliki kehendak absolut memilih siapa yang akan Dia pakai menjadi hamba-Nya, apalagi sebagai nabi, utusan dan penyambung lidah Allah, menyuarakan kebenaran dan keadilan Allah untuk manusia dan isi dunia.
Amos meski hanya seorang peternak yang dianggap rendah para imam dan nabi, tidak menyurutkan semangatnya menyampaikan suara kenabian.
Dia tidak menyerah dengan ejekan dan fitnahan orang. Dia berani memprotes, menegur dan memperingatkan para imam, masyarakat dan pemerintahan dengan gagah berani.
Dia menyampaikan firman Allah apa adanya. Apapun yang difirmankan Allah padanya, itu juga yang disampaikannya kepada para raja, pimpinan umat dan seluruh bangsa itu, meski itu menyakitkan mereka dan mengancam nyawa Amos sendiri.
Dia bersuara keras, seperti singa yang mengaum. Hal ini membuat mereka semua ketakutan dan membalas mengancam menghabisi Amos. Tapi tetap semangatnya menyampaikan Firman Tuhan, apa adanya, bukan karena ada apanya.
Allah berfirman, maka Amos harus menyuarakannya kepada semua orang.
Allah murka, maka Amos harus memperingatkan semua bangsa Israel dan Yehuda.
Allah akan menghukum bangsa Yehuda dan Israel, maka Amos harus segera menyerukan pertobatan, agar mereka selamat dari hukuman.
Tak ada satupun manusia yang mampu menahan murka Allah. Tak ada manusia yang tahan menghadapi murka Allah.
Itulah sebabnya, di balik teguran Amos, dia menyerukan pertobatan agar Allah urung menghukum 2 bangsa besar itu: Israel dan Yehuda.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?" (ay 8)
Sahabat Kristus, seperti kepada Amos, Allah juga telah memilih dan menetapkan kita sebagai hamba-Nya untuk menyampaikan suara kenabian dalam hidup kita, di mana saja kita Tuhan utus pergi dan berada, melayani Tuhan.
Maka berkata-katalah dan berbuatlah sesuai kehendak firman Tuhan, sebagaimana yang telah diteladankan oleh Amos.
Tekunlah beribadah kepada Tuhan, taatlah pada perintah-Nya, lakukanlah yang baik sesuai firman-Nya, dan muliakan Allah kita di setiap jejak hidup kita.
Ikutilah teladan Amos. Jadilah penyambung lidah Allah yang benar. Beranilah menyampaikan dan melakukan kebenaran Allah. Jangan berkompromi dengan dosa dan kejahatan.
Tetaplah mengerjakan kebaikan sesuai perintah Tuhan. Maka Allah pasti menyertai dan memberkati kita dalam segala hal. Amin
Obor Pemuda GMIM 1 Oktober 2025, Yehezkiel 33:10-11, Tuhan Tak Ingin Engkau Binasa |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Lukas 6:37b, Anugerah Keselamatan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Yehezkiel 33:10-11, Bertobatlah Dari yang Jahat |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen, Yehezkiel 33:10-11, Allah Berkenan Pertobatan Orang Fasik Supaya Ia Hidup |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Yehezkiel 33:7-9, Tugas Berat dan Risiko Seorang Penjaga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.