Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Dari Pengusaha Cengkih ke Politisi Sukses di Sulawesi Utara, Ini Kisah Wenny Lumentut

Wakil Wali Kota Tomohon memilih menghabiskan waktu di kebun ketika akhir pekan. Saat ini, ia juga nyaleg ke DPR RI.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Dokumentasi Tribun Manado
Podcast Tribun Manado bersama Wakil Wali Kota Tomohon, Wenny Lumentut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sukses di dua dunia sebagai pengusaha dan politisi.

Itulah Wenny Lumentut.

Wakil Wali Kota Tomohon ini bak bertangan midas, apapun yang ia sentuh jadi emas.

Ia pernah jadi vendor tunggal cengkih Indonesia, sukses jadi Wakil Ketua DPRD Sulut, sukses pula sebagai Wakil Wali Kota Tomohon.

Kini, ia tengah mencoba peruntungan lagi di dunia politik dengan nyaleg ke DPR RI.

Wenny Lumentut membagi kisahnya dalam podcast Tribun Manado yang dipandu Presenter Moureen Lumempouw.

Berikut petikan wawancaranya:

TM: Apa kegiatan saat ini?

WL: Saya jika akhir pekan di kebun atau Manado. Saya masih Wakil Wali Kota Tomohon dan saya nyaleg di PDIP. Usai DCT nanti saya sudah mengakhiri masa jabatan sebagai Wakil Wali Kota Tomohon.

TM: Bagaimana pencapaian Anda sebagai Wawali Tomohon?

WL: Sejujurnya kami belum sempurna. Pak Caroll dan saya tak dapat sepenuhnya melaksanakan janji kampanye. Penyebabnya adalah COVID-19. Anggaran tersedot untuk penanggulangan COVID-19, jadi mungkin baru setengah. Ke depan saya berharap Pak Carroll dapat meneruskan pembangunan di Tomohon dengan melaksanakan seluruh program yang sudah disusun. Tupoksi wakil wali kota adalah membantu tugas wali kota, ini sudah berjalan maksimal. Angka stunting berhasil diturunkan, kita jalankan pula program hibah dan bansos. 

TM: Bisa dijelaskan perbedaan saat Anda duduk di Legislatif dan Eksekutif?

WL: Di Legislatif tugasnya adalah bahas anggaran dan susun Undang-Undang, sedang di Eksekutif adalah eksekusi program yang telah dirancang  bersama legislatif. Justru dengan mengetahui dan berpengalaman di dua hal itu kita dapat mencari solusi dengan tidak melanggar aturan.

TM: Selama ini Tomohon dikenal sebagai Kota Religi, bagaimana tanggapan Anda?

WL: Tomohon Kota Religi. Di sana ada Kantor Sinode GMIM, ada juga Katolik dan Pantekosta. Seluruh denominasi ada. Islam juga ternyata terlacak sejak lama berada di Tomohon. Ini dapat memberi multiple effect yang menopang sektor ekonomi. Kerukunan adalah modal pembangunan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved