Kabar Israel Palestina
Pantas Amerika Serikat Khawatirkan Tentara Israel ke Jalur Gaza, Ternyata Ini Sebabnya
Pejabat Amerika Serikat dilaporkan menyuarakan kecemasan dan keprihatinan atas rencana Israel melakukan serangan darat besar-besaran masuk ke Gaza
Jangan Asal Berondong Peluru
Kekhawatiran lainnya dari AS terhadap rencana Israel adalah aksi bumi hangus yang justru membuat banyak jatuh korban dari pihak sipil.
Saat korban militer banyak yang jatuh, Israel dikhawatirkan akan memberondong peluru terhadap warga Gaza tanpa pandang bulu, sebuah kecemasan yang akan menimbulkan tekanan dari publik internasional bagi AS.
Karena itu, secara yurisdiksi, Gedung Putih menyatakan kalau para pejabat Amerika tidak mengambil keputusan atas nama Israel.
Namun Pentagon dilaporkan telah mengirim Letjen Marinir bintang tiga James Glynn untuk memberi nasihat kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengenai operasi militer perkotaan (perang kota).
Perwira tersebut sebelumnya memimpin operator khusus AS yang bertugas memerangi ISIS, dan sebelumnya bertugas di Fallujah, Irak dalam beberapa pertempuran 'rumah ke rumah'.
Door to door combat battle itu dicatat sebagai paling kejam yang dialami pasukan AS setelah invasi ke negara tersebut pada tahun 2003.
"Glynn dilaporkan akan memberi saran kepada pasukan Israel tentang “cara mengurangi korban sipil dalam peperangan perkotaan,” menurut Associated Press, yang mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Namun, Koordinator Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa penasihat Amerika tidak akan bertugas dalam peran tempur.
Tugas personel AS hanya akan berkonsultasi dan memberi advis ke komandan tempur Israel.
Sementara itu, pejabat lain yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada New York Times bahwa Glynn tidak akan tetap berada di Israel jika invasi darat dimulai.
Selama panggilan telepon dengan Gallant pada Senin, Menteri Pertahanan Austin dilaporkan menekankan “pentingnya perlindungan warga sipil,” dan “mendorong” militer Israel untuk “melakukan operasi mereka sesuai dengan hukum perang.”
Dietahui, IDF telah mendapat kecaman dari beberapa kelompok hak asasi manusia atas serangan terhadap bangunan sipil di Gaza, yang telah menyebabkan sedikitnya 5.000 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka, menurut pejabat setempat.
Sekitar 1.400 orang di Israel telah terbunuh sejak putaran terakhir permusuhan meletus pada tanggal 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan salah satu serangan terbesarnya hingga saat ini.
Ratusan ribu penduduk di Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekerasan tersebut, dan banyak dari mereka sangat membutuhkan bantuan.
Hal ini juga memicu peringatan akan adanya bencana kemanusiaan dari PBB dan organisasi lainnya.
(oln/NYT/AP/*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Popularitas Benjamin Netanyahu Menyusut, Warga Israel Berunjuk Rasa Menuntut Pemilu Darurat Digelar |
![]() |
---|
Kejamnya Agresi Militer Israel, 20.000 Lebih Anak Palestina di Gaza Meninggal Dunia |
![]() |
---|
PM Italia: Israel Masuk Jebakan Hamas dan Rencananya Berjalan Mulus |
![]() |
---|
Israel Usulkan Gencatan Senjata kepada Hamas, Presiden Biden Sebut Perang di Gaza Segera Berakhir |
![]() |
---|
Israel di Ambang Kehancuran, Hamas Palestina Pegang Penuh Kendali di Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.