Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Firasat Muhaimin Iskandar Tak Bakal Dipilih Prabowo Jadi Cawapres saat PAN dan Golkar Gabung Koalisi

Firasat Muhaimin Iskandar Tak Bakal Dipilih Prabowo Jadi Cawapres saat PAN dan Golkar Gabung Koalisi

Editor: Frandi Piring
Kolase Tribun Manado/@prabowo
Firasat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin Tak Bakal Dipilih Prabowo Jadi Cawapres setelah PAN dan Golkar Gabung. Potret Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua PKB Muhaimin Iskandar saat deklarasi capres di Jakarta, Minggu 13 Agustus 2023. Koalisi "besar" yang didukung Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PAN mendukung Prabowo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ternyata punya firasat terkait dirinya tak akan jadi cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.

Cak Imin mengatakan, ia sudah memiliki firasat bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak akan menunjuknya sebagai cawapres saat nama koalisi tiba-tiba diganti.

Diketahui, nama koalisi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) diganti dengan Koalisi Indonesia Maju setelah PAN dan Golkar bergabung.

Dimana ketika Gerindra cuma bekerjasama dengan PKB, koalisi mereka dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Satu tahun kemudian, Golkar dan PAN bergabung ke KKIR, namun tiba-tiba nama koalisi diganti menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Hal itu disampaikan Cak Imin dalam pidato politiknya di Pondok Pesantren Al Aqobah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (10/9/2023).

Awalnya, Cak Imin bercerita PAN, Golkar, Gerindra, dan PKB sempat berkumpul malam-malam di acara ulang tahun PAN.

Muhaimin menyebut, di momen itulah tiba-tiba nama KKIR diganti menjadi Koalisi Indonesia Maju.

"Di tempat itu tiba-tiba koalisi KKIR tiba-tiba berganti nama tanpa ngajak bicara PKB secara detail menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Nah konco-konco sing rakornas niki kerungu lalu, 'loh Ini berarti Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dinyatakan selesai'. Dinyatakan berganti menjadi koalisi baru," ujar Cak Imin.

"Di situ kesimpulannya bahwa akhirnya koalisi khusus bersama Prabowo-Muhaimin bisa dikatakan berakhir," sambungnya.

Usai pergantian nama koalisi tersebut, Cak Imin bertemu dengan seorang ketua umum parpol. Dia tidak menyebut siapa sosok ketum parpol itu.

Ketika bertemu, Cak Imin menyampaikan dirinya sudah memiliki firasat bahwa dirinya tidak akan ditunjuk Prabowo menjadi cawapres.

"Bahkan saya feeling saja ketemu salah satu ketua umum yang ada.

Saya bilang, 'ini kayaknya, tanda-tandanya yang akan dijadikan Wapres Pak Prabowo ini bukan Ketua Umum PKB ini, enggak jelas posisinya'," jelas Cak Imin.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved