Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

135 Hari Menuju Pilpres 2024 - Survei Cawapres: Ridwan-Erick-AHY Unggul, Gibran?

Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Uno masuk 4 besar sosok yang berpotensi menjadi cawapres.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase Tribun Manado/IG
Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Uno masuk 4 besar sosok yang berpotensi menjadi cawapres. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Indikator Politik mengukur elektabilitas capres dalam simulasi 10 nama termasuk sosok cawapres yang diunggulkan.

Selain 3 top of mind (tiga besar), Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Uno masuk 4 besar sosok yang berpotensi menjadi cawapres.

Selanjutnya ada nama Muhaimin Iskandar yang sudah deklarasi mendampingi Anies Baswedan.

Ganjar Pranowo berada di puncak dengan elektabilitas 34,2 persen. Sementara Prabowo 30,3 persen dan Anies 19,7 persen. Capres lainnya ada di bawah 2 persen.

Dari sebarannya, mayoritas pemilih Ganjar berasal dari Jawaq Tengah, Jawa Timur dan Bali.

Pemilih Prabowo paling banyak berasal dari Jawa Barat, Sulawesi dan Banten. Kemudian pemilih Anies mayoritas berasal dari DKI Jakarta, Banten dan Sumatera.

Kemudian nama Airlangga Hartarto maupun Puan Maharani. 

Survei Indikator Juni - Juli Agustus 2023. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei Indikator Simulasi 10 Nama

  • Ganjar Pranowo 34,2 persen
  • Prabowo Subianto 30,3 persen
  • Anies Baswedan 19,7 persen
  • Ridwan Kamil 1,9 persen
  • Erick Thohir 1,1 persen
  • AHY 0,9 persen
  • Sandiaga Uno 0,9 persen
  • Muhaimin Iskandar 0,3 persen
  • Airlangga Hartarto 0,3 persen
  • Puan Maharani 0,2 persen

Pengamat: Skemanya Gibran Menjadi Cawapres

Bagaimana nasib Gibran Rakabuming? Ketua DPP PDIP Puan Maharani sempat mengomentari Gibran yang didaulat menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Puan mempersilakan publik berwacana. Keputusan akhirnya berada di tangan Gibran.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin merespons soal pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal sikap Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Puan menyatakan, sejatinya PDIP memberikan izin kepada Gibran untuk maju, namun Ketua DPR RI itu mempertanyakan, soal kesediaan Gibran Rakabuming.

Ujang menyebut, sejatinya hal itu tidak perlu ditanyakan, sebab saat ini memang skemanya Gibran sedang dipersiapkan untuk maju sebagai cawapres.

Bahkan, dengan adanya gugatan batas usia capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai juga jadi upaya suatu pihak untuk memuluskan langkah Gibran di Pilpres 2024.

"Ya memang skemanya kalau MK memutuskan diloloskan Gibran gitu ya, ya memang skemanya (Gibran) maju bukannya Gibran bersedia maju atau tidak, ya itu udah skemanya hitungannya sudah maju desainnya sudah maju," kata Ujang kepada Tribunnews, Minggu (1/10/2023).

Adapun pihak yang dimaksud oleh Ujang yakni Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Ujang menilai, kalau gugatan yang tinggal menunggu keputusan MK itu hanyalah sebuah legitimasi untuk majunya Gibran.

Menurut Ujang, sudah tidak perlu dipertanyakan lagi soal sikap Gibran di Pilpres mendatang.

Gibran sejatinya memang akan maju jika peluang tersebut ada dan MK mengabulkan soal gugatan batas usia tersebut.

"Bukan Gibran itu yang tentukan tapi Jokowi, skemanya Jokowi kan bahwa Gibran dipersiapkan untuk menjadi cawapres oleh karena itu ya keputusan MK itu hanya legitimasi dari keinginan Gibran dan keinginan Jokowi yang ingin Gibran maju sebagai cawapres," ujar Ujang.

"Jadi saya melihat nya ini setali tiga uang, ini saya melihatnya bagian dari pada skema yang sudah direncanakan bukan mau atau tidak, bersedia atau tidak, bukan, tapi ini desain yang sudah direncanakan oleh Jokowi," tukas dia.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani tak melarang bila Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka nantinya akan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Gibran merupakan anak muda yang berprestasi dan tentunya layak untuk dipertimbangkan.

"Ya boleh, anak muda sudah menunjukkan prestasinya di Solo dan salah satu kandidat yang mungkin memang bisa dipertimbangkan," kata Puan pada sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Ketua DPR RI ini menjelaskan semua memiliki kesempatan yang sama untuk berkontestasi di Pilpres 2024 baik laku maupun perempuan.

"Jadi jangan melihat muda tua atau kemudian laki atau perempuan. Semuanya punya kesempatan yang sama untuk bisa maju dan berjuang di kontestasi," ujar Puan.

Hanya saja, Puan menuturkan keputusan untuk menjadi cawapres Prabowo tergantung Gibran sendiri.

"Ya kan yang meminang kan punya pertimbangan tertentu. Tinggal yang dipinang (Gibran) mau atau enggak, itu aja. Kan baru berandai-andai ini," ucapnya.

Adapun nama Gibran digadang-gadang akan mendampingi Prabowo sebagai cawapres di 2024.

Wacana Gibran menjadi cawapres Prabowo muncul di tengah gugatan batasan usia capres dan cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Meski demikian, saat ini putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu masih berstatus sebagai kader PDIP.

(Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved