Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Orang Pilihan Allah SWT

Kisah Nabi Sulaiman, Raja yang Bisa Berbicara dengan Hewan dan Jin, Teladan Bagi Umat Islam

Nabi Sulaiman adalah raja yang bisa berbicara dengan hewan dan jin. Simak juga kisahnya bersama Ratu Balqis.

Kolase/tribunmanado.co.id/HO
Kisah Nabi Sulaiman. 

Ratu Balqis sangat terkejut mendengar tentang sikap Nabi Sulaiman. la menjadi penasaran ingin mengetahui Nabi Sulaiman dan kerajaannya.

Kemudian, ia menyiapkan pasukannya untuk mengadakan kunjungan kepada kerajaan Nabi Sulaiman.

Berita tentang kunjungan Ratu Balqis ke bani Israil telah sampai pada Nabi Sulaiman melalui mata-matanya.

Lalu, Nabi Sulaiman mengadakan pertemuan dengan para tentaranya. la berkata kepada mereka,

“Siapa diantara kalian yang sanggup memindahkan singgasana Kerajaan Saba’ dalam waktu sekejap?”

Lalu, di antara tentaranya, terdengar suara menjawab,” Saya sanggup Baginda, sebelum Anda beranjak dari singgasana Anda,

singgasana Kerajaan Saba’ akan pindah ke sini,” kata Jin lfrit.

“Saya akan memindahkan kerajaan Saba’ sebelum Baginda mengedipkan mata,” kata salah seorang saleh yang berilmu tinggi.

la lalu melafalkan beberapa kalimat yang diambil dari Kitab Suci Taurat dan Zabur.

Lalu, ia memohon kepada Allah. Dalam waktu sekejap, singgasana Kerajaan Saba’ telah berada hadapan Sulaiman.

Tak beberapa lama, rombongan Ratu Balqis pun akhirnya datang.

Nabi Sulaiman dan pasukannya kemudian menyiapkan upacara penyambutan.

Saat terjadi pembicaraan, Nabi Sulaiman kemudian menunjuk ke arah singgasana yang dimiliki kerajaan Saba’ sambil berkata,

”Ratu Balqis, seperti itukah kerajaan dan singgasanmu?”

Ratu Balqis sangat terkejut karena ia menyaksikan singgasana yang persis dengan miliknya.

Nabi Sulaiman lalu menjelaskan bahwa ia telah memindahkan singgasana Kerajaan Saba’.

Hal ini tentu saja membuat Ratu Balqis merasa kagum dengan kepandaian Nabi Sulaiman.

Setelah itu Ratu Balqis diajak berkeliling ke istana Sulaiman yang amat besar dan megah.

Kekaguman Ratu Balqis semakin bertambah. Suatu ketika, Ratu Balqis melewati bagian istana yang lantainya terbuat dari kaca tebal.

la mengira bahwa itu adalah genangan air.

la segera mengangkat gaunnya. Lalu, Nabi Sulaiman berkata kepadanya,

“Tidak usah engkau angkat gaunmu. lni adalah lantai yang terbuat dari kaca, bukan genangan air.”

Ratu Balqis merasa malu. Akan tetapi, ia juga kagum dengan kemegahan istana Sulaiman.

Akhirnya, setelah beberapa kali menyaksikan kehebatan dan kemegahan Kerajaan Sulaiman.

Setelah berdiskusi lama. Ratu Balqis menyatakan keimanannya. la akan menyembah Allah dan akan meninggalkan kebiasaan lamanya menyembah matahari.

Nabi Sulaiman sangat senang mendengarnya.

Sejak saat itu, dua kerajaan itu bersahabat dan bekerja sama sehingga mereka sangat kuat dan sulit terkalahkan.

Ratu Saba’ sendiri mewajibkan rakyatnya untuk memeluk Agama Sulaiman.

Agama yang dibawa Sulaiman pun semakin berkembang. 

Kisah Nabi Sulaiman Bisa Dengar Pembicaraan Semut

Berikut ini kisah Nabi Sulaiman dan semut.

Nabi Sulaiman AS adalah putra Nabi Daud AS. Ia mewarisi sifat dan kemampuan ayahnya yang bisa berbicara dengan hewan.

Dikisahkan, pada suatu hari Nabi Sulaiman melakukan perjalanan ke daerah Thaif.

Dalam perjalanan itu, Nabi Sulaiman membawa pasukan manusia, jin, dan burung-burung.

Burung-burung bertugas mengawasi keadaan dari udara,

Di tengah perjalanan, Nabi Sulaiman tiba-tiba menghentikan langkahnya.

Nabi Sulaiman melihat rombongan semut.

Seekor ratu semut berkata kepada rakyatnya,

”Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS an-Naml: 18).

Semut itu tidak tahu jika Nabi Sulaiman bisa berbicara dengan hewan termasuk dirinya.

Nabi Sulaiman pun menghentikan langkahnya.

Semua pasukannya berhenti.

Nabi Sulaiman lantas mempersiapkan semut-semut itu untuk lewat lebih dahulu dan tak membiarkan seekor semut pun terinjak.

Hal ini terdapat dalam Alquran Surat An-Naml ayat 17-19.

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَـٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ [٢٧:١٧]

Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌۭ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَـٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَـٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ [٢٧:١٨]

Ketika mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;


فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًۭا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَ‌ٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَـٰلِحًۭا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّـٰلِحِينَ [٢٧:١٩]

maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.

(Tribunmanado.co.id/TribunJateng.com/Tribunjateng.com)

Baca berita-berita terbaru Tribun Manado di: Google News

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved