Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Islami

Mengenal Abu Nawas, Penyair Jenaka dengan 1001 Kisah

Mengenal sosok Abu Nawas seorang penyair jenaka yang terkenal dengan 1001 kisah menarik.

Editor: Yuri Senita Amalia Dasinangon
kolase/kompas
Ilustrasi Abu Nawas 

Sedangkan ibunya bernama Golban atau Jelleban seorang penenun yang berasal dari Persia.

Sejak lahir hingga tutup usia, Abu Nuwas tak pernah bertemu dengan sang ayah.

Ketika masih kecil, sang ibu menjualnya kepada seorang penjaga toko dari Yaman bernama, Sa'ad al-Yashira.

Abu Nuwas muda bekerja di toko grosir milik tuannya di Basra, Irak.

Sejak remaja, otak Abu Nuwas yang encer menarik perhatian Walibah ibnu al-Hubab, seorang penulis puisi berambut pirang.

Al-Hubab pun memutuskan untuk membeli dan membebaskan Abu Nuwas dari tuannya.

Sejak itu, Abu Nuwas pun terbebas dari statusnya sebagai budak belian.

Al-Hubab pun mengajarinya teologi dan tata bahasa. Abu Nuwas juga diajari menulis puisi.

Sejak itulah, Abu Nuwas begitu tertarik dengan dunia sastra.

Ia kemudian banyak menimba ilmu dari seorang penyair Arab bernama Khalaf al-Ahmar di Kufah.

Setelah itu, dia hijrah ke Baghdad yang merupakan metropolis intelektual abad pertengahan di era kepemimpinan Khalifah Harun ar-Rasyid.

Karier Abu Nuwas di dunia sastra mulai mencuat setelah kepandaiannya menulis puisi menarik perhatian Khalifah Harun al-Rasyid.

Melalui perantara musikus istana, Ishaq al-Wawsuli, Abu Nuwas akhirnya diangkat menjadi penyair istana (sya'irul bilad). Abu Nawas pun diangkat sebagai pendekar para penyair. Tugasnya menggubah puisi puji-pujian untuk khalifah.

Kegemarannya bermain kata-kata dengan selera humor yang tinggi membuatnya menjadi seorang legenda.

Namanya juga tercantum dalam dongeng 1001 malam.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved