Harga Tomat Anjlok, Petani di Tumaratas Langowan Minahasa Sulawesi Utara Pilih Tak Panen

TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga tomat di Pasar Langowan, Minahasa dan kota Manado kembali terjun bebas bahkan sampai Rp 3 ribu per kilogram.

Harga tersebut disampaikan para petani tomat yang ada di desa Tumaratas, Kecamatan Langowan Barat, Minahasa, Sulawesi Utara.

Pasalnya sudah hampir sebulan harganya terus alami penurunan.

Bahkan saat banyak para petani tidak panen tomat.

Apalagi penghasilan utama sebagian besar masyarakat Tumaratas adalah petani tomat.

Banyak para petani yang sudah tidak di memanen tomat mereka karena biaya yang mahal.

Mulai dari sewa pekerja dan kendaraan yang mengangkut tomat, disortir dan kemudian dijual.

Reviko, salah satu petani tomat di desa Tumaratas Langowan Minahasa menyebutkan harga tomat yang dijual per kas tidak balik modal.

Dia mengungkapkan harga sebelumnya dijual sekitar Rp 50 - 60 ribu per kas. Tapi sekarang hanya laku Rp 15 - 20 ribu per kasnya," ungkapnya kepada Tribunmanado.co.id, Senin (02/10/2023).

Bahkan dia memilih untuk tidak melanjutkan panen karena biaya yang dikeluarkan cukup besar.

"Kalau mau panen, harus ada biaya sewa sekitar Rp 125 ribu per orang, lalu sewa kendaraan untuk antar hasil panen dari kebun ke rumah juga mahal.

Di kebun masih banyak tomat yang siap dijual, tapi kalau mau panen rugi karena saat dipasarkan tidak ada harganya," keluhnya.

Dia berharap agar harga tomat bisa lebih baik dan ada perhatian dari pemerintah karena ini merupakan penghasil utamanya.

"Ini pekerjaan utama, kalau harga tomat terus anjlok seperti ini sangat berpengaruh pada penghasilan kami.

Semoga pemerintah bisa punya jalan keluar supaya harga tomat bisa kembali normal," tutupnya.

Baca juga: Potret Sejumlah Warga Nikmati Senja di Kawasan Boulevard II Manado Sulawesi Utara

Baca juga: Hasil Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies, Jawa Barat Tertinggi

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.