Pilpres 2023
180 Hari Menuju Pilpres 2024 - Netizen Usul "Jokowinomics" Diganti "Prabowonomic"
Isu ekonomi menjadi "seksi" menjelang Pilpres 2024. Netizen menanggapi program Prabowo Subianto melanjutkan "Jokowinomic" sudah baik.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Isu ekonomi menjadi "seksi" menjelang Pilpres 2024. Netizen menanggapi program Prabowo Subianto melanjutkan "Jokowinomic" sudah baik.
Tapi sebaiknya "Jokowinomic" diubah namanya menjadi "Prabowonomic". "Jokowinomic", program Presiden Joko Widodo adalah aplikasi ekonomi Pancasila.
Program yang dibeberkan Prabowo itu seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Sembako, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sampai Dana Desa.
"Jangan bawa nama Jokowinomic tapi lebih bagus pakai nama bapak sendiri Prabowonomic. Menurut saya itu lebih bagus dan nanti tidak ada yang mengeklaim paparan pak Prabowo Subianto. Soal ekonomi itu sudah bagus banget tinggal ganti nama saja".
Demikian masukkan dari akun Instagram @mountiiie menanggapi postingan akun Menteri Pertahanan RI @prabowo.
Prabowo memposting beberapa foto saat menghadiri seminar bertema "Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045" di Intitut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI di Jakarta, Selasa 15 Agustus 2023.
Prabowo diusung Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar dan PAN maju sebagai capres di Pilpres 2024. Koalisi "besar" ini disebut-sebut mendapatkan restu Presiden Jokowi.
Tanggapan PDIP
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan baik kalau Prabowo mau meneruskan program ekonomi Pancasila Presiden Jokowi yang juga dinamaan "Jokowinomics".
PDI-P menyarankan dijabarkan dalam visi dan misi bakal capres. "Harus disampaikan dengan suatu dokumen visi dan misi," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023) dikutip dari Kompas.com.
Hasto lantas menilai baik keinginan Prabowo. Sebab, dengan demikian seluruh bakal capres yang muncul saat ini memiliki komitmen melanjutkan kepemimpinan, program, dan warisan Jokowi.
Namun, ia menegaskan bahwa PDI-P tetap berpegang teguh menjalankan amanat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
"Artinya, kepemimpinan Pak Jokowi itu diterima oleh seluruh partai politik dan juga rakyat Indonesia," ujar Hasto.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.