Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel Palestina

Warga Serbu Gudang PBB, Persediaan di Gaza Mulai Habis Sementara Bantuan Kemanusiaan Tidak Memadai

Lembaga PBB yang mengurusi pengungsi Palestina, UNRW, mengungkap, ketertiban dan ketenteraman masyarakat di Gaza mulai terganggu setelah perang berkec

The Associated Press
Warga Palestina mengeluarkan satu jenazah dari reruntuhan bangunan setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Jebaliya, Jalur Gaza, Senin, 9 Oktober 2023. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Persediaan bahan di pasar yang mulai habis sementara bantuan kemanusiaan tidak memadai, menjadi alasan warga Gaza menyerbu gudang bantuan milik PBB.

Warga mencari persediaan bahan pokok seperti tepung.

Lembaga PBB yang mengurusi pengungsi Palestina, UNRW, mengungkap, ketertiban dan ketenteraman masyarakat di Gaza mulai terganggu setelah perang berkecamuk selama tiga pekan.

Ribuan warga Gaza pun dilaporkan menyerbu gudang berisi bantuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Direktur UNRW, Thomas White mengungkap warga Gaza kini frustasi dan putus asa.

Mereka pun mulai menyasar gudang bantuan PBB.

Salah satu gudang yang didatangi warga Gaza berada di daerah Deir al-Balah.

Di gudang itu terdapat persediaan bantuan yang dibawa ke Gaza dari Mesir.

Adapun aliran bantuan ke Gaza tersendat sejak Israel melancarkan serangan udara ke kawasan permukiman orang Palestina.

“Persediaan di pasar mulai habis, sedangkan bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ke Jalur Gaza menggunakan truk tidak memadai,” ujar UNRW.

“Kebutuhan masyarakat sangat banyak, jika hanya untuk bertahan hidup, sedangkan bantuan yang kami terima sedikit dan tidak terus-menerus.”

Sementara itu, tank dan infantri Israel mulai masuk ke Gaza pekan ini.

Perdana Menteri Israel (PM) Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa saat ini perang antara Israel dan Gaza telah memasuki tahap kedua.

Israel kini menggempur Hamas dari darat, laut, dan udara.

Serangan itu menyebabkan sebagian besar layanan komunikasi di Gaza tumbang pada Jumat (27/10/2023). Namun, layanan komunikasi aktif kembali pada Sabtu.

Israel halangi akses ke RS

Warga Israel yang tinggal di dekat Rumah Sakit (RS) Shifa berujar bahwa Israel melancarkan serangan di dekat RS itu pada hari Sabtu, (28/10/2023).

Mereka juga menyebut Israel menghalangi jalan menuju ke RS terbesar di Gaza itu.

Israel menuding Hamas memiliki pos komando rahasia di bawah RS. Namun, Israel tidak menyertakan bukti untuk menguatkan tudingannya.

Saat ini dilaporkan ada puluhan ribu orang yang berlindung di kompleks RS tersebut.

"Jalan menuju ke rumah sakit makin susah,” kata Mahmoid al-Sawah yang turut berlindung di RS.

“Tampaknya mereka ingin memutus (akses) ke RS itu," ujarnya.

Hamas dengan tegas membantah tuduhan dari Israel bahwa pihaknya menggunakan RS untuk keperluan militer.

Ezzat El-Reshiq, salah satu pejabat Hamas, mengatakan tudingan Israel itu tidak didasarkan pada bukti.

Menurut El-Reshiq, tudingan itu justru adalah upaya Israel untuk menargetkan serangan ke RS yang menjadi tempat berlindung itu.

Sebelumnya, melansir dari Al Jazeera, Danies Hagari selaku juru bicara Israel menyebut Hamas telah “mengubah rumah sakit menjadi pusat komando dan kendali serta tempat bersembunyi bagi para teroris Hamas”.

Hagari juga menuduh Hamas menyimpan minyak untuk keperluan militer di dalam RS itu.

Perang Hamas-Israel telah dilaporkan telah menewaskan lebih dari 100 tenaga kesehatan. Selain itu, ada sebanyak 15 RS di Gaza yang terpaksa berhenti beroperasi.

(Tribunnews/Febri Prasetyo)

Diolah dari artikel Tribunnews.com berjudul Sudah Putus Asa, Ribuan Warga Gaza Serbu Gudang Bantuan PBB

Baca Berita Lainnya dari Tribun Manado di sini

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved