Pilpres 2024
123 Hari Menuju Pilpres 2024 - Wacana Duet Prabowo-Gibran, Jokowi: Serahkan ke Rakyat
Presiden Joko Widodo tanggapi wacana Gibran Rakabuming Raka sebagai figur terkuat cawapres dari Prabowo Subianto.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Presiden Joko Widodo tanggapi wacana Gibran Rakabuming Raka sebagai figur terkuat cawapres dari Prabowo Subianto.
Jokowi menyerahkan pencapresan putranya Gibran kepada masyarakat. Biar masyarakat yang menilai apakah Gibran wajar mengikuti kontestasi lima tahunan tersebut.
Jokowi mengaku belum ada komunikasi dengan putra sulungnya ini cukup lama. "Beberapa bulan nggak pernah ketemu," kata Jokowi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023).
Soal duet keduanya, Jokowi menyerahkan kepada rakyat. "Serahkan saja kepada masyarakat," kata Jokowi.
Prabowo belum mengumumkan pendampingnya di Pilpres 2024. Padahal pendaftaran capres - cawapres tinggal lima lagi (19 - 25 Oktober 2023).
Wali Kota Solo menyatakan sudah berkali-kali ditawari Prabowo untuk menjadi cawapres.
"Semua orang kan sudah tahu. Beliau (Prabowo) sudah minta berkali-kali (jadi bacawapres)," kata Gibran saat ditanya wartawan di Balai Kota Solo terkait komunikasinya dengan Prabowo.
Menteri Pertahanan RI juga sudah memberikan sinyal mau memilih Gibran sebagai cawapres karena kehendak rakyat.
"Ya bagaimana kalau kehendak rakyat. Ini kita tidak bisa kehendak elite tapi ini kalau ada dukungan dari rakyat. Anda sendiri dengar di mana-mana ya," ungkap Prabowo kepada wartawan saat ditemui di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu lalu seperti ditulis Jumat. (Tribun)
Pengamat: Hindari Citra Negatif
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengomentari wacana duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Sejak dideklarasikannya Prabowo sebagai bakal calon presiden (bacapres), hingga saat ini belum ada bacawapres di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Gibran belakangan ramai diisukan bakal berduet dengan Prabowo. Cuma, putra sulung Presiden Jokowi ini terhalang batas usia capres dan cawapres yang telah digugat ke Mahkamah Konstitusi. MK akan memutuskannya pada Senin pekan depan.
"(Duet Prabowo-Gibran) memang akan mengundang narasi negatif terhadap publik, banyak yang menilai negatif kepada Gibran dan Presiden Jokowi. Kenapa Jokowi memasangkan Gibran sebagai cawapres?" kata Ujang, Jumat (13/10/2023).
Ujang menilai bahwa sebaiknya Jokowi menghindari hal tersebut agar tidak dianggap adanya dinasti politik.
Ujang khawatir jika nantinya MK memutuskan umur cawapres dapat berusia 35 tahun.
Uji materi UU Pemilu terkait batas usia capres-cawapres akan dianggap hanya untuk mengakomodasi putra sulung Presiden Jokowi itu.
"Ada tuduhan dari publik kepada MK bahwa bukan the guardian of constitution, tapi guardian keluarga Jokowi," tutur pengamat politik dari Universitas Al-Azhar itu.
Ujang berharap, orang nomor satu di Tanah Air itu dapat menghindari hal tersebut.
Menurut Ujang, Gibran tidak seharusnya diloloskan untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo.
"Suatu tanggapan yang pedas dari publik kepada MK. Oleh karena itu, untuk menghindari hal seperti itu, mestinya Gibran tidak diloloskan untuk bisa jadi cawapres dengan keputusan MK," jelas Ujang.
(Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.