Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kopi Sianida

5 Fakta Lain Kasus Kopi Sianida, Ayah Mirna Salihin Disebut Suap Pakar dan Masukkan Sesuatu ke Tas

Pakar Psikolog Forensik, Reza Indragiri mengaku pernah diberi uang oleh ayah Mirna Salihin. Reza menganggap uang tersebut merupakan uang suap.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
kolase Tribun Manado/KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA/Tribunnews
5 Fakta Lain Kasus Kopi Sianida, Ayah Mirna Salihin Disebut Suap Pakar dan Masukkan Sesuatu ke Tas 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Meski Mirna Salihin sudah tewas, dan kasusnya sudah diputus hakim, namun kini publik kembali dibuat geger.

Itu setelah film netflix Kopi Sianida tayang.

Film Kopi Sianida atau Ice Cold: Murder, Coffee dan Jessica Wongso itu kini tengah jadi sorotan publik.

5 Fakta Lain Kasus Kopi Sianida, Ayah Mirna Salihin Disebut Suap Pakar dan Masukkan Sesuatu ke Tas
5 Fakta Lain Kasus Kopi Sianida, Ayah Mirna Salihin Disebut Suap Pakar dan Masukkan Sesuatu ke Tas (kolase Tribun Manado/KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA/Tribunnews)

Publik bahkan menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus yang menyeret Jessica Wongso.

Kini publik bertanya-tanya siapa sebenarnya dalang yang menewaskan Mirna Salihin.

Belum lagi sosok polisi yang ikut terseret dalam film Kopi Sianida itu.

Dalam cuplikan film Ice Cold: Murder, Coffee dan Jessica Wongso, ada wajah Ferdy Sambo juga ditampilkan.

Seperti kita ketahui bersama sosok Ferdy Sambo tengah jadi sorotan juga kala dirinya menyusun skenario pembunuhan Brigadir J.

Sosok Ferdy Sambo juga terlihat di film Netflix Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.

Mantan Kadiv Propam Polri yang kini telah resmi menjadi terpidana di kasus pembunuhan Brigadir J tersebut juga muncul di film kopi sianida Jessica Wongso. 

Bukan hanya Ferdy Sambo, tetapi Irjen Krishna Murti juga terlihat di film Netflix tersebut.

Kemunculan Ferdy Sambo dan Krishna Murti dalam film Netflix kopi sianida Jessica Wongso ini dalam bentuk foto.

Selain Ferdy Sambo, yang paling mencuri perhatian dalam kasus Kopi Sianida ini adalah Edi Edi Darmawan Salihin atau Mirna Salihin.

Berikut ini adalah 5 fakta lain dari kasus Kopi Sianida yang tidak banyak diketahui orang

1. Pakar Sebut Dirinya Disuap Ayah Mirna Salihin 

Reza Indragiri pernah diberi uang oleh Edi Darmawan Salihin.

Pakar Psikolog Forensik, Reza Indragiri mengaku pernah diberi uang oleh ayah Mirna Salihin.

Reza menganggap uang tersebut merupakan uang suap.

Reza Indragiri Amriel mengaku diminta bungkam soal kasus kopi yang menjerat Jessica Wongso.

Dilansir BangkaPos.com, awalnya, Reza diberi uang oleh Edi Darmawan Salihin, ayah Mirna Salihin sebesar Rp 3 juta.

Edi menyebut uang yang diberikan tersebut bukan suap, melainkan sebagai ongkos atau transportasi untuk pulang dari sebuah acara wawancara di stasiun televisi.

Sementara Reza, kemudian menganggap uang itu sebagai suap untuk mempengaruhi pendapatnya.

2. Reza Indragiri Diteror

Di sisi lain, Reza juga mendapat teror via telepon yang meminta dirinya berhenti membahas kasus kopi sianida.

"Udahlah, berhentilah bicara, udah stop, gak usah ngomong-ngomong lagi sama sekali," kata Reza dikutip dari YouTube Tribunnews.com.

Reza mengungkapkan, sepanjang kariernya, baru dalam kasus kopi sianida ia mendapat permintaan untuk berhenti berkomentar.

"Seumur-umur, dari sekian banyak kasus yang sama komentari, baru kali itulah ada pihak tertentu yang meminta saya dengan nada yang tidak menyenangkan untuk berhenti bicara. Jadi tidak saya tafsirkan sebagai perbincangan biasa."

"Berarti sudah ada dua peristiwa, satu mencoba memengaruhi saya dengan memasukkan barang tertentu ke dalam tas (uang) saya tanpa seizin saya."

"Kedua, menelepon saya dan menyampaikan kata-kata yang terus terang tak enak di telinga," tuturnya.

Namun terkait dengan siapa yang meneleponnya itu, Reza enggan membeberkan identitasnya.

Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel.
Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel. (YouTube Baitul Maal Hidayatullah)

Ia hanya mengatakan, bahwa penelepon itu adalah sosok yang memiliki kuasa dan jabatan, pihak yang menduduki posisi penting di lembaga negara.

Meski begitu, Reza menegaskan bahwa dirinya tetap tak akan bisa dibungkam.

"Saya pikir, saya tak akan menyebut nama, karena potensinya akan memunculkan gelombang seperti bola liar yang tidak terkendali."

"Tapi saya pastikan pihak yang menelepon saya itu secara objektif merupakan pihak yang punya jabatan, pihak yang punya kuasa, pihak yang menduduki posisi penting di lembaga negara."

"Mungkin dia merasa dengan power yang dia punya, dengan pangkat yang dia punya, dengan jabatan yang dia punya dengan nama besar yang dia punya, barangkali bisa membungkam saya, tapi InsyaAllah tidak akan ada yang bisa," terangnya.

Nama ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin kini kembali jadi perbincangan publik.
Nama ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin kini kembali jadi perbincangan publik. ((Kolase TikTok dan Ist))

3. Ayah Mirna Akui Masukkan Sesuatu ke Tas

Sementara itu, Edi Darmawan membenarkan soal dirinya yang memberikan sejumlah uang kepada Reza.

Hal itu disampaikan Edi saat melakukan wawancara dengan Karni Ilyas di YouTube Karni Ilyas Club.

"Betul, itu saya, saya akuin udeh. Ini malam saya ngaku," kata Edi Darmawan Salihin dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) via BangkaPos.com.

Edi bercerita saat itu ia bertemu Reza dalam sebuah stasiun televisi untuk membahas kasus kopi sianida Jessica Wongso.

Setelah diwawancara, keduanya duduk di dalam satu ruangan.

"Kita jadi narasumber itu waktu saya jadi ayah korban, si Reza sebagai ahli forensik. Diinterview. Kita duduk di ruang duduk. Dikasih makanan kue, minum. Terus saya tanya, 'Bang naik apa bang ?'. Naik kereta atau bus, dia rumahnya di Bogor, belakang rumah teman saya," kata Edi.

"Terus kita baik lah, saya sih gak mau musuhan sama siapa juga, dianya aja yang mabuk. Gak tau dibayar Otto (Hasibuan) apa gak itu dia ngomong gitu," tambahnya.

Kemudian Reza pergi ke toilet, saat itulah Edi memasukkan uang ke dalam tas ahli psikologi forensik tersebut.

"Dia kencing, terus saya selipin duit berapa juta perak lah gitu," kata Edi.

Edi mengaku memberi uang tersebut untuk ongkos pulang Reza.

"Maksudnya supaya dia bisa pulang, punya uang, kasihan nih. Dia kan jadi narasumber kan suka dikasih duit kecil-kecil, kalau saya kan bagiin buat dhuafa. Nah ceritanya seperti itu," kata Edi.

"Jadi saya itu yang kasih, bukan orang lain, gak, saya ngaku," tambahnya.

4. Reza Serahkan Uang ke KPK

Usai menerima uang itu, Reza lantas menyerahkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu diungkap Reza dalam film dokumenter Netflix, yang berjudul Ice Cold: Murder, Coffee dan Jessica Wongso.

"Dikasih uang dan patut diduga kuat uang itu adalah trade off agar saya berhenti bicara tentang kasus tersebut."

"Saya serahkan ke KPK. Jumlahnya saya tidak tahu," kata Reza.

Berikut pernyataan lengkap Reza dalam film tersebut:

“Ada ahli yang coba memberikan label, ‘Wah ini memang orang jahat, memang kriminal sejati’, dengan cara apa? Melihat bentuk hidung, atau dengan bentuk muka. Itu teori usang."

"Sampai sekarang, hanya pada kasus si Mirna, ada pihak tertentu yang sampai kemudian menelepon saya dan meminta saya untuk berhenti bicara."

"Ada pihak tertentu yang memasukkan uang ke dalam tas saya, maka saya tafsirkan hal itu merupakan sebuah cara agar saya tidak banyak bicara dalam kasus ini."

"Kalau saya notabenenya orang biasa yang tidak punya sangkut paut dengan kasus ini, kenapa orang itu mau kasih saya uang?"

"Saya khawatir bahwa ke otoritas penegak hukum, justru pihak ini yang tidak bertanggung jawab, juga ngasih uang, dalam jumlah yang lebih besar. Kekhawatiran yang seperti itu," ungkap Reza. 

5. Sesi wawancara disetop

Dalam salah satu adegan lain, Jessica Wongso sempat melakukan wawancara secara online.

Namun, di menit ke-32, sesi wawancara itu sempat disetop.

Penjaga lapas mengatakan bahwa Jessica telah berbicara terlalu jauh soal kasusnya.

Pihak berwenang juga disebut memblokir semua wawancara yang ditujukan dengan Jessica untuk kepentingan film dokumenter Netflix Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.

Film berdurasi 1,5 jam itu kembali menguak kasus kematian Waya Mirna Salihin usai menegak kopi sianida di Kafe Oliver pada 2016 silam.

Dalam kasus tersebut, Jessica ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Mirna sehingga harus menjalani serangkaian persidangan.

Pada 27 Oktober 2016, hakim memutuskan Jessica terbukti bersalah dan divonis hukuman 20 tahun penjara.

(Tribunnews.com/Deni) (BangkaPos.com/Dedy Kurniawan CC)

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com

Artikel ini hasil kompilasi daur ulang dari artikel yang telah tayang di TribunStyle.com dan TribunKaltim.co 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved