Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jangan Biarkan DBD Merajalela di Sulut, Mari Mulai Biasakan Perilaku 3M Plus

obat anti nyamuk juga menjadi salah satu poin plus dalam upaya pencegahan tambahan. Kamu bisa menggunakan obat nyamuk semprot yang bisa membunuh seket

|
Penulis: Matheus Elmerio | Editor: Content Writer
istimewa
Penggunakan obat anti nyamuk juga menjadi salah satu poin plus dalam upaya pencegahan tambahan. Penggunaan obat yang diformulasikan aerosol terbukti efektif membunuh nyamuk Aedes Aegypti.  

TRIBUNMANADO.CO.ID - Demam berdarah dengue (DBD) masih jadi ancaman, khususnya di Sulawesi Utara pada periode Januari-Juni 2023. Tercatat 1.120 kasus dengan Kota Manado yang memiliki prevalensi tertinggi sebanyak 230 kasus. 

Dari ribuan jumlah kasus tersebut, berdasarkan data Dinkes Kota Manado, terdapat 44 kasus setiap bulannya dengan total kematian sebanyak 10 kasus hingga Juni 2023. Mayoritas kasus disebabkan karena keterlambatan penanganan atau dengue shock syndrome. 

“Kalau kematian, rata-rata karena keterlambatan penanganan dengue shock syndrome level 3 dan 4. Begitu masuk rumah sakit, upaya rehidrasi tidak bisa dilakukan untuk mengembalikan kondisi umum pasien karena sudah terlanjur shock,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr Steaven Dandel dikutip dari Kompas. 

Pada beberapa kasus gejala DBD pada anak seringkali disalahartikan dengan gejala flu biasa atau infeksi virus lainnya. Jadi terkhusus untuk para orang tua, wajib untuk mengetahui perbedaan gejala flu dan demam berdarah.

Bedanya dengan gejala flu, setelah digigit nyamuk, anak akan mengalami demam tinggi dalam kurun waktu 3-15 hari disertai mual, muntah, nyeri di seluruh tubuh. Kemudian muncul ruam pada kulit, serta pembengkakan kelenjar getah bening. 

Fase berikutnya, dengan perbandingan 1 dari 20 orang akan mengalami gejala yang bertambah parah disebabkan perembesan plasma darah disertai gejala seperti bengkak, sesak, perut besar dan muncul pendarahan spontan pada beberapa bagian tubuh, seperti hidung dan gusi. 

Steaven juga menjelaskan bahwa lima kasus kematian akibat DBD yang terjadi di Kota Manado, semuanya adalah anak-anak. 

“Mayoritas penderita DBD tahun ini adalah anak-anak berusia 0-14 tahun. Seluruh korban jiwa akibat DBD yang jumlahnya lima juga berasal dari kelompok usia tersebut,” jelasnya.

Pemerintah Kota Manado sendiri mewaspadai KLB (kejadian luar biasa) pada 2024 karena siklus lima tahunan DBD. Apalagi ditambah sepanjang pekan ketiga Juni hingga Juli 2023, hujan kerap turun di Kota Manado. 

Jangan biarkan DBD merajalela, ayo lakukan 3M Plus

Melansir Kementerian Kesehatan RI, Kamu bisa mengajak keluarga dan lingkungan sekitar untuk melakukan upaya PSN 3M Plus atau Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus untuk memerangi faktor risiko dari DBD

Menguras dan menutup tempat penampungan air serta mendaur ulang berbagai barang yang menumpuk menjadi salah satu kunci dalam pencegahan penyebaran wabah DBD.

Tidak hanya 3M, pemerintah juga menambahkan kata ‘plus’ yang berarti masyarakat harus melakukan upaya pencegahan tambahan, mulai dari memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, memeriksa tempat penampungan air, hingga kembali menggalakkan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.

Tidak hanya itu, menggunakan obat anti nyamuk juga menjadi salah satu poin plus dalam upaya pencegahan tambahan. Kamu bisa menggunakan obat nyamuk semprot yang bisa membunuh seketika. Penggunaan obat yang diformulasikan aerosol ini terbukti efektif membunuh nyamuk Aedes Aegypti. 

Cara penggunaannya juga cukup mudah, dengan menyemprotkannya di area yang ingin dilindungi, seperti dalam rumah, kamar tidur, teras, halaman belakang hingga luar ruangan. Obat nyamuk semprot yang bisa membunuh seketika ini akan mengeluarkan insektisida dalam bentuk droplet kecil ke udara. 

Jadi, sekarang warga Sulut tidak perlu takut dengan demam berdarah dengue, karena sudah dibekali pengetahuan tentang gejala, pencegahan 3M Plus, termasuk penggunaan obat nyamuk semprot yang bisa membunuh seketika.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved