Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Doa Islam

Dimulai Hari Ini, Berikut Keutaman Puasa Ayyamul Bidh dalam Islam

Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Berikut ketentuan menjalankan puasa.

Editor: Isvara Savitri
Pexels.com
Ilustrasi berbuka puasa. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak semua orang memahami puasa Ayyamul Bidh.

Puasa ini merupakan puasa sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW.

Puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada 13-15 saat bulan Muharram.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag), Adib.

13-15 Muharram 1445 H jatuh pada 31 Juli-2 Agustus 2023.

Karena masih belum tahu, mungkin ada sebagian pembaca yang belum melaksanakan puasa tersebut.

Lantas, bolehkan puasa ayyamul bidh 1 hari?

Penjelasan Kemenag

Adib mengatakan, puasa Ayyamul Bidh termasuk sunnah.

"Boleh dilaksanakan keseluruhan atau sebagian saja. Yang penting diniatkan untuk puasa sunnah Ayyamul Bidh," terangnya.

Baca juga: YKYU Jelaskan Kondisi Trafficking di Sulut, Pastor Mike: Ini Meningkat Karena Lokasi Geografis

Baca juga: Tatong Bara Terima Sertifikat Akreditasi Paripurna RSUD Kota Kotamobagu Sulawesi Utara

Dengan begitu, umat Islam bisa memilih untuk menunaikan puasa Ayyamul Bidh selama sehari, dua hari, atau tiga hari secara penuh.

Keutamaan puasa Ayyamul Bidh

Dilansir dari NU Online, keutamaan puasa Ayyamul Bidh ada pada pahalanya. Keutamaan puasan Ayyamul Bidh disampaikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dzar ra.

Disebutkannya, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang membenarkan hal tersebut."

Asal usul puasa Ayyamul Bidh

Curhat Seputar Ramadan - Bolehkah lansia tak berpuasa?
Curhat Seputar Ramadan - Bolehkah lansia tak berpuasa? (Tribun Manado/Dik)

Dilansir dari Kompas.com (2021), puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada terang bulan yang jatuh pada pertengahan bulan Hijriyah.

Menurut kitab Umdatul Qari Syarah Shahihul Bukhari, istilah Ayyamul Bidh mengacu kisah Nabi Adam turun ke Bumi.

Saat Nabi Adam diturunkan ke Bumi, tubuhnya terbakar matahari dan menjadi gosong. Kemudian Allah memberi wahyu agar Nabi Adam berpuasa selama tiga hari.

Pada saat menjalani puasa hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih. Kemudian puasa kedua, setengah badannya bersih dan menjadi putih. Hingga puasa ketiga, di mana seluruh tubuh Nabi Adam menjadi putih.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dimulai Hari Ini, Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh 1 Hari? ".

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved