Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kotamobagu Sulawesi Utara

Sering Sebabkan Kecelakaan hingga Makan Korban Jiwa, Warga Kotamobagu Keluhkan Jalan Berlubang

Masyarakat beberapa kali protes kepada pemerintah akibat lubang di jalan tersebut. Protes mereka dengan cara menanam pohon pisang di jalan berlubang.

|
Tribunmanado.co.id/Diki Gobel
Jalan AP Mokoginta yang menghubungkan Desa Pontodon dan Bilalang 2, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Sabtu (7/10/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Masyarakat di Kotamobagu mengeluhkan jalan berlubang yang tak kunjung diperbaiki.

Misalnya saja Jalan AP Mokoginta yang menghubungkan Desa Pontodon dan Bilalang 2, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, memprihatinkan.

Salah satu warga Desa Pontodon, Irma (53), mengatakan jalan berlubang tersebut sudah bertahun-tahun.

"Sudah lebih dari 10 tahun kondisinya begini terus. Tak ada perubahan," katanya kepada Tribunmanado.co.id, pada Sabtu (7/10/2023).

Masyarakat beberapa kali protes kepada pemerintah akibat lubang di jalan tersebut.

"Sering masyarakat protes, ditanami pisang di jalan yang berlubang," tuturnya.

Baca juga: Pemilu Semakin Dekat, Pesanan Baliho dan Stiker Bacaleg di Percetakan Manado Meningkat

Baca juga: Lirik Lagu Kisah Indah - Melitha Sidabutar, Lagu Rohani Kristen

Menurut Irma, pemerintah berdalih dengan mengatakan bila jalan berlubang di kedua desa tersebut bukan tanggung jawab pemerintah kota, melainkan provinsi.

"Sudah sempat mengeluh ke pemerintah, tapi katanya ini bukan tanggung jawab pemerintah kota," terang Irma 

Menurutnya, perbaikan jalan tersebut sempat dilakukan namun tidak secara keseluruhan.

Jalan AP Mokodinta yang menghubungkan Desa Pontodon dan Bilalang 2, Kecamatan
Jalan AP Mokoginta yang menghubungkan Desa Pontodon dan Bilalang 2, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Sabtu (7/10/2023).

"Jadi yang ditambal cuma sebagian, tidak seluruhnya, cuma tutup dengan semen. Tapi datang musim hujan, rusak kembali," ucapnya.

Jalan berlubang tersebut juga sering menyebabkan kecelakaan, bahkan memakan korban jiwa.

"Banyak yang alami kecelakaan, banyak korban jiwa. Gegara lubang ini, ada juga yang meninggal dunia. Bahkan sudah 2 yang meninggal," jelas Irma.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved