Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cerita Al Quran

Asbabun Nuzul Surah Al Mudassir, Surah Makkiyah Ke - 74 dalam Al Quran

Asbabun Nuzul Surah Al Mudassir, Simak sebab turunnya surah ke 74 berikut dalam Al Quran berdasarkan penjelasan ulama.

Editor: Yuri Senita Amalia Dasinangon
tribunmanado(ho)/freepik
Asbabun Nuzul : Sebab turunnya surah Al Mudassir dalam Al Quran. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Asbabun Nuzul Surah Mudassir.

Berikut ini adalah penjelasan sebab turunnya surah mudassir, salah satu surah dalam Al Quran menurut ulama.

Surah Al Mudassir termasuk dalam kategori surah makkiyah.

Dalam Al Quran sendiri, surah Al Mudassir berada di urutan ke 74.

Jumlah surah Al Mudassir terdiri dari 56 Ayat.

Surah Al Mudassir diturunkan setelah surah Al Muzzammil.

Baca juga: Sebab Turunnya Ayat 74 Surah At Taubah : Kisah Kemarahan Umair bin Saad, Sahabat Nabi yang Tegas

Ayat pertama surah ini mengandung unsur nama dari surah ini sendiri.

Sebagaiman ayat pertama dalam Surah Al Mudassir :

يٰۤاَيُّهَا الۡمُدَّثِّرُ

Yaaa ayyuhal muddassir

Wahai orang yang berkemul (berselimut)!

(QS. Al Mudassir : 1)

Dengan begitu kata Al Mudassir sendiri berarti orang yang berkemul.

Simak penjelasannya dibawah ini.

Ulama ternama, Imam As Suyuthi dalam kitabnya Asbabun Nuzul menjelaskan sebab turunnya ayat di Surat Al Muddassir.

Surat Al Muddassir merupakan surat ke-74 di Al Qur'an dan memiliki 56 ayat. Al Muddassir berarti orang yang berselimut atau yang berkemul.

Imam As Syutuhi menulis sebagai berikut:

Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Jabir, ia mengatakan; Rasulullah berkata, "Aku menyepi di Gua Hira selama satu bulan. Ketika sudah selesai menyepi, maka aku turun ke arah lembah. Kemudian aku dipangil tetapi aku tidak melihat seorang pun. Aku lalu menengadahkan kepalaku Tiba-tiba ada malaikat yang datang kepadaku. Aku lalu pulang, kemudian aku katakan, 'Selimutulah aku.' Maka Allah menurunkan ayat, “Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan!" (Al-Muddassir: 1-2).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat ini, orang yang diminta Rasulullah untuk menyelimutinya adalah istri beliau, Khadijah. Oleh Rasulullah, Khadijah juga diminta untuk mengompres beliau saw.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah menyepi ke Gua Hira setelah Allah tak menurunkan wahyu kepada beliau untuk beberapa lama.

Dalam satu riwayat sahabat Nabi Ibnu Abbas pernah mengatakan, dalam satu majelis orang kafir Quraisy yakni pada jamuan makan yang dibuat oleh Al Walid ibnul Mugirah, Al Walid bertanya kepada orang-orang Quraisy.

"Bagaimanakah pendapat kalian dengan lelaki ini (maksudnya Nabi Saw.)?" Sebagian dari mereka mengatakan seorang penyihir, sebagian yang lain mengatakan bukan seorang penyihir. Dan sebagian yang lainnya lagi mengatakan seorang tukang tenung, maka sebagian yanglainnya menjawab bukan seorang tukang tenung.

Sebagian dari mereka ada yang mengatakan seorang penyair, dan sebagian yang lainnya menjawabnya bukan seorang penyair. Lalu sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa bahkan dia adalah seorang penyihir yang belajar (dari orang-orang dahulu). Akhirnya mereka sepakat menyebutnya sebagai seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu.”

Ketika berita tersebut sampai kepada Nabi Muhammad Saw., maka hati beliau berduka cita dan menundukkan kepalanya serta menyelimuti dirinya. Maka Allah menurunkan firman-Nya Surah Al Muddassir ayat 1-7.

Begitulah peristiwa yang melatarbelakngi asbabun nuzul Surat Al Muddassir ayat 1 dan 2.

(TribunJambi.com)

Baca juga: Sebab Turunnya Ayat 74 Surah At Taubah : Kisah Kemarahan Umair bin Saad, Sahabat Nabi yang Tegas

Baca berita-berita terbaru Tribun Manado di : Google News

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved