Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Mazmur 37: 1-11, Masih Mau Bersabar ?

Paulus, kalau tak sabar, tidak mungkin ia berkata, "Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan." (Roma 12:17).

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Pexels.com
Renungan Harian Kristen Mazmur 37: 1-11, Masih Mau Bersabar ? 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sabar merupkan perasaan yang mudah untuk diucapkan namun susah untuk dilakukan.

Mari belajar soal kesabaran melalui renungan harian Kristen yang berjudul Masih Mau Bersabar ?

Firman Tuhan : Mazmur 37: 1-11

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Rut 1:14-16, Komitmen dan Kesetiaan

“Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.” (Mzm 37:8 TB)

Masih mau bersabar? Terhadap pertanyaan ini, tampaknya banyak orang sekarang sudah tidak bisa sabar.

Seperti pemah terjadi, "Suaminya temperamental, suka marah -marah, tidak jelas.

Saat kejadian, suami minta digorengkan ikan asin, saat sedang digorengkan, suami tidak sabar, akhimya istri dipukul.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Ibrani 2:1-4, Tidak Hanyut Terbawa Arus Duniawi

Selain memukul, tersangka juga tega menganiaya FK dengan cara membanting, membenturkan ke lemari, mencakar dan menjambak korban.

Akibatnya FK mengalami luka memar di sekujur tubuhnya." (republika co.id). Apalagi di masa-masa sulit sekarang, ... yang namanya emosi atau panas hati gampang sekali meledak.

Yang namanya iri hati sosial, begitu cepat menimbuLkan kemarahan dan kekacauan.

Di zamannya, raja Daud juga mengamati kenyataan yang sama.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, 1 Samuel 30:8, Melibatkan Tuhan Selalu

Orang bisa marah bila melihat ada ketidakadilan.

Sementara ada orang yang setia dan hidup benar namun sering menderita, ada pula yang hidup dalam dosa, tetapi 'tampaknya' baik-baik saja (band. Mazmur 49; 73).

Ini sangat memancing kemarahan orang saleh sekalipun. Ini yang menyebabkan Daud angkat bicara, agar orang saleh tidak usah marah atau pun iri dengan orang fasik.

Mengapa? Orang saleh harus mengerti bahwa hidup orang fasik itu pada akhimya adalah kebinasaan, ibarat rumput yang segera lisut pada waktunya.

Seperti dalam Mazmur 1 digambarkan juga bagaimana akhimya keadaan orang fasik dibanding orang benar.

Orang benar memiliki warisan yang luar biasa mulia (Wahyu 21:1).

Di balik kabut pekat ada pelangi yang indah. Di balik awan tebal, ada langit biru nan cerah.

Kalau Daud tak sabar, ta sudah membalas kejahatan Saul (1 Samuel 26:9).

Paulus, kalau tak sabar, tidak mungkin ia berkata, "Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan." (Roma 12:17).

Ketika Ron Kudus memenuhi kita, maka kesabaran meniadi karakter yang kuat dalam hati kita {Galatia 5:23).

Orang yang sabar, melebihi pahlawan yang merebut kota (Amsal 16:32).

Kita diberkati dengan hymne klasik (by Bellamy & William James 1838-1921), yang berkata: "Ke rumah tempat yang senang, di sana tidak lagi p'rang.

Dan tiada susah dan cela, kesana aku rindulah.

Ref. Sabar, dalam susah sukarmu. Sabar, Tuhan ada sertamu.

Sabar sabar, b'ri kuat padamu." "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabartah dalam kesesakan dan bertekunlan dalam doa."(Roma 12:12).

Apakah kita masih mau bersabar?

Inspirasi: "It is easier to find men who will volunteer to die, than to find those who are willing to endure pain with patience - Lebih mudah menemukan orang yang rela mati, daripada menemukan orang yang mau menanggung penderitaan dengan penuh kesabaran." (Julius Cesar).

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved