Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Dikira Daging Babi Ternyata Bukan, Rupanya Barang ini yang Dijual Rp 20 Ribu 3 Kilo, Antre Panjang

Awalnya postingan itu dikira adalah postingan jualan daging babi. Pasalnya saat ini daging babi di Sulawesi Utara ( Sulut ) mengalami penurunan.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
kolase Tribunmanado/ Facebook Engkol
Dikira Daging Babi Ternyata Bukan, Rupanya Barang ini yang Dijual Rp 20 Ribu 3 Kilo, Antre Panjang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh postingan soal sesuatu yang dijual Rp 20 ribu tiga kilo.

Awalnya postingan itu dikira adalah postingan jualan daging babi.

Pasalnya saat ini daging babi di Sulawesi Utara ( Sulut ) mengalami penurunan.

Dikira Daging Babi Ternyata Bukan, Rupanya Barang ini yang Dijual Rp 20 Ribu 3 Kilo, Antre Panjang
Dikira Daging Babi Ternyata Bukan, Rupanya Barang ini yang Dijual Rp 20 Ribu 3 Kilo, Antre Panjang (kolase Tribunmanado/ Facebook Engkol)

Bahkan diobral dengan sangat murah.

Jika normalnya sekilo daging babi dijual Rp 70 ribu.

Kini hanya dengan Rp 100 ribu, Anda sudah bisa membawa pulang daging babi 7 kilo yang artinya perkilonya hanya Rp 14 ribuan.

Nah di tengah hebohnya daging babi yang dijual murah, tiba-tiba muncul postingan Rp 20 ribu tiga kilo.

Banyak yang berfikir kalau itu adalah postingan soal daging babi.

Rupanya yang dijual adalah Gas Elpiji 3 kg.

Ya ternyata postingan yang diunggah pertama kali oleh akun Facebook bernama Engkol itu ternyata merujuk pada gas LPG 3 kg.

Saat dikonfirmasi Tribunmanado.co.id, Engko membatah soal postingan daging babi.

"Nda perna qta posting daging babi pak itu gas nda ada kepsen daging babi (Tidak pernah saya posting daging babi pak. Itu gas tidak ada caption atau keterangan daging babi),"kata Engkol, Sabtu 29 Juli 2023.

Diketahui sebelumnya sebuah postingan viral di media sosial.

Seorang warganet bernama akun FB Stemy Tampi membagikan postingan Engkol ke grup Lambe Kawanua Official.

Akun FB Stemy Tampi kemudian menulis masih Sonder.

Akun FB Stemy Tampi kemudian menulis persen daging boke tanda X merah, dan dopulu ribu tiga kilo ceklis hijau.

Tapi depe antrian dapa tako (tapi antreannya bukan main).

Di akhir postingan akun FB Stemy Tampi  lalu membuat hastag gas. (Ind)

Harga Daging Babi di Pasar Raykat Tondano Minahasa Turun, Dijual Hingga 15 Ribu Per Kilogram

pantauan tribunmanado.co.id, Selasa (25/7/2023), para penjual daging di Pasar Rakyat Tondano juga menjual daging babi dengan harga murah, bahkan hingga 15 ribu per kilogram.

"Iya, kita jual 7 kilogram dengan harga 100 ribu," kata salah satu pedagang daging di Pasar Tondano.

Menurut mereka, adanya isu virus ASF sangat berpengaruh terhadap permintaan daging babi.

"Iya, banyak masyarakat khawatir, sehingga permintaan daging menurun," kata sejumlah penjual.

Sementara, sejumlah warga langsung menyerbu para penjual daging dilokasi tersebut.

Rita, salah satu pembeli daging Babi mengaku sangat senang dengan turunnya harga daging babi dipasaran.

"Tentu ini sangat senang, apalagi saya punya usaha rumah makan, jadi sangat terbantu dengan harga daging yang lebih murah dari biasanya," ujar Rita, warga Tondano.

Terkait hal ini, sebelumnya, Pemkab Minahasa memastikan bahwa Virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang hewan ternak Babi belum terdeteksi di Minahasa.

Hal ini disampaikan Bupati Minahasa Royke Octavian Roring, bahwa Minahasa belum terdapat kasus kematian hewan Babi akibat virus ASF tersebut.

“Di Minahasa belum terdeteksi adanya wabah ASF, dan wabah ini juga tidak menular kepada manusia,” kata Bupati Royke Roring.

Bupati juga mengatakan bahwa masyarakat jangan terlalu kawatir dengan virus tersebut.

Menurutnya, virus yang menyerang hewan ternak khususnya babi, tidak menular ke manusia.

Dijelaskannya, beberapa gejala pada babi yang terinfeksi ASF.

Diantaranya demam tinggi, kehilangan nafsu makan, depresi, muntah, diare, abortus (keguguran), radang sendi, pendarahan pada kulit dan organ dalam serta perubahan warna kulit menjadi ungu.

“Kalau ada masyarakat atau peternak yang mendapatkan tanda tanda adanya gejala tersebut, langsung cepat di laporkan kepada pihak terkait,” imbau Bupati Royke Roring. (Mjr)

Baca Berita Lainnya di: Google News

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved