Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Night Life

Kisah Remaja Prostitusi Jalanan di Manado Sulawesi Utara, Sering Ditawari Menikah Oleh Klien

Kebanyakan dari mereka menolak tawaran menikah tersebut. Bahkan, ada yang menganggap hal tersebut sebagai permainan.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Salah satu sudut jalan yang jadi lokasi prostitusi di Kota Manado, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Bermodalkan tampang, para remaja wanita ini terjun ke dunia malam Manado

Pukul 23.00 Wita, denyut kehidupan kian melemah di salah satu jalan di pusat Kota Manado, Sulawesi Utara.

Toko-toko kebanyakan sudah tutup, yang masih buka pun sudah diambang tutup.

Tapi bagi sebagian remaja, kehidupan baru dimulai.

Mereka adalah pelaku prostitusi jalanan.

Perjuangan hidup akan berlangsung keras dan sengit selama beberapa jam ke depan.

Amatan tribunmanado.co.id, Jumat  (16/9/2023), mereka berjejer di emperan toko dan trotoar yang minim penerangan.

Di bawah salah satu gapura, nampak tiga wanita muda berusia belasan.

Dandanan mereka ala ABG dengan kaos dan celana jeans.

Seorang di antaranya terang-terangan menawarkan diri.

"Om main om," katanya.

Tak jauh dari situ, nongkrong dua remaja wanita lagi dengan dandanan agak menggoda, mengenakan baju ketat dan celana jeans pendek.

Mereka tak menawarkan diri secara langsung, hanya tatapan menggoda yang keluar.

Seorang wanita lain tiba, ketiganya terlibat percakapan akrab. 

Seorang di antaranya bercerita pengalaman menjamu klien yang mungkin agak lucu hingga mereka tertawa terbahak-bahak.

Sekira belasan meter dari sana, seorang remaja duduk mematung di emperan toko. 

Beda dengan rekan-rekannya yang ceria, ia terlihat melankolis. 

Ini membuatnya nampak lebih tua dari usianya yang di bawah 20 tahun.

Kemudian datang seorang teman wanitanya sambil tertawa. 

"Saya dapat klien bagus," kata dia.

Baca juga: Ramalan Shio Ayam-Anjing-Babi Besok Rabu 20 September 2023: Gunakan Semua Pesona

Baca juga: Ramalan Shio Kelinci-Kuda-Monyet Besok Rabu 20 September 2023: Respons Emosional

Si wanita kian melankolis.

"Main om," katanya setelah saya lima menit berada di sana.

Namun dia tak mau bercerita lebih lanjut.

Cerita diperoleh dari seorang remaja yang namanya Mawar (nama samaran).

Ia mengaku kerja demikian ibarat lemparan dadu.

"Kadang banyak tamu hingga banyak uang, tapi kadang pula sepi. Sampai dini hari pun kita menanti tapi tak ada yang datang," kata dia.

Sebut dia, pelanggan kebanyakan adalah om-om.

Dan mereka agak menyusahkan karena banyak yang baper kemudian minta menikah.

"Ada di antara mereka yang ajak nikah, tapi saya sih tak mau," katanya.

Ia menuturkan, mereka yang nongkrong di sana umumnya remaja, tapi ada perbedaan harga.

Salah satu sudut jalan kota Manado yang jadi lokasi prostitusi foto sendiri
Salah satu sudut jalan yang jadi lokasi prostitusi di Kota Manado, Sulawesi Utara.

"Yang lebih ke sana lebih mahal," kata dia. 

Ungkap dia, pelaku prostitusi di sana tak hanya remaja, ada juga yang sudah berumur.

"Bahkan yang sudah 60 tahun juga ada," katanya.

Ia punya jurus untuk memenangkan pertarungan keras antar pelaku prostitusi, salah satunya menjaga kecantikan.

"Diri harus terawat baik, hubungan dengan pelanggan juga harus dijaga," kata dia.

Prostitusi online marak, tapi Mawar enggan latah.

Ia lebih memilih prostitusi konvensional.

"Kalau lewat online banyak tipu-tipunya," katanya.

Ani (bukan nama sebenarnya), pelaku prostitusi di lokasi lain di Manado, mengaku terjun ke dunia gelap itu pada usia belasan.

Usianya kini sudah hampir 20 tahun.

Baca juga: John Palandung Beber Sosok Calon Penjabat Bupati, Pernah ke Sitaro Bawa Bantuan Bencana Alam

Baca juga: Jenazah Briptu Rudi Agung Dipulangkan ke Manado-Sulut, Korban Penembakan KKB Papua di Papua

"Pemicunya karena orang tua bercerai dan saya jadi kehilangan pegangan hingga ikut ajakan teman," katanya.

Ia begitu menjiwai pekerjaannya hingga hatinya jadi beku dengan cinta.

"Ada sih pelanggan yang ingin jalin hubungan dengan saya, tapi saya hanya anggap ini hanya permainan belaka," katanya.

Meski demikian, harapan Ani masih ada.

"Suatu saat saya ingin keluar dari sini," kata dia. 

Untuk itu, Ani menjaga ketat pola hidupnya.

Pantang ia layani pelanggan tak pakai alat kontrasepsi.

"Hasil periksa terakhir, saya masih negatif HIV dan AIDS," katanya.

Ani mengaku sudah tak pernah lagi ke gereja, tapi ia tak lupa Tuhan.

Dia tahu Tuhannya turun ke dunia untuk para pendosa sepertinya.

Ilustrasi prostitusi -
Ilustrasi prostitusi - ((Vox))

"Mungkin ada waktunya saya harus ke sana, tapi belum saat ini," kata dia.(art)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved