Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sains

Otak Manusia Berkerut, Berikut Penjelasannya

Otak manusia memiliki lebih banyak neoron yang artinya otak lebih maju dengan kemampuan kognitif yang meningkat.

Editor: Isvara Savitri
Pexels.com
Ilustrasi otak manusia. 

"Seseorang terlahir dengan otak berkerut. Tetapi poin penting dan menarik adalah otak terlipat dalam pola tertentu," terang Ronan.

Meskipun kerutan yang terdapat pada punggung (gyri) dan lembah otak (sulci) terlihat acak, keduanya sebenarnya konsisten pada setiap individu dan bahkan beberapa spesies.

Pada akhirnya, sifat fisik dan pola lipatan unik setiap wilayah korteks terkait dengan fungsinya.

“Gajah memiliki otak yang jauh lebih besar dan lebih terlipat dibandingkan manusia. Namun yang jelas, kita berada di puncak pohon evolusi, dan mereka tidak berada di puncak pohon evolusi,” papar Ronan.

Baca juga: Alasan Anggota DPRD Sulut Enggan Nyalon lagi di Gedung Cengkih: Pensiun hingga Maju ke DPR RI

Baca juga: Sejumlah Negara Batasi Ekspor, Beras Terancam Langka di Asia

Dengan kata lain, fungsi korteks otak manusia lebih maju, setidaknya dalam beberapa hal, dibandingkan fungsi korteks gajah, meskipun otak gajah memiliki lebih banyak kerutan.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Otak Manusia Berkerut-kerut?".

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved