Polisi Tembak Polisi
Fakta-fakta Kejanggalan Tewasnya Bripda Ignatius: Mabes Polri Sebut Sakit Keras hingga Tak Sengaja
Disebutkan anggota Densus 88 tersebut tewas akibat kelalaian senior, namun ayah Bripda Ignatius membeberkan adanya pertengkaran dan transaksi ilegal.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih jelas dalam ingatan kasus penembakan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, yang ternyata dilakukan atasannya, eks Kadiv Propam Polri (Irjen) Ferdy Sambo.
Namun kini, kembali terjadi penembakan yang melibatkan tiga senior polisi terhadap juniornya bernama Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirega.
Disebutkan anggota Densus 88 tersebut tewas akibat kelalaian senior, namun ayah Bripda Ignatius membeberkan adanya pertengkaran dan transaksi ilegal.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Dugaan Bripda Ignatius Dibunuh, Keluarga: Perencanaan Matang Rekan di Densus 88
Tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage masih menimbulkan tanda tanya lantaran ada perbedaan keterangan antara pihak keluarga dan Mabes Polri.
Sebelumnya, ayah Bripda Ignatius, Y Pandi, mengungkapkan pihaknya diberi informasi oleh Mabes Polri melalui Polres Melawi dan Polda Kalbar, penyebab tewasnya sang anak lantaran sakit keras.
Pandi mengaku dirinya diberitahu melalui sambungan telepon dan diminta oleh Polres Melawi dan Polda Kalbar terbang ke Jakarta untuk menemui Bripda Ignatius yang saat itu disebut masih dirawat di ruang ICU RS Polri Kramat Jati.
"Kemudian dari Polres Melawi telepon kami juga. Karena pas yang menghubungi kami itu, kenal dan kawan, jadi pikiran kami sebagai orang tuanya kalau tidak percaya salah kita, ya kan."
"Menanyakan juga hal yang sama, 'Apakah ini betul orang tuanya Rico?' (Panji menjawab) 'Betul, ada apa ya?' (Polres Melawi) 'Kami dapat pesan dan berita dari Mabes supaya bapak ini turun ke Jakarta, anak bapak sakit keras kondisinya sekarang dan ada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta," tuturnya, dikutip dari YouTube Tribun Pontianak, Jumat (28/7/2023).
Pandi juga mengatakan biaya akomodasi dirinya dan keluarga untuk terbang ke Jakarta ditanggung oleh Polda Kalbar.
Sesampainya di Jakarta, Pandi dan keluarga pun akhirnya bertemu pihak Mabes Polri yang diwakili kesatuan tempat anaknya bertugas, yaitu Densus 88 Antiteror.
Lalu, Pandi meminta izin kepada pihak Densus 88 Antiteror untuk merekam seluruh pembicaraan selama pertemuan berlangsung.
Densus 88 Antiteror pun memperbolehkan perekaman dilakukan.
Namun, nyatanya Densus 88 Antiteror justru menjelaskan, tewasnya Bripda Ignatius bukanlah karena sakit keras, tetapi tertembak oleh rekannya.
"Tidak sengaja mengambil senpi yang ada di tas, senior tadi mengambil senpi dari tasnya, tidak sengaja senpi ini meledak dan mengenai korban."
Akhirnya Terungkap Motif AKP Dadang Iskandar Tembak Mati AKP Ryanto Ulil, Sempat Incar Kapolres |
![]() |
---|
Apa Mama Mengizinkan? Tanya AKP Ryanto Ulil Anshari ke Ibunya saat Curhat Ingin Keluar dari Polisi |
![]() |
---|
Detik-detik Kabag Ops Polres Tembak Mati Kasatreskrim, AKP Ulil Ryanto Anshari Diikuti dari Belakang |
![]() |
---|
Ibu Kandung AKP Ulil Ryanto Anshari Sudah Punya Firasat Buruk Sebelum Anak Tewas Ditembak Kabag Ops |
![]() |
---|
Sebelum Ditembak AKP Dadang Iskandar, AKP Ulil Ryanto Anshari Curhat ke Ibu Ingin Keluar dari Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.