Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Seleb

Pantas Panji Petualang Pilih Hijrah Setelah Alami Drop, Tenyata Takut Soal Ini

Setelah mengetahui dirinya mengindap diabetes, pemilik nama asli Muhammad Panji ini mengaku mengalami kecemasan berlebih

Editor: Alpen Martinus
via Tribun Style
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi syok melihat kondisi terkini pawang ular kondang Panji Petualang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perjuangan hidup yang cukup berat kini tengah dihadapi oleh Panji Petualang.

ia drop lantaran digigit oleh king kobra, bahkan menderita diabetes, hingga membuat berat badannya turun drastis.

Tak hanya itu, kesehatan mentalnya pun rupanya ikut terganggu.

Baca juga: Keadaan Panji Petualang Bikin Syok Dedi Mulyadi, Drop Usai Digigit King Kobra dan Derita Gula


Ketakutan Panji Petualang Meninggal Dunia karena Sakit, Kini Pilih Hijrah, Sang Pawang Ular: Ngedrop.(YouTube - Instagram)

Namun kini perlahan terjadi perubahan dalam dirinya.

Itu setelah ia memutuskan untuk hijrah.

Juga mengatur pola hidupnya untuk menjadi lebih baik.

Namun berat badannya memang masih trun drastis.

Baca juga: Pantas Tubuh Panji Petualang Kini Makin Kurus Kering, Ternyata Pawang Ular Itu Alami ini di Dirinya

Setelah divonis sakit diabetes, pawang ular kondang, Panji Petualang takut meninggal dunia.

Panji Petualang sampai datangi psikiater karena kondisinya.

Selain itu, Panji Petualang kini juga memilih hijrah.

Itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukurnya.

Baca juga: Menteri Agama Sebut Tersangka Penistaan Agama Panji Gumilang Belum Tentu Menyesatkan

Diberitakan sebelumnya, kabar mengejutkan dari Panji Petualang menjadi sorotan publik.

Panji Petualang kembali muncul dengan badan yang terlihat kurus.

Rupanya dia divonis mengidap penyakit diabetes.

Pawang ular ini divonis menderita diabetes pada Ramadhan 2023.

Kadar gula darahnya mencapai 500 miligram per desiliter, jauh dari kadar normal yaitu 180 miligram per desiliter. 

Setelah mengetahui dirinya mengindap diabetes, pemilik nama asli Muhammad Panji ini mengaku mengalami kecemasan berlebih dan akhirnya memutuskan untuk mengunjungi psikiater.

“Itu yang buat aku ngedrop banget, jadi kemarin ke psikiater juga karena aku punya anxiety juga, kecemasan yang berlebihan,” kata Panji di Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023), dikutip TribunJatim.com dari kompas.tv.

Panji Petualang menjelaskan faktor penyebab berat badannya turun drastis juga dikarenakan pikiran yang berkecamuk dan kecemasan.

Sebagai informasi, berat badan Panji turun 30 kilogram, dari 96 kg menjadi 65 kg.

Namun, pria 34 tahun itu kini merasa lebih baik setelah menjalani perawatan, baik secara fisik maupun mental.

Saat ini, Panji lebih bisa mengelola pikiran dengan cara terus berpikir positif.

Dia mengatakan tips ini diberikan oleh sang sahabat, Irfan Hakim.

"Kadang kita berpikir, belum tentu kayak gitu. Dilawan aja. Misalnya gua harus minum obat ya setiap hari selama gue hidup, minum jamu atau apa. Lawan aja pikiran sendiri, orang pasti minum obat. Namanya juga minum obat, kayak gitu haha, aku lawan," ucap Panji, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.

"Misalkan kalau makan nasi, diabet gue naik nih. Wah mati gue cepet. Jadi mikirnya makan nasi mati, enggak makan nasi mati, udah ah sama aja," tandasnya.

Setelah mengetahui dirinya terkena diabetes, Panji pun langsung mengurangi aktivitas berat.

Pasalnya, saat ini badannya jadi mudah lelah.

Tak hanya itu, dia rutin mengonsumsi obat-obatan dan herbal sesuai anjuran dokter.

Berkat disiplin minum obat dan herbal, dia mengaku tubuhnya semakin bugar.

Selain itu, Panji Petualang juga memilih berhijrah.

"Karena aku tuh jarang sakit paling tipes gitu kan, sekalinya kena vonis diagnosa diabet, waduh itu benar-benar kayak yang 'hah diabet'," kata Panji Petualang saat ditemui di Kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023), melansir dari Tribunnews.

Lebih lanjut, Panji menilai bahwa dirinya harus mendekatkan diri pada Tuhan dengan terus melakukan ibadah.

Apalagi kondisinya berangsur membaik setelah digigit king kobra dan diabetes.

"Hijrah sih, saya lebih ke punteun, sholat, bersyukurnya sih gitu, lebih ke ngeubah perilaku, yang tadinya mungkin masih ngeretek lah kalau kata orang Sunda mah. Lebih soft lagi, ya lebih banyak hamdalah lah, Alhamdulillah," ucap Panji.

"Udah hampir setahun ini sih hijrah mah. Jadi Islamnya Islam, bukan KTP, Insya Allah," sambungnya.

Sejauh ini Panji dituntun oleh guru yang ia kenal baik untuk memaksimalkan keputusannya berhijrah.

"Nggak ada, paling di YouTube, gitu aja. Saya ada guru juga deket rumah, guru ngaji saya dari kecil, karena saya kan nggak pindah-pindah," pungkasnya.

Di sisi lain, Panji Petualang juga membeberkan kondisi terkini kesehatannya usai digigit king kobra.

Youtuber yang kerap bermain dengan ular berbisa ini mengakui bahwa dirinya digigit oleh hewan peliharaannya sendiri.

Bahkan buntut digigit king kobra jari kelingking Panji sempat membusuk.

"Ini udah nikrosis, nikrosis itu udah busuk. Ada kok itu di YouTube ku, Gimana sih kalo orang kena bakar, walaupun membentuk kecil, tapi ini kulitnya tumbuh lagi," kata Panji Petualang saat ditemui di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2033).

"Kayak ular ganti kulit jadinya," imbuhnya.

Kemudian dokter mendiagnosis kelingking Panji harus diamputasi.

Namun beruntungnya luka tersebut berangsur membaik.

"Ini dokter sampe bingung, harusnya udah dipotong. Harusnya diamputasi, tapi tiba-tiba ngering dan hitam, terus aku kopekin, ternyata balik lagi kulitnya," kata Panji Petualang.

Sejauh ini Panji harus menjalani terapi untuk memulihkan kondisi kesehatan dan kelingkingnya.

Diketahui jika insiden ini terjadi ketika Panji Petualang ingin memasukkan ular piharaannya itu ke kandang.

Panji saat itu mengaku lelah sepulang dari bekerja dan tidak bisa menghindari gerakan spontan dari ular kobra tersebut.

Akibatnya, kelingking pria 34 tahun itu digigit hingga membusuk.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com 

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved